I.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan
diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian ini dibatasi pada penggunaan bahasa binan yang dilakukan oleh para kaum waria dalam proses hubungan komunikasi antarpribadi dengan
sesama waria 2.
Objek penelitian adalah para kaum waria di lingkungan kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas Sumatera Utara.
3. Penelitian dilakukan dari April-Juni 2010
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penlitian, yang menguraikan apa yang akan dicapai dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tesebut : Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bahasa sandikhusus atau yang populer disebut bahasa
binan yang digunakan oleh responden yakni para kaum waria 2.
Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara sesama waria
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan bahasa binan terhadap proses
komunikasi antarpribadi di kalangan para waria.
I.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah atau
mempeluas khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi. 2.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai komunikasi verbal dan komunikasi antar pribadi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontibusi atau
masukan yang positif bagi para kaum waria di kota Medan.
I.6 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan ttitik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 2001:39.
Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6.
Dalam penelitian ini, teori – teori yang dianggap relevan diantaranya adalah Komunikasi, Komunikasi Verbal, Komunikasi Antarpribadi dan Self-
disclosure.
I.6.1 Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka menjalin hubungan dengan sesama sehubungan
dengan sifat manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang
Universitas Sumatera Utara
lain. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya Effendy, 2003 : 27. Dewasa ini, ilmu komunikasi
berkembang menjadi ilmu yang dianggap penting sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kehidupan manusia akibat perkembangan
teknologi. Harold Lasswell Mulyana, 2005 : 62, menerangkan cara terbaik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan mnjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom Wtih What Effect ? Siapa
Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa ?. Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell merupakan unsur-unsur proses
komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek Effendy, 2004 : 253.
I.6.2 Komunikasi Verbal
Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh maka setiap hari sebenarnya setiap orang dalam berkomunikasi antarpribadi telah melaksanakan pengiriman
pesan-pesan yang bersifat verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi tanda-tanda verbal diwakili dalam penyebutan kata-
kata, pengungkapannya baik yang lisan maupun tertulis. Sedangkan tanda-tanda nonverbal terlihat dalam ekspresi wajah, gerakan tangan. Dan hal demikan setiap
saat dilakukan oleh siapa saja tanpa kecuali. Sebenarnya jika kita jujur maka pelaksanaan komunikasi antarpribadi setiap hari terbanyak melibatkan prilaku non
verbal sebagai penguat pesan-pesan verbal yang diucapkan. Goffman 1971 dan De Lozier 1976 Little John 1978 merinci perilaku
verbal seperti bahasa jarak atau prosemik; bahasa gerak anggota tubuh atau
Universitas Sumatera Utara
kinesik dan perilaku yang terletak antara verbal dan nonverbal yang disebut dengan paralinguistik.
Jadi, baik perilaku verbal maupun nonverbal masing-masing dapat menunjukkan seberapa jauh hubungan antara pihak-pihak yang terlibat
didalamnya. Perilaku verbal dan nonverbal yang memilikimengandung pesan dapat menghasilkan suatu suasana yang menunjukkan erat tidaknya hubungan
antara dua orang atau dekat atau jauhnya jarak sosial Liliweri, 1991:31.
I.6.3 Bahasa Binan
Pada dekade 1990-an ini, khalayak pendengar radio dan penonton televisi mau tak mau mendengar suatu jenis bahasa baru yang kata-katanya ada yang
sepintas dengar terkendali, akan tetapi konteks penggunaan dan maknanya, setidaknya pada awal, terkesan tidak pada tempatnya; ada yang asing sama sekali;
dan ada pula yang menggunakan gaya bahasa khas waria yang latah atau dilatah- latahkan.
Setidaknya sejak tahun 1960-an di kalangan wadamwaria dan homogay digunakan bahasa khusus yang dikenal dengan nama Omong Cong atau Omong
Ces, hingga saat ini yang diberi nama Bahasa Binan. Sebagian dari kata bahasa binan ini kemudian masuk ke dalam bahasa informal umum, seperti kata nepsong,
trimse kamse, dan puncaknya saat ini dengan penggunaan begitu banyak kata Bahasa Binan dalam Bahasa Gaul.
Hal yang boleh dikatakan baru dalam media elektronik dalam dekade 1990-an ini adalah meluasnya penggunaan ragam bahasa yang awalnya berasal
dari ragam yang dipakai oleh komunitas kaum gay homoseks. Dengan perkataan lain, ragam bahasa yang dalam komunitas asalnya dikenal sebagai bahasa binan
Universitas Sumatera Utara
kemudian menjadi apa yang dinamakan bahasa gaul dan digunakan oleh mereka yang bukan waria dan bukan atau belum diketahui gay. Sejauh yang kita
ketahui, di kepulauan Nusantara ini tercatat adanya enam jenis proses pembentukan kata-kata bahasa binan Oetomo:2003:63.
Kata-kata bahasa binan dibentuk dengan dua proses, yakni : 1.
Proses perubahan bunyi dalam kata yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa Indonesia
2. Proses penciptaan kata atau istilah baru atau pun penggeseran makna
kata atau istilah plesetan yang sudah ada dalam bahasa daerah atau bahasa Indonesia.
I.6.4 Komunikasi Antarpribadi
Dikutip oleh Liliweri 1991 : 12, Devito menjelaskan komunikasi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan telah diterima oleh orang lain
atau sekelompok orang lain dengan efek dan efek umpan balik yang berlangsung. Untuk memperjelas pengertian komunikasi antarpribadi Devito memberikan
beberapa ciri komunikasi antar pribadi : 1.
Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau
gagasan bajwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan memahami
pribadi masing-masing. 2.
Empati Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain.
3. Dukungan
Universitas Sumatera Utara
Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau
hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membnatu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta
meraih tujuan yang didambakan. 4.
Rasa Positif Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa
positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi.
5. Kesamaan
Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia,
ideologi dan sebagainya.
I.6.5 Self-Disclosure
Menurut Devito 1997:231-232, teori self disclosure atau pembukaan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi
yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan
kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja
kita saksikan. Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar
pribadi adalah sebgai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua
orang 2.
Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada
kita. 3.
Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover,
fleksibel, adaptif dan inteligen. 4.
Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun
dengan orang lain. 5.
membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik.
Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan
proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya.
I.7 Kerangka Konsep
Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat menghasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep. Menurut
Nawawi 2001 : 56 kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Universitas Sumatera Utara
Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam membatasi penelitian,
tetapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabelkomponen Bungin, 2005: 92.
Komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa binan dalam proses komunikasi antarpribadi di kalangan waria .
I.8 Model Teoritis