BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian terhadap campur kode dalam novel Edensor karya Andrea Hirata terhitung sejak tanggal 20 November 2009 sampai dengan 7 Februari
2010.
3.2 Populasi Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah penelitian KBBI, 2003: 889. Yang menjadi populasi penelitian ini adalah campur kode yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar, bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih
besar; percontohan. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak terlalu besar maka seluruh populasi dijadikan sampel. Setelah melakukan penghitungan, yang menjadi
sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi yang terdapat dalam novel Edensor yang seluruhnya berjumlah 338 sampel yang mencangkup bentuk kata, frase,
baster, perulangan kata, ungkapan, dan bentuk klausa.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode. Metode dan teknik pengumpulan
data yang sesuai perlu diperhatikan agar penelitian terarah. Penggunaan metode dan teknik pengumpulan data yang tepat dapat membantu pencapaian hasil data yang sahih
valid. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk membahas masalah pertama
dalam penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto 1993: 136 metode simak adalah suatu metode dengan cara menyimak suatu bahasa. Peneliti menyimak
suatu bahasa dengan cara membaca data yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu dengan membaca langsung novel Edensor karya Andrea Hirata. Selanjutnya untuk
mengembangkan metode simak digunakan juga teknik catat yaitu pencatatan pada kartu data dengan menggunakan alat tulis tertentu Sudaryanto, 1993: 135. Peneliti mencatat
data-data yang dianggap memiliki hubungan mengenai campur kode.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisis dengan metode dan teknik yang sesuai. Metode dalam pengkajian bentuk-bentuk campur kode tersebut dianalisis
dengan menggunakan metode padan. Menurut Sudaryanto 1993: 13 metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari
bahasa langue yang bersangkutan. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
1 Ini gala dinner kami di Eropa. E: 65
2 “Saya dengar suhu drop sampai minus enam belas, bagaimana kalian bisa
bertahan?” E: 72
Campur kode yang terjadi pada contoh di atas merupakan campur kode yang berupa penyisipan unsur-unsur yang berupa kata. Kata dinner dan drop merupakan kata
dalam bahasa Inggris yang sudah memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Kedua kata itu masing-masing telah diwakili oleh kata ‘makan malam dan turun’ dalam bahasa
Indonesia. Dalam hal ini bahasa Indonesia sebagai bahasa dasar dan bahasa Inggris sebagai bahasa yang dipadankan yang berupa serpihan-serpihan pieces.
Teknik dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu. Dengan teknik pilah maka setiap kata yang telah dipadankan tersebut dipilah-
pilah dari bahasa pertamanya. Daya pilah sebagai pembeda referen digunakan untuk membagi satuan lingual kata menjadi berbagai jenis, maka perbedaan referen atau sosok
teracu yang ditunjuk oleh kata itu harus diketahui lebih dahulu Sudaryanto, 1993: 21. Untuk mengetahui perbedaan referen itu, daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki
oleh setiap peneliti harus digunakan. Dengan daya pilah itu, dapat diketahui bahwa referen itu ada yang berupa kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Demikian juga dalam
penentuan jenis frase, baster, perulangan kata, idiom, dan klausa. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk membahas masalah kedua yaitu
metode kuantitatif. Menurut Muclich 1993: 4 metode kuantitatif merupakan metode keputusan yang menggunakan angka. Pemecahan masalah dengan model kuantitatif akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan nilai atau angka untuk variable keputusan. Dengan perkataan lain, penggunaan model kuantitatif dalam memecahkan masalah, keputusan-keputusan yang
dihasilkan adalah angka.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV CAMPUR KODE DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA
4.1 Bentuk-Bentuk Campur Kode
Campur kode yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata berupa unsur- unsur yang berasal dari bahasa asing outercode mixing, yaitu campur kode antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan tersebut, campur kode dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
4.1.1 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Kata
Dalam penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata ini, sebuah kata dari bahasa asing yakni bahasa Inggris menyisip ke dalam bahasa inti yaitu bahasa Indonesia. Jenis
kata yang ditemukan dalam novel Edensor karya Andrea Hirata yaitu kata benda nomina, kata kerja verba, kata sifat adjektiva, dan kata tugas. Penyisipan unsur-
unsur yang berwujud kata tersebut dapat dilihat pada data di bawah ini:
4.1.1.1 Kata Benda atau Nomina
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian Alwi, 2003: 213. Kata benda atau nomina yang berasal dari
bahasa Inggris banyak ditemukan dalam novel Edensor karya Andrea Hirata. Kata benda yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata tersebut dibedakan atas
beberapa macam, yaitu:
Universitas Sumatera Utara