2. Masa Kemerdekaan
Pada Agustus 1945, Soekarno menjadi ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Bersama Moh. Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang selanjutnya Soekarno dipilih sebagai presiden dan Moh. Hatta menjadi wakil presiden.
Pada bulan Desember 1948, Belanda melancarkan agresinya yang kedua. Soekarno, Moh. Hatta dan beberapa pemimpin lainnya ditawan dan diasingkan ke
Prapat dan kemudian dipindahkan ke Bukit Menumbing, Bangka. Namun atas tekanan Dewan Keamanan PBB, para pemimpin yang ditawan dibebaskan
kembali. Pada tanggal 16 Desember 1949, Soekarno dilantik menjadi presiden Republik Indonesia serikat RIS di Jakarta dan delapan bulan kemudian tepatnya
pada tanggal 17 Agustus 1950, Soekarno kembali memproklamasikan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
27
Pada tahun 1955 Indonesia menyelenggarakan pemilu yang pertama, dan setahun kemudian Soekarno menghapus partai-partai politik dan memberlakukan
sistem Demokrasi Terpimpin. Pada tanggal 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit tentang pembubaran konstituante dan kembali pada UUD 1945, dan pada
bulan November 1959 mengumumkan Manipol yang kemudian pada awal tahun1960 ditambah dengan USDEK
28
, dikenal dengan MANIPOL-USDEK
29
. Pada peristiwa GESTOK Gerakan Satu Oktober
30
Soekarno menunjuk Mayjen Soeharto menjadi Panglima Pemulihan Keamanan. Tanggal 11 Maret
27
Wibowo, Marhaenisme; Ideologi Perjuangan Soekarno, h. 29.
28
Wibowo, Marhaenisme; Ideologi Perjuangan Soekarno, h. 30.
29
MANIPOL-USDEK adalah pernyataan politik terbuka Soekarno yang menginginkan kembali pada UUD 1945, menuju Sosialisme Indonesia dengan Demokrasi Terpimpin dan
Ekonomi Terpimpin yang merupakan kepribadian Indonesia.
30
Peristiwa penculikan dan pembunuhan beberapa perwira tinggi AD, dan peristiwa ini terjadi di atas jam 12 malam.
1966 Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret SUPERSEMAR yang ditujukan untuk Mayjen Soeharto, dan pada tanggal 20 Februari 1967 MPRS
mencopot Soekarno dari jabatan Presiden RI dan menyerahkan pada Soeharto. MPRS menetapkan Soeharto menjadi presiden tepatnya pada tanggal 27 Maret
1967 hingga terpilihnya presiden hasil pemilu. Sesuai dengan Tap. MPRS. No. XXXIIIMPRS1967 Soekarno dijadikan sebagai tertuduh dalam kasus politik dan
diproses secara hukum. Sebelum kasusnya diproses Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso.
31
Atas sumbangsihnya sampai akhir hayat, Soekarno banyak memperoleh gelar doctor
honoris causa dalam bidang hukum maupun politik dari berbagai universitas.
31
Wibowo, Marhaenisme; Ideologi Perjuangan Soekarno, h. 32.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG MARHAENISME
A. Keadaan Masyarakat Masa Penjajahan