11
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Ruang Lingkup Metode Dakwah
1. Pengertian Metode Dakwah
Salah satu bagian yang harus ada dalam perangkat dakwah adalah metode. Penggunaan metode dalam berdakwah akan memudahkan seorang
da’i dalam melakukan misi dakwahnya. Untuk itu, da’i harus memilih metode yang sesuai dengan tingkat kebudayaan dan kecerdasan objek
dakwah, memilih tempat, keadaan, dan waktu dilaksanakan. Jika hal itu tidak diperhatikan oleh seorang da’i, maka dakwahnya akan ditanggapi
dengan apatis. Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu
“meta” melalui dan
“hodos” jalan, cara, jadi metode dapatdi artikan sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam
bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan.
1
Menurut Paus A. Partanto dan M. Dahlan Al Barri mengartikan metode adalah
”cara yang sistematis dan teratur untuk pelaksanaan sesuatu atau cara kerja.
”
2
Sedangkan Nasarudin Razaq kata metode dalam bahasa Arab adalah Thariqah artinya
”cara atau jalan, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu.
”
3
1
H. Munzier Suparta, H. Harjani Hefni, Metode Dakwah, Kencana Prenada Media Group, 2009 Cet ke-3, hal. 6
2
Paus A. Partanto dkk, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka, 1999 hal. 461
3
Nasarudin Razaq, Metodologi Dakwah Semarang: Toha Putra, 1976 hal. 2
12
Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah “cara atau
jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Efektif artinya antara biaya, tenaga dan waktu
seimbang. Dan efisien artinya sesuatu yang berkenaan dengan pencapaian suatu hasil.
”
4
Metode harus dilakukan secara bertahap, karena kemungkinan besar hasil yang diraih dengan cara yang tidak bertahap tidak akan
maksimal. Oleh karena itu, metode yang telah terkonsep secara matang sebaiknya dilaksanakan secara bertahap sesuai prosedur.
Dakwah diambil dari bahasa arab
اعد –
ْوعْدي –
ًةوْعد
dakwah merupakan bentuk mashdar dari kata kerja
da’ayang artinya seruan, ajakan, panggilan atau jamuan.
5
Sedangkan secara terminologi, dakwah adalah upaya komunikator dakwah da’i untuk mengajak orang lain
kepada ajaran Islam, dengan terlebih dahulu membina diri sendiri. Pembinaan diri sendiri dalam upaya menyampaikan ajaran agama Islam
menjadi suatu yang mutlak karena dakwah membutuhkan keteladanan. Adapun beberapa pengertian dakwah yang dirumuskan oleh para penulis,
di antaranya: Menurut M. Quraisy Shihab dakwah adalah
“seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi agar lebih baik dan
sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. ”
6
M. Quraisy Shihab melihat bahwa dakwah bukan hanya sekedar amar
ma’ruf nahi mungkar,
4
Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi dakwah Islam, Surabaya: Al-ikhlas, 1983 hal. 99
5
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989 hal. 127
6
Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peranan Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1998 Cet ke 17, hal. 194