99
siswa dibelakang malah asyik mengobrol dan tidak mengerjakan tes serta tidak antusias. Perilaku negatif yang ditunjukkan siswa ini mengakibatkan pembelajaran
menyimak dongeng kurang berjalan dengan lancar, hasil menyimak dongeng yang diperoleh siswa pada siklus I juga belum memuaskan dan beberapa siswa tidak
dapat menyelesaikan tes evaluasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.
4.1.1.3 Refleksi Siklus I
Pembelajaran menyimak dongeng melalui media animasi audiovisual dengan metode think pair share yang dilakukan pada siklus I ini mulai disukai
oleh siswa. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil tes menyimak dongeng siklus I secara keseluruhan menunjukan kategori
cukup pada tiap indikatornya. Keterampilan siswa dalam menyimak dongeng juga perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat ketika proses menyimak dongeng, siswa masih
melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam menyimak dongeng seperti, melamun saat guru memberikan materi, menyimak dongeng dengan mengganggu
temannya, mengerjakan soal evaluasi sambil ngobrol, dan kurang konsentrasi terhadap pokok-pokok dongeng yang akan ditulis. Kesulitan lain yang dihadapi
siswa adalah masih kurang paham dalam mencari unsur-unsur yang terdapat didalam dongeng dan menemukan hal-hal menarik dalam dongeng secara tepat.
Hal-hal tersebut nantinya harus diperbaiki kearah yang lebih baik pada siklus II. Untuk mengatasi kesulitan yang dirasakan oleh siswa harus dicari jalan keluarnya
agar batas ketuntasan belajar yang telah ditentukan oleh guru bisa tercapai.
100
Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena secara keseluruhan nilai yang dicapai baru sebesar 65. untuk mencapai
nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran menyimak
dongeng melalui media animasi audio visual dengan metode think pair share siklus II.
Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan perekaman terlihat perilaku siswa yang beragam. Mulai dari perilaku positif hingga negatif. Beberapa
siswa tertarik dengan pembelajaran menyimak dongeng melalui media animasi audio visual dengan metode think pair share karena berbagai alasan seperti tidak
menyukai keterampilan menyimak dongeng dan mengalami kesulitan, tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya juga nantinya perlu
ditingkatkan pada siklus II. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang masih sulit berkonsentrasi pada pembelajaran, kurangnya konsentrasi pada saat menyimak
dan mengerjakan tes. Anak yang berbicara dengan teman sebangkunya ketika guru menjelaskan materi pun masih ada, dan setelah guru mengadakan wawancara
ternyata disebabkan suara guru kurang jelas dan penjelasan materi terlalu cepat sehingga siswa malas mendengarkan. Beberapa anak yang menengok saat
mengerjakan tes juga masih ada. Selain itu, pada saat penanyangan dongeng masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan sehingga hasil pekerjaan
kurang maksimal. Hal ini terjadi karena dongeng yang telah dipilih guru dirasa kurang menarik, hasil suara dan gambarnya pun kurang jelas.
101
Kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh siswa harus dicari jalan keluarnya agar batas ketuntasan belajar yang telah ditentukan oleh guru bias tercapai. Hal ini
yang akn dilakukan oleh guru berkenaan dengan upaya perbaikkan dan diterapkanpada pembelajaran selanjutnya, yaitu : 1 Guru memberikan motivasi
dengan cara membuat suasana pembelajaran lebih santai sehingga merasa senang mengikuti pembelajaran; 2 guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dalam menemukan unsur instrinsik dan menemukan hal-hal menarik dalam dongeng; 3 memberikan dongeng yang menarik. Perbaikan-
perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menyimak dongeng melalui media animasi audio visual dengan metode think pair share pada
siklus berikutnya.
4.12 Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan penelitian pada siklus II ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang daripada siklus II. Dengan adanya perbaikan
pembelajaran yang mengarah pada peningkatan hasil belajar, hasil penelitian yang berupa nilai tes menyimak dongeng siswa meningkat. Selain itu, pada siklus II ini
suasana pembelajaran lebih nyaman daripada siklus I. seperti halnya siklus I, pemaparan hasil penelitian siklus II ini dilakukan dengan cara menyajikan tabel
dan penjelasan tafsiran makna tabel untuk hasil tes dan pemaparan secara deskriptif untuk data nontes. Selengkapnya, hasil tes dan nontes pada siklus II ini
dijelaskan pada bagian berikut ini.