Wewenang garis line dan staff Pendelegasian Dan Desentralisasi Wewenang

sebagai dasar pengambilan keputusan atau penyelesaian persoalan yang timbul.

2.2.3.4. Wewenang garis line dan staff

Fungsi Garis Line adalah fungsi dengan tanggungjawab langsung demi tercapainya tujuan organisasi, sedangkan staff adalah unsure organisasi yang membantu orang-orang Fungsional di dalam usaha mereka secara efektif mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian dapat ditetapkan bahwa hubungan garis merupakan hubungan berdasarkan prinsip rantai skalar Schalar Chains dimana atasan dapat memberikan perintah langsung kepada bawahannya. Staff hanyalah mempunyai hak untuk memberikan nasihat. Biasanya orang mempersoalkan konflik yang timbul dari hubungan antara garis dan staff, hal ini di sebabkan : a. Orang staff, karena mereka merasa ahli dan muda, ada kesan selalu meremehkan orang garis. b. Orang staff merasa tak selalu bertanggungjawab terhadap hasil kegiatan, karena mereka bukanlah orang yang melaksanakan operasi. c. Orang garis selalu merasa lebih berpengalaman, oleh sebab itu sering tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh orang staff. d. Orang garis merasa dia yang paling beranggungjawab terhadap hasil pekerjaannya, sehingga cenderung mempergunakan konsepnya sendiri.

2.2.3.4. Pendelegasian Dan Desentralisasi Wewenang

Pendelegasian merupakan alokasi atau pembebanan tugas, wewenang dan permintaan akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Pendelegasian harus jelas kepada posisi tertentu, siapa yang akan menempati posisi tersebut dan bagaimana pelasanaannya. Tentu saja perlu fleksibilitas tertentu agar pelaksanaan tugas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Prinsip-prinsip Pendelegasian mestinya : a. Prinsip Definisi Fungsi, bahwa isi setiap posisi atau kedudukan harus dibatasi dengan jelas, sedangkan wewenang perlu digariskan dalam semacam deskripsi jabatan. b. Prinsip Skalar, yaitu kebaikan akan adanya rantai hubungan wewenang langsung atasan bawahan secara menyeluruh, bawahan harus tahu siap atasannya. c. Prinsip Tingkat Wewenang, bahwa wewenang mengambil keputusan itu selalu ada dan keputusanan yang tidak dapat dilakukan pada suatu tingkatan, hendaknya dilakukan oleh atasanya dilakukan. d. Prinsip kemutlakan Tanggungjawab, hal ini berarti tanggungjawab bawahan pada atasan itu mutlak, sebaiknya atasa tidak dapat menghindari tanggungjawab walaupun dia telah mendelegasikan wewenangnya. e. Prinsip Delegasi Berdasar Hasil, yang diharapkan memberik kejelasan pada bawahan seberapa jauh di harus bertidak. f. Prinsip Paritas antara Wewenang dan Tanggungjawab, yang berarti bahwa manajer di dalam menjalankan wewenangnya juga harus bertanggung jawab yang sama terhadap hasil-hasilnya g. Prinsip Kesatuan Perintah, berarti bawahan harus melapor pada satu atasan saja, kecuali dalam hal-hal seperti wewenang bersama dan dipecah antara atasan dengan bawahan.

2.2.3.5 Dimensi dan Indikator Struktur Organisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Atribut Produk terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Smartphone Samsung Galaxy Series

1 91 96

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PENGANGGARAN PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Tekstil di Wilayah Ka

0 0 12

Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Cakra Transport Utama, Jimbaran Bali.

4 16 35

Pengaruh Kesiapan Berubah, Komitmen Terhadap Organisasi, dan Komunikasi Tentang Perubahan Organisasi Terhadap Penerapan Performance Management System Di PT. Permata Hijau Group

0 0 17

Pengaruh Kesiapan Berubah, Komitmen Terhadap Organisasi, dan Komunikasi Tentang Perubahan Organisasi Terhadap Penerapan Performance Management System Di PT. Permata Hijau Group

0 0 2

Pengaruh Kesiapan Berubah, Komitmen Terhadap Organisasi, dan Komunikasi Tentang Perubahan Organisasi Terhadap Penerapan Performance Management System Di PT. Permata Hijau Group

0 0 15

Pengaruh Budaya Organisasi dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. X

0 1 19

PENGARUH PELATIHAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SPBU MODERN GROUP

0 1 13

PENGARUH ATRIBUT LINGKUNGAN DAN PENETRASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. SULFA GROUP

0 0 17

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI MELALUI TEKNOLOGI KOMUNIKASI SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Semarang) - Unika Repository

0 0 19