2.2.4.4 Dimensi dan Indikator Penetrasi Teknologi Komunikasi
Penetrasi teknologi komunikasi merupakan variabel mediating yang merupakan intensitas penggunaan teknologi berkomunikasi di dalam
sistem kerja strategis, manajerial, dan operasional perusahaan, Lee dan Grover dalam Nasir 2003:72 yang diindikatori :
- Perencanaan Strategis, yaitu merencanakan strategi yang harus
dipakai perusahaan. -
Analisa Penjualan, yaitu menganalisis penjualan mereka selama ketentuan yang ditetapkan untuk melihat jalannya perusahaan.
- Desain Produk, yaitu perusahaan untuk produk yang dihasilkan
harus menggunakan desain yang menarik untuk memudahkan konsumen memilih.
- Pembelian, yaitu efisiensi dalam hal pembelian dengan melakukan
penghematan di beberapa bagian. -
Perencanaan, yaitu merencanakan langkah perusahaan kedepan dalam menghadapi persaingan yang ketat.
2.2.5. Pengaruh Atribut Lingkungan Terhadap Struktur Organisasi
Pengaruh atribut lingkungan dan struktur organisasi, menurut Lee dan Grover dalam Nasir 2003:73 bahwa semakin dinamisnya lingkungan
maka akan semakin terintegrasi struktur organisasinya, semakin kompleks lingkungan struktur organisasinya juga akan semakin terintegrasi.
2.2.6. Pengaruh Atribut Lingkungan Terhadap Penetrasi Teknologi Komunikasi
Lee dan Grover dalam Nasir 2003:73 menyatakan bahwa dengan semakin dinamis dan kompleksnya lingkungan maka kebutuhan akan
tambahan informasi yang bisa diintepretasikan dan kebutuhan akan pembagian informasi yang lebih kompleks dapat terpenuhi melalui penetrasi
teknologi komunikasi sebagai variabel mediating, yang berarti bahwa keadaan lingkungan yang kontinjen mendorong perusahaan melakukan
penetrasian dapat lebih intensif. Sedangkan Lee dan Leifer dalam Lee Dan Grover 2000:18
berpendapat bahwa aturan sebelumnya antara struktur perusahaan dan sistem informasi adalah penting bagi perusahaan untuk mencapai
fleksibilitas dan efisiensi pada lingkungan kompetitif dan bergolak. Akhir- akhir ini, Ferioli dan Migliarese dalam Lee Dan Grover 2000:18
menyajikan model “relasional” informasi teknologi untuk menghadapi perubahan perusahaan misalnya koordinasi lebih besar perlu untuk
merespons pada perubahan di lingkungannya.
2.2.7. Pengaruh Penetrasi Teknologi Komunikasi Terhadap Struktur Organisasi
Penetrasi teknologi komunikasi merupakan variabel mediating yang merupakan intensitas penggunaan teknologi berkomunikasi di dalam
sistem kerja strategis, manajerial, dan operasional perusahaan. Secara
umum, informasi teknologi dapat diharapkan untuk memfasilitasi kemampuan perusahaan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan.
Grover 2000:18 menegaskan bahwa “Adalah pada saat perusahaan menghadapi perubahan lingkungan yang kompleks dan dengan cepat bahwa
informasi teknologi perlu”. Huber dalam Lee Dan Grover 2000:18 juga merumuskan bahwa kebutuhan untuk kapasitas proses-informasi meningkat
selama periode kekacauan dan kompleksitas lingkungan yang meningkat. Teknologi komunikasi mengacu ke bagaimana suatu organisasi
mentransfer masukan menjadi ke keluaran. semua organisasi mempunyai sekurang-kurangnya satu teknologi untuk mengubah sumber daya keuangan,
manusia, dan fisik menjadi produk. Dan Aplikasi teknologi informasi yang baru seperti pertukaran data elektronik, e-mail, video-konferensi, videoteks,
DBMS relasional multi-pengguna, GroupWare, sistem klienserver, atau pencarian database eksternal on-line akan menuntun untuk menjadi sesuai
dengan perubahan pada struktur perusahaan. Lee Dan Grover , 2000:18
2.4. Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka konseptual diatas dapat disusun suatu hipotesa yang mempunyai jawaban sementara terhadap masalah
penelitian dan masih harus diuji kebenarannya. Adapun hipotesanya adalah: a.
Diduga atribut lingkungan berpengaruh terhadap struktur organisasi. b.
Diduga atribut lingkungan berpengaruh terhadap penetrasi teknologi komunikasi
c. Diduga penetrasi teknologi komunikasi berpengaruh terhadap struktur
organisasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional Variabel
Untuk kemudahan dalam memahami penilitian ini serta menghindari kesalahan persepsi, maka perlu diuraikan definisi opersional variabel-variabel
yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah:
1. Atribut Lingkungan X
Atribut lingkungan adalah perubahan lingkungan dan ketidakterdugaan perubahan lingkungan. Lee dan Grover, 2000:13. Adapun dimensi dan
indikatornya adalah sebagai berikut :
a Dinamika X1 adalah perubahan di lingkungan dan ketidak-terdugaan
perubahan lingkungan, yang diindikatori Lee dan Grover, 2000:36 : -
Perubahan dalam Praktek Pemasaran, yaitu merupakan strategi perusahaan untuk menggunakan strategi yang tepat dan sesuai untuk
memasarkan produknya. -
Perubahan dalam Produk, yaitu perluasan merk dan produk yang dilakukan dalam mengatasi persaingan yang ketat.
- Kemampuan Memprediksi Pesaing, yaitu menganalisis dan
mengevaluasi para pesaing perusahaan yang sejenis.
35