2.2.3.1. Pembagian kerja
Pembagian kerja sebenarnya merupakan pemecahan tugas yang dilakukan sedemikian rupa sehingga orang perorang di dalam organisasi
bertanggungjawab pada tugas dan melaksanakan kegaitan tertentu yang dibebankan kepadanya saja. Pembagian kerja ini cenderung mengarah
kepada spesialisasi perseorangan dan pekerjaan yang ditanganinya. Pelopor pembagian kerja adalah Adam Smith, ia berpendapat bahwa dengan
pembagian kerja akan membentuk seseorang untuk cakap dan trampil dalam menangani tugas yang dibebankan kepadanya, dapat mempelajari tugasnya
dalam waktu singkat dan cenderung melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
Dengan adanya pembagian kerja maka akan menghasilkan lebih banyak kepuasan kerja yang dicapai, dengan demikian akan membuka
peluang bagi seseorang untuk maju dan untuk kepentindan organisasi, proses ini akan berkembang secara terus menerus sustainble, organisasi
menjalankan pembagian kerja bagi anggotanya, sedangkan anggota organisasi akan memberikan kontribusi sesuai dengna kemampuan dirinya
demi kemajuan organisasinya.
2.2.3.2. Wewenang, tanggung jawab dan pelaporan
Departemen serta pembagian kerja keduanya mengandung konsepsi wewenang, tanggungjawab dan pelaporan yang pada hakekatnya diperoleh
dan harus dilaksanakan oleh anggota organisasi di dalam rangka menjalankan fungsinya dan mencapai tujuan organisasi.
Wewenang adalah hak memerintah atau berbua. Apabila dihayati secara benar, maka wewenang dapat berasal dari tiga sumber yaitu :
1. Lembaga Sosial menurut teori wewenang formal
2. unsur penerimaan bawahan menurut teori penerimaan
3. kemampuan atau kharisma seseorang.
Namun dalam kenyataan wewenang mungkin saja merupakan kombinasi dari ketiga sumber tersebut.
Tanggung jawab, adalah merupakan kewajiban bawahan yang telah diberi tugas oleh atasannya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
Wewenang dapat didelegasikan, tanggungjawab tercipta dengan diterimanya tugas oleh bawahan. Bagaimanapun juga atasan tetap bertanggung jawab
terhadap tugas-tugasnya dengan demikian pda dasarnya tanggung jawab tidak dapat didelegasikan.
Pertanggungjawaban tugas dan hasil pekerjaan dengan cara memberikan laporan, terutama pada atasan langsung. Dengan demikian
laporan juga merupakan tanggungjawab bawahan. Agar pelaporan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu diciptakan sistem dan mekanisme pelapran yang baik, sehingga data laporan yang disampaikan sesua dengan kebutuhan.
Yang artinya tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit dengan kualitas pelaporan yang memenuhi syarat sehingga baik untuk dipergunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan atau penyelesaian persoalan yang timbul.
2.2.3.4. Wewenang garis line dan staff