33
2.2 Perlindungan Hukum Bidang Teknis Tenaga Kerja
2.2.1 Pengertian tenaga kerja
Dalam dunia kerja terdapat beberapa istilah, yaitu tenaga kerja, buruh, dan karyawan.
53
Istilah pekerjaburuh muncul sebagai pengganti istilah buruh. Pada penjajahan Belanda yang dimaksud dengan buruh adalah orang-orang yang
bekerja kasar atau kuli, orang ini oleh pemerintah Belanda disebut dengan blue collar berkerah biru, sedangkan orang-orang yang mengerjakan pekerjaan halus
seperti pegawai administrasi disebut dengan white collar berkerah putih. Pemerintah Belanda membedakan antara blue collar dan white collar dengan
tujuan untuk memecah belah golongan bumi putera dan diberikan kedudukan dan status yang berbeda, sesuai dengan prinsip devide et empera. Sejak diadakan
seminar Hubungan
Perburuhan Pancasila
tahun 1974,
istilah buruh
direkomendasikan untuk diganti dengan istilah pekerja, atas dasar pertimbangan istilah buruh yang merupakan teknis biasa saja, telah berkembang menjadi istilah
yang kurang menguntungkan. Kata buruh merupakan sekelompok tenaga kerja golongan bawah dan menggunakan bekerja dengan otot. Pekerja administrasi
tidak setuju dengan sebutan buruh. Dengan dipengaruhinya paham marxisme buruh dianggap satu kelas yang
selalu menghancurkan pengusaha majikan dalam perjuangannya. Oleh karena itu, penggunaan kata buruh telah mempunyai motivasi yang kurang baik, hal ini tidak
mendorong tumbuh dan berkembangnya suasana kekeluargaan, kegotong-
53
Ibid, h. 16
34
royongan dan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam suatu perusahaan sehingga perlu diganti dengan istilah baru.
Pasal 2 UUD NRI Tahun 1945 menyatakan yang disebut dengan golongan-golongan ialah badan-badan seperti koperasi, serikat pekerja dan lain-
lain, jelas disini UUD NRI tahun 1945 menggunakan istilah pekerja untuk pengertian buruh. Oleh karena itulah disepakati penggunaan kata pekerja sebagai
pengganti kata buruh karena mempunyai dasar hukum yang kuat. Namun demikian, dengan diundangkannya UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 39 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279, istilah pekerja
dikaitkan dengan istilah buruh sehingga menjadi istilah pekerjaburuh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
54
Dalam rumusan Pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan pengertian tenaga kerja yaitu : “setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”.Ketentuan Pasal 1 angka 12 Peraturan Daerah Kabupaten Badung,
tenaga kerja adalah :“setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat”. Tenaga kerja dapat diartikan sama dengan buruh, buruh adalah para tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan, para tenaga kerja
itu harus tunduk kepada perintah dan peraturan kerja yang diadakan oleh
54
I Made Udiana, op,cit,h.43
35
pengusaha yang bertanggung jawab atas lingkungan perusahaannya, kemudian tenaga kerja itu akan memperoleh upah dan atau jaminan hidup lainnya yang
wajar.
55
Menurut DR. Payaman Simanjuntak dalam bukunya “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, memberikan pengertian bahwa “Tenaga kerja atau
manpower adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan
mengurus rumah tangga”.
56
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tidak membedakan antara pekerjaburuh halus white collar
dengan pekerja buruh kasar blue collar. Perbedaan pekerja buruh dalam Undang-undang ini hanya didasarkan pada jenis kelamin pekerjaburuh
perempuan dan laki-laki dan usia pekerjaburuh anak. Perbedaan ini dilakukanbukan
dalam rangka
diskiriminatif tetapi
untuk melindungi
pekerjaburuh yang lemah daya tahan tubuhnya dan juga untuk menjaga norma- norma kesusilaan.
57
2.2.2 Jenis perlindungan hukum di bidang teknis tenaga kerja