Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pesatnya globalisasi di Indonesia sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian, dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan- perusahaan yang berdiri dan bergerak diberbagai bidang kehidupan. Suatu perusahaan tentunya memerlukan alat-alat untuk produksi dan tenaga kerja yang handal guna meningkatkan produksinya. Pembangunan perekonomian nasional berdampak pula pada perkembangan perekonomian diberbagai daerah yang ada di Indonesia, salah satunya di Pulau Bali. Bali, merupakan pulau yang terkenal dengan banyak julukan salah satunya Pulau Seribu Pura, yang sangat pesat perkembangannya di bidang pariwisata. Semakin pesatnya perekonomian dan pariwisata mengakibatkan semakin banyak kebutuhan barang dan jasa yang di butuhkan masyarakat dan banyak pula peluang usaha yang menguntungkan bagi para pengusaha untuk berbisnis dan mendirikan perusahaan di Pulau Bali. Menurut Ricahard D. Steade, et al sebagaimana dikutip oleh A. Kadie mengatakan : “Bussiness is defined as all the commercial and industrial activities that provide goods and services to maintain and improve our quality of life. Bisnis dapat dipahami sebagai aktivitas dagang dan komersial yang menawarkan barang dan pelayanan untuk menggapai kualitas hidup yang 2 lebih bermutu. 1 Salah satu perusahaan yang ada di Bali dan bergerak di bidang penyediaan jasa makanan yaitu PT. Aerofood Catering Service Denpasar Bali. PT. Aerofood Catering Serviceselanjutnya disebut PT.ACS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa boga catering service berstandar internasional yang dilengkapi dengan sertifikat International Organization for Standardizationselanjutnya di sebut ISO yaitu, ISO 9001:2008 dan ISO 22000 dari lembaga SAI Global Australia yang telah berpengalaman dalam mengelola penyediaan makanan untuk maskapai penerbangan maupun kepentingan korporasi. 2 Salah satu kantor cabang PT. ACS adalah terletak di Denpasar Bali dengan alamat Perusahaan di Aerofood ACS Building, Ngurah Rai International Airport PO BOX 3276 Denpasar Bali. PT.ACS DenpasarBali semakin berkembang, tentunya membutuhkan lebih banyak bahan-bahan produksi, bahan bakar,mesin produksi dan lain sebagainya untuk mendukung peningkatan produksi. Perusahaan ini juga membutuhkan tenaga kerja yang handal untuk menjalankan, merawat peralatan dan mencegah kerusakan pada alat-alat produksi yang akan berpengaruh terhadap hasil produksi kegiatan tersebut dilakukan oleh tenaga kerja maintenance. Tenaga kerja ini dapat artikan sebagai tenaga kerja yang kegiatannya melakukan pemeliharaan, tindakan dan perbaikan atas kerusakan-kerusakan mesin dan alat-alat produksi disuatu perusahaan. 1 Richard D. Steade, et al., 1984, Bussiness its nature and Environment an Introduction, Tenth Edition, Cincinnati Ohio: South-Westren Publishing Co, h. 3 2 Aerofood ACS, 2016, Our History,URL: http:www.aerofood.co.idprofileour-history, diakses tanggal 12 September 2015 3 Tenaga kerja merupakan aspek yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Perlindungan terhadap keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan merupakan hak dari setiap tenaga kerja dan kewajiban bagi pengusaha yang dijamin oleh pemerintah melalui undang-undang. Perlindungan tersebut sangat diperlukan karena setiap tenaga kerja selalu menghadapi resiko- resiko sosial ekonomis berupa sakit, cacat, hari tua dan meninggal dunia selama bekerja dan setelah purna kerja. 3 Dasar hukum perlindungan tersebut terkandung di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disebut UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 merumuskan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” 4 Makna kata ‘pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’, mengandung arti adanya jaminan keselamatan dan kesehatan bagi warga negara yang melakukan pekerjaan. Dengan demikian, suatu jenis pekerjaan yang mengandung resiko bahaya tidak boleh diabaikan begitu saja faktor-faktor yang diperlukan untuk menjamin keamanannya, melainkan harus disediakan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk memperkecil dan meniadakan resiko bahayanya. 5 Perlindungan terhadap tenaga kerja juga diatur secara yuridis,dalam Penjelasan Pasal 5 UU Ketenagakerjaan, memberikan perlindungan bahwa : 3 Yayasan Tenaga Kerja Indonesia YTKI dan Friedrich Stiftung FES, 1994, Hubungan Industrial dan Organisasi Ketenagakerjaan Dalam Perspektif PJPT II, Sumber Rezeki, Jakarta, h.59 4 Putri Mandalika, 2013, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. URL:http:pmdlk .keselamatan-dan kesehatan-kerja.htmldiakses tanggal 12 September 2015 5 Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan,Edisi 1, Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta, h.198 4 Setiap tenaga kerja berhak dan mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan, termasuk perlakuan yang sama terhadap para penyandang cacat Selain itu, perlindungan terhadap tenaga kerja juga diatur dalam rumusan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada bagian Menimbang yang merumuskan bahwa : “setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional”. Perlindungan terhadap tenaga kerja tidak hanya diberikan oleh pemerintah namun, pengusaha juga berkewajiban memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja guna menjamin hak-hak tenaga kerja dalam perusahaan. Penjelasan Pasal 6 UU Ketenagakerjaan mewajibkan kepada pengusaha yaitu “pengusaha harus memberikan hak dan kewajiban pekerjaburuh tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, warna kulit dan aliran politik”. Bagi pekerjaburuh adanya jaminan perlindungan untuk pekerja akan menimbulkan suasana kerja yang tentram sehingga pekerjaburuh dapat memusatkan perhatian pada pekerjaannya semaksimal mungkin tanpa khawatir sewaktu-waktu akan tertimpa kecelakaan kerja. 6 6 Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,h. 14 5 Perlindungan hukum tenaga kerja diatur dalam UU Ketenagakerjaan BAB X tentangPerlindungan, Pengupahan dan Kesejahteraan yaitu Pasal 67 sampai dengan Pasal 85, di lanjutkan dengan rumusan Pasal 86 dan Pasal 87 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan yang terakhir termuat dalam Pasal 99 sampai dengan Pasal 101 tentang Kesejahteraan. Sementara itu,perlindungan tenaga kerja yang diberikan PT.ACS Denpasar Bali terhadap para pekerjatermuat dalam BAB VIII tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, BAB IX tentang Fasilitas dan Perlengkapan Kerja, BAB X tentang Jaminan Kesehatan, BAB XI tentang Pemeliharaan Kesehatan Jasmani dan Rohani, dan yang terakhir BAB XII tentang Kesejahteraan Karyawan. 7 Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas sudah menjadi suatu keperluan yang penting akan adanya suatu kesesuaian perlindungan hukum terhadap tenaga kerja dalam suatu perusahaan dengan UU Ketenagakerjaan yang sebagai faktor penjamin pelaksanaan perlindungan hukum bagi pekerjaburuh. Salah satunya adalah tenaga kerja maintenance pada PT. ACS Denpasar Bali. Maka penulis kemudian mengangkat permasalahan tersebut dalam tulisan yang berjudul “Pelaksanaan Perlindungan Hukum di Bidang Teknis Tenaga Kerja MaintenancePada PT. Aerofood Catering ServiceDenpasar Bali”

1.2 Rumusan Masalah