Tujuan perlindungan hukum Perlindungan Hukum

25 sesuai peraturan yang berlaku.Dengan demikian, suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung unsur-unsur sebagai berikut : a. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap warganya. b. Jaminan kepastian hukum. c. Berkaitan dengan hak-hak warganegara. d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya. 40 Tenaga kerja atau buruh merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam hal pembangunan perekonomian nasional yang berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan pekerjannya. Sudah seharusnya tenaga kerja memperoleh suatu perlindungan hukum.

2.1.2 Tujuan perlindungan hukum

Dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, pemerintah sangat memperhatikan perlindungan kerja dan keselamatan kerja, tentunya tujuan pemerintah dalam hal ini selain benar-benar untuk melindungi dan memperhatikan keselamatan kerja dan para pekerjaburuh yang umumnya lemah, juga secara tidak langsung untuk melindungi perusahaan yaitu agar tetap berdiri dan berkembang, sebab faktor tenaga kerja yang terpelihara kesehatannya, terpelihara kesejahteraannya, terpelihara dedikasi, dan kedisiplinanya, pada akhirnya tenaga kerja dibawah manajemen perusahaan tersebut, akan di akui jasa- jasanya sebagai pengembang perusahaan. 41 40 Hukum Tenaga Kerja, 2014, Perlindungan Hukum, http:www.hukumtenagakerja.com diakses tanggal 21 Oktober 2015 41 G. Kartasapoetra, R.G Kartasapoetra, A.G Kartasapoetra, op,cit, h. 127 26 Pembinaan hubungan perburuhan saat ini diarahkan pada terciptanya keserasian antara pekerjaburuh dan pengusaha yang dijiwai oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang masing- masing pihak saling menghormati dan saling mengerti terhadap peranan serta hak dan kewajibannya masing-masing dalam proses produksi, serta peningkatan partisipasi mereka dalam pembangunan, serikat buruh memperjuangkan kepentingan sosial ekonomi, sedangkan pemerintah melindungi kepentingan pekerjaburuh dan kepentingan serikat buruh. 42 Selain itu dengan adanya perlindungan hukum bagi para pekerjaburuh adalah untuk mencapai melaksanakan keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan dan untuk melindungi tenaga kerja dari pengusaha, misalnya dengan membuat atau menciptakan peraturan-peraturan yang sifatnya memaksa agar pengusaha tidak bertindak sewenang-wenang terhadap para tenaga kerja sebagai pihak yang lemah. 43 Upaya perlindungan terhadap tenaga kerja memiliki tujuan sosial, yaitu meliputi peningkatan kesejahteraan dan jaminan sosial pekerjaburuh, mendorong kinerja dunia usaha, serta memperbaiki kesejahteraan masyarakat pada umumnya. 44 Mengingat tenaga kerja sangat berperan dalam pembangunan nasional, hukum ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945 dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang khususnya berdasarkan asas demokrasi, asas adil dan merata, maka pembangunan 42 Ibid, h.128 43 Sendjun H. Manullang, 1990, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Renika Cipta, Jakarta h. 2 44 Abdul Khakim II, op, cit, h. 207 27 ketenagakerjaan menyangkut multidimensi dan terkait dengan berbagi pihak, yaitu antara pemerintah, pengusaha dan pekerjaburuh, oleh karena itu harus dilakukan secara terpadu dalam bentuk kerja sama yang saling mendukung. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 UU Ketenagakerjaan bahwa pembangunan ketenagakerjaan bertujuan : a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi. b. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan. c. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. 45 Selain itu, tujuan perlindungan hukum yakni untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara harmonis tanpa disertai dengan adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Oleh karena itu pengusaha wajib untuk melaksanakan suatu perlindungan hukum terhadap tenaga kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 46 Suatu perlindungan hukum, juga tidak terlepas dari adanya pengawasan. Sasaran yang hendak dicapai yaitu sasaran pengawasan secara khusus ditujukan pada sasaran utama hubungan perburuhan Pancasila, yaitu: a Perjanjian kerja bersama, peraturan perusahaan, pengupahan, asuransi tenaga kerja dan lainnya di samping yang disampaikan secara umum dalam perundang-undangan. 45 Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Edisi Revisi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h.9 46 Abdul Khakim, op,cit,h. 14 28 b Pembentukkan dewan keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan didorong dengan sedemikian rupa, terutama pada perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan tenaga kerja serta kegiatan-kegiatan yang menimbulkan bahaya. c Kerjasama diantara instansi pemerintahan dalam pelaksanaan pengawasan agar dapat lebih ditingkatkan, yang dalam hal ini melingkupi mutu dan jumlah pengawas kesehatan dan keselamatan kerja. d Norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja, baik norma umum maupun norma teknis akan lebih disempurnakan, dimana norma-norma umum menyangkut antara lain : waktu kerja, istirahat kerja, kerja lembur, pendayagunaan tenaga kerja wanita dan tenaga kerja usia muda, sedangkan norma-norma teknis menyangkut penggunaan alat-alat mesin dan bukan mesin serta bahan baku dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatkan kerja. 47 Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari adanya perlindungan hukum adalah untuk menciptakan suasana hubungan hukum antar subjek hukum secara harmonis, seimbang, damai dan adil.

2.1.3 Jenis dan bentuk perlindungan hukum