2.2.7.2. Jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan dalam beberapa macam penggolongan antara lain Boediono, 2001: 156-159.
a. Penggolongan Inflasi menurut parah tidaknya inflasi : 1.
Inflasi Ringan
Adalah laju inflasi di bawah 10 setahun. 2.
Inflasi Sedang
Adalah laju
inflasi antara
10-30 setahun.
3. Inflasi
Berat Adalah
laju inflasi antara 30-100 setahun.
4. Hiperinflasi
Adalah laju inflasi diatas 100 setahun. b. Penggolongan inflasi menurut asal dari inflasi :
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation Adalah
inflasi yang
timbul karena adanya deficit anggaran belanja
yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panen yang gagal dan sebagainya.
2. Inflasi
yang berasal
dari luar
negeri imported inflation
Adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau kenaikan harga langganan berdagang, kenaikan
harga yang kita impor mengakibatkan adanya kenaikan indeks biaya hidup, karena sebagian dari barang-barang yang tercakup
didalamnya berasal dari impor, selain itu juga secara tidak langsung
akan menaikkan indeks harga melalui kenaikan biaya produksi atas bahan mentahnya yang harus diimpor.
c. Penggolongan inflasi menurut mekanisme timbulnya inflasi :
1. Inflasi Permintaan Demand Pull Inflation Adalah inflasi yang timbul karena banyaknya permintaan
akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat.Karena permintaan masyarakat Agregat Demand bertambah, maka kurva agregat
demand bergeser dari D
1
ke D
2
akibatnya tingkat kurva umum naik dari P
1
ke P
2
Gambar 5.
Demand Pull Inflation P
Output Q2
Q1 D
D S
H H
Sumber: Boediono, 1985, Moneter Sinopsis Pengantar Ekonomi No. 5 Edisi ke 3, BPFE-UGM Yogyakarta hal : 163.
Peningkatan pendapatan agregat menyebabkan permintaan meningkat. Perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kanan
kurva permintaan dari D
1
ke D
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat
dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium barang meningkat dari Q
1
ke Q
2
2. Inflasi Penawaran Cost Push Inflation Adalah inflasi yang terjadi karena biaya produksi Cost Inflation.
Gambar 6. Cost Push Inflation
S
1
S
2
D H
3
H
2
Output Q
4
Q
3
Sumber : Boediono, 1985, moneter syinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 edisi ke 3, BPFE-UGM Yogyakarta hal 163.
Peningkatan harga bahan menurunkan penawaran harga barang. Hal itu menyebabkan penjualan barang kurang
menguntungkan sehingga memilih memproduksi lebih sedikit barang. Perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kiri kurva
penawaran dari S
1
ke S
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium menurun dari Q
1
ke Q
2
.
2.2.7.3. Pengendalian Inflasi