Manajemen Kualitas TUNJAUAN PUSTAKA

Kualitas mengacu pada pengertian pokok sebagai berikut : 1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu. 2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Berdasarkan pengertian kualitas, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan customers focused quality. Dengan demikian produk-produk didesain dan diproduksi diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik serta diproduksi dihasilkan dengan cara yang baik dan benar.

2.2. Manajemen Kualitas

Pada dasarnya Manajemen Kualitas Quality Management didefinisikan sebagai satu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus continous performance improvement pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Gaspersz, 2003 ISO 8402 Quality Vocabulary mendifinisikan Manajemen Kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitasn tujuan-tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas quality control , jaminan kualitas quality assurance dan peningkatan kualitas quality improvement . Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak top management dan implementasinya harus melibatkan seluruh anggota organisasi. Meskipun manajemen kualitas dapat didefinisikan dalam berbagai versi, namun pada dasarnya menejemen kualitas berfokus pada perbaikan terus menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Dengan demikian manajemen kualitas berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua Sumber Daya Manusian pemasok-pemasok suppliers, dan pelanggan customer, di lingkungan perusahaan corporate process, dan bukan suatu kebetulan belaka. Dr. Joseph M. Juran salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik Nasution, 2005 : 1. Kualitas menjadi bagian dan sikap agenda manajemen atas. 2. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis. 3. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking, fokus adalah pada pelanggan-pelanggan pada kesesuaian kompetisi ; di sana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan. 4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan. 5. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat. 6. Pengukuran ditetapkan seluruhnya. 7. Manajemen atas secara teratur maninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran. 8. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik. 9. Sistem imbalan reward system diperbaiki. Manajemen Kualitas Quality Management meninjau di mana ispeksi dilakukan. Beberapa Modus manajemen kualitas antara lain Hardjosoedarmo, 2004 : I. Quality by inspection Tujuan : 1. Mencegah defect atau non-conforming product masuk pasar atau sampai pada pelanggan. 2. Mencegah bahan baku yang buruk masuk proses produksi. Kelemahan : - Kesalahan baru diketahui pada akhir produksi. - Umpan balik yang diperlukan untuk analisis persoalan dan pencegahan sering terlambat sampai pada bagian yang membuat kesalahan dan harus membetulkannya. - Operator tidak peduli terhadap kesalahan yang dilakukan karena sudah ada bagian yang menanganinya. - Pekerjaan ulang kadang-kadang dilakukan tanpa sepengetahuan bagian yang bertanggung jawab akan kesalahan yang terjadi. A B C Supplier Customer I I II. Quality Control Para inspektur ditempatkan pada awal dan akhir tiap proses. Kerugian : - Membutuhkan lebih banyak inspektur - Para operator hanya bergantung pada hasil evaluasi inspektor. III. Built-in Quality Control Inspeksi dilakukan oleh operatornya sendiri. Mereka diberdayakan untuk mencek pekerjaannya sendiri. Pada awal proses ditempatkan inspektur. Dengan cara ini setiap pekerja dimotivasi untuk melakukan pekerjaannya secara benar sejak awal dan bertanggung jawab penuh untuk mencegah defect pada proses atau operator berikutnya yang berfungsi sebagai internal customer . Untuk melakukan cara ini secara berhasil maka kecakapan tentang kualitas harus dilatih terlebih dahulu dan juga ditanamkan sikap kualitas. IV. Total Quality A B C Supplier Customer I I I I A+I Supplier Customer B+I C+I I A+I Supplier Customer B+I C+I Di sini seluruh inspektur ditiadakan, termasuk inspektur untuk bahan baku yang masuk. Hal ini dimungkinkan karena ada supplier-customer partership sehingga supplier dilatih pelanggan tentang quality management. Dengan melatih supplier dan operator untuk melakukan pekerjaannya secara benar sejak awal maka kualitas tinggi dapat dicapai pada seluruh tahap produksi. Dengan modus total quality dan tanpa inspeksi maka akan menurunkan biaya operasi, memperpendek manufacturing lead time dan dapat mengendalikan inventories dengan baik.

2.3. Dimensi Kualitas Produk