Analisa Score Untuk proses Kerja Yang Dilakukan

Padahal setiap proses produksi dalam suatu perusahaan orientasi utamanya adalah pelenggan, tanpa adanya pelanggan suatu proses tidak mempunyai tujuan tertentu. Pelanggan merupakan penerima produk atau jasa. Dan semua mengarah kesuatu sasaran untuk peningkatan. Untuk itu perusahaan juga harus memusatkan perhatiannya terhadap pelanggan, dan memberikan pengertian kepada seluruh karyawan bahwa kepuasan pelanggan sangatlah penting. Dengan demikian pelanggan merupakan anggota lain dari suatu organisasi tersebut yang mana tergantung pada produk atau jasa dari perusahaan untuk proses mereka sendiri.

4.5.2 Analisa Score Untuk proses Kerja Yang Dilakukan

Tabel 4.11 Score Untuk Proses Kerja Yang Dilakukan No Kategori Score perusahaan Target score Keterangan perlu diperbaikitidak 1. Job analysis 1,62 1,50 Tidak perlu 2 Wewenang tertinggi 1,48 1,50 Perlu diperbaiki 3 Perhatian akan kualitas 1,54 1,70 Perlu diperbaiki 4 Kepemimpinan top manajemen 1,57 1,55 Tidak perlu 5. Aktivitas pelayanan customer 1,61 1,50 Tidak perlu 6 Definisi improvement 1,66 1,60 Tidak perlu 7 Tujuan unit kerja 3,86 3,50 Tidak perlu 8 Tujuan organisasi 4,48 3,50 Tidak perlu 9. Rencana penerapan kualitas 1,58 1,50 Tidak perlu 10. Rencana strategi 1,63 1,50 Tidak perlu 11. Effisiensi organisasi 3,76 3,50 Tidak perlu 12. Investasipenerapan teknologi 3,60 3,50 Tidak perlu 13. Metodeproses peningkatan 4,10 3,50 Tidak perlu 14. Ide baru 3,44 3,50 Perlu diperbaiki 15. Masukan karyawan 1,54 1,40 Tidak perlu 16. Peningkatan yang dicapai 3,62 3,50 Tidak perlu 17. Pengukuran 1,38 1,50 Perlu diperbaiki 18. Feedback 1,62 1,40 Tidak perlu 19. Evaluasi 1,66 1,50 Tidak perlu 20. Hasil yang didapat 1,56 1,00 Tidak perlu 21. Penghargaan 1,45 1,50 Perlu diperbaiki Total jumlah score dibagi 21 2,32 2,12 Berdasarkan perbandingan score perusahaan Tabel 4.11 dan target score tabel 2.2 maka dapat dilihat kategori – kategori yang perlu tidak ditingkatkan sebagai berikut: 1. Wewenang Tertinggi Pada pertanyaan nomor 28 “Perusahaan secara informal telah meminta opini dari karyawan dalam usahanya mengimprove kualitas yang diperlukan” Diketahui bahwa ,Perusahaan tidak berusaha untuk meminta pendapat dari para karyawannya, padahal untuk mendukung perbaikan kualitas yang diperlukan perusahaan membutuhkan pendapat dari para karyawannya. Karena para karyawan lebih tahu masalah atau kekurangan dilapangan. Seharusnya perusahaan harus meminta secara langsung opini dari karyawan atau menyediakan kotak saran yang memuat tentang usulan atau kekurangan dalam usaha mendukung perbaikan kualitas manajemen. 2. Perhatian akan kualitas Pada pertanyaan nomor 29 “Kebijakan Quality Improvementnya tertulis “ Diketahui bahwa, Perusahaan belum memperhatikan kebijakan quality improvementnya perbaikan kulitas dan kebijakan quality improvementnya perbaikan kulitas masih dipegang oleh orang tertentu yang bertanggung jawab sepenuhnya pada sukses atau gagalnya perusahaan. Sehingga perusahaan cenderung stagnan tidak mengalami perbaikan atau tidak mengalami penurunan. Seharusnya semua karyawan didalam perusahaan harus ikut menjalankan kebijakan Quality Improvementnya perbaikan kulitas. Dan juga kebijakan Quality Improvementnya harus dihadapi dengan serius oleh semua karyawan. 3. Ide Baru Pada pertanyaan nomor 43 “Dimintai pendapatnya secara periodic apa yang sedang mereka pikirkan untuk perkembangan perusahaan.” Untuk Ide baru kurang memenuhi target, dikarenakan perusahaan belum mengikutsertakan karyawan dalam membuat ide baru, karyawan hanya melakukan suatu pekerjaan sesuai permintaan atau arahan atasan. Perusahaan dapat memberdayakan karyawan dalam memenuhi ide – ide inovasi baru. Ada berbagai sarana yang dapat digunakan untuk mendorong karyawan agar memberikan masukan dan menyalurkan kepada para pengambil keputusan. Berikut beberapa metode yang dapat digunakan : A. Brainstorming B. Nominal Group Technique C. Gugus Kualitas Quality Circle D. Kotak saran E. Management by Walking Around Jadi pendapat yang menyangkut rencana perbaikan kualitas perlu disosialisasikan, walaupun tidak harus diterapkan, setidaknya menjadi bahan pertimbangan. 4. Pengukuran Pada pertanyaan nomor 47 “ Untuk membentuk perusahaan yang perlu meningkatkan improvement, maka yang perlu dikembangkan dan dievaluasi : memperbaiki metode kerja; mengadakan program palatihan terhadap seluruh karyawan; Peningkatan Teknologi material atau alat. Perusahaan kurang mendukung dalam perbaikan kualitasnya,jadi hanya berfokus pada peningkatan produknya saja, dan tidak memperhatikan para karyawan dan peningkatan mesin. Padahal kualitas produk bisa lebih baik jika para karyawan terampil dan memahami kualitas dan ditunjang mesinnya yang baik pula. Seharusnya perusahaan memberikan pelatihan terhadap para karayawannya agar terampil dan memberikan pemahaman kepada karyawan tentang pentingnya kualitas. 5. Penghargaan. Pada pertanyaan nomor 54 – 55 “ Karyawan dengan prestasi yang bagus pada semua tingkatan, dapat mengharapkan : bonus uang atau penghargaan dan peningkatan tanggungjawab” Hampir sebagian besar dari seluruh karyawan yang ada diperusahaan merasa walaupun mempunyai prestasi yang bagus, tidak dapat mengharapkan bonus uang atau penghargaan dan peningkatan tanggung jawab dan sebagian kecil dari seluruh karyawan di perusahaan dapat mengharapkan bonus uang atau penghargaan dan peningkatan tanggung jawab. Lebih dari separuh karyawan mengganggap dengan mengerjakan pekerjaannya seperti biasa tanpa merasa terpacu untuk melakukan peningkatan kerja dianggap sudah baik. Untuk meningkatkan semangat kerja dan penambahan bonus uang perlu dilakukan, ternyata bonus yang diberikan disesuaikan dengan finansial perusahaan, penghargaan kepada karyawan walau hanya berupa kata-kata pujian juga dapat menambah semangat kerja mereka karena mereka merasa pekerjaan mereka dihargai.

4.5.3 Analisa Untuk