Net Present Value NPV Payback Period PP Gross Benefit Cost Ratio Rate of Return ROR

langsung, dan komisi penjualan. Sedangkan yang termasuk golongan biaya tetap pada umumnya depresiasi aktiva tetap, sewa bangunan, bunga pinjaman, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staff research, biaya kantor Pujawa, 2002 Berdasarkan Lampiran 11 diperoleh BEP sebagai berikut: - Produksi tiap tahun n = 312.000 biji tahu - Harga jual per unit p = Rp. 500,- - Volume penjualan s = p x n = 312.000 x Rp 500,- = Rp 156.000.000,- - Biaya tetap Fc = Rp 14.045.875,52,- - BEP biaya titik impas = Rp 33.434.011,62 - BEP titik impas = 20,66 - Kapasitas titik impas = 201.388,29 biji Berdasarkan perhitungan diatas BEP dicapai kapasitas produksi mencapai 201.388,29 biji tahu atau volume penjualan mencapai Rp 156.000.000,- atau juga dapat dinyatakan kapasitas produksi mencapai 20,66 dari total produksi yang direncanakan. Grafik BEP dapat dilihat pada Lampiran 11.

6. Net Present Value NPV

Net Present Value merupakan selisih antara nilai investasi saat sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Suatu proyek dapat dipilih jika NPV-nya lebih besar dari nol. Berdasarkan Lampiran XV diperoleh nilai NPV sebesar Rp 156.416.492,- dengan demikian proyek ini dapat diterima karena nilai NPV-nya positif atau lebih besar dari nol.

7. Payback Period PP

Payback Period menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam dalam suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya Pujawa, 2002. Payback Period dari suatu investasi yang diusulkan lebih pendek dari pada Periode Payback maximum, maka usul investasi tersebut diterima. Berdasarkan Lampiran XII, diperoleh nilai Payback Periode PP selama.

3.0 tahun. Umur ekonomis proyek yang akan direncanakan selama 5 tahun. Berarti

investasi pada proyek ini dapat diterima karena nilai PP lebih kecil dari pada umur ekonomis proyek yang direncanakan.

8. Gross Benefit Cost Ratio

Gross Benefit Cost Ratio Gross BC merupakan perbandingan antara penerimaan kotor dengan harga kotor yang telah dirupiahkan sekarang. Proyek akan dipilih apabila Gross BC 1, bila proyek mempunyai Gross BC ≤ 1 maka tidak akan dipilih. Berdasarkan lampiran 11 diperoleh nilai Gross BC sebesar 1,1130 berarti proyek ini dapat diterima atau layak untuk dijalankan.

9. Rate of Return ROR

Rate of Return metode Internal Rate of Return merupakan tingkat suku bunga yang menunjukkan persamaan antara nilai penerimaan bersih sekarang dengan jumlah investasi awal dari suatu proyek yang sekarang dengan jumlah investasi awal dari suatu proyek yang dikerjakan. Menurut Pujawa, 2002, bahwa pada tingkat suku bunga inilah nilai NPV sama dengan nol. Proyek dapat diterima apabila dinilai IRR lebih besar dari suku bunga sekarang. Berdasarkan Lampiran 11 diperoleh IRR sebesar 22,30. Berarti proyek ini dapat diterima karena nilai IRR lebih besar dari pada suku bunga yang dikehendaki yaitu 20 per tahun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat interaksi secara nyata antara perlakuan penambahan karagenan dan konsentrasi larutan asam sitrat terhadap rendemen, kadar air, kadar protein, pH tahu, tekstur dan skor kesukaan rasa. 2. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan penambahan karagenan dan konsentrasi larutan asam sitrat terhadap pH penggumpalan, skor kesukaan warna dan tekstur. 3. Hasil analisis keputusan menunjukkan perlakuan terbaik adalah penambahan karagenan 2 dan konsentrasi larutan asam sitrat 0,10 yang menghasilkan tahu dengan rendemen 187,35, kadar air 84,308, kadar protein 10,177, pH tahu 6,97 dan tekstur 23,330 mm. Hasil rata- rata oganoleptik menunjukkan nilai rasa 105, warna 82,5 dan tekstur 91,5. 4. Hasil analisis finansial diketahui bahwa nilai Break Event Point BEP dicapai pada Rp 33.434.011,62,- sebesar 20,66 dan pada 201.388,29 biji, sedangkan Internal Rate of Return IRR mencapai 22,30, Payback Period PP dicapai selama 3.0 tahun, Net Present Value NPV sebesar Rp 156.416.492,- B. Saran Disarankan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui masa simpan tahu dengan penambahan karagenan.