Max Weber. Masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan memfokuskan pembahasan pada perubahan kehidupan masyarakat petani Jepang setelah Perang Dunia II seperti, perubahan kebijakan pemerintah, perubahan dalam teknik pertanian, perubahan pendapatan dan perubahan gaya hidup petani Jepang. Selain itu, untuk mendukung pembahasan ini, penulis juga akan menjelaskan tentang sejarah awal pertanian Jepang, pertanian dan petani Jepang sebelum dan sesudah perang dunia II, serta keterkaitan landreform dalam mengubah kehidupan-kehidupan masyarakat petani Jepang pasca Perang Dunia II sampai tahun 1980.

1.4 Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi masyarakat menurut para pakar sebagai berikut: 1. Selo Soemardjan. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. 2. J.L. Gilin dan J.P. Gilin. Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.

3. Max Weber. Masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya

ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Universitas Sumatera Utara 4. Emile Durkheim. masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya http:taufikhidayah21.wordpress.comtagciri-ciri-type-masyarakat 1922013. Setiap masyarakat senantiasa akan mengalami perubahan. Perubahan sosial pasti terdapat di setiap masyarakat karena tidak ada satu pun masyarakat yang bersifat statis. Menurut Mulyati dkk 2007:3 bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada masyarakat sekarang dengan keadaan pada masa lampau. Perubahan yang terjadi di masyarakat dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan- lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan sebagainya. Adapun pengertian perubahan sosial menurut beberapa para ahli ialah sebagai berikut: 1. Kingsley Davis. Perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat 2. Selo Soemarjan. Perubahan sosial ialah segala perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalam nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 3. Mac Iver. Perubahan sosial ialah perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan sosial tersebut. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat di simpulkan bahwa perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat, misalnya perubahan pada proses interaksi sosial, struktur sosial, lapisan sosial, Universitas Sumatera Utara nilai dan norma di dalam masyarakat Mulyati dkk, 2007:3-4. Menurut Mulyati dkk 2007:7-8, ada 5 faktor yang mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, yaitu; 1. Faktor geografis. Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami perubahan. 2. Faktor teknologi. Penemuan-penemuan teknologi telah mengakibatkan perubahan sosial yang sangat luas dalam masyarakat baik yang berdampak positif maupun negatif. 3. Faktor ideologi. Ideologi dasar yang terdiri dari keyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks yang terdapat pada setiap masyarakat. 4. Faktor kepemimpinan. Perubahan-perubahan sosial sering kali di pelopori oleh pemimpin yang mampu menarik pengikut-pengikut dalam jumlah besar. 5. Faktor penduduk. Peningkatan dan penurunan jumlah penduduk secara radikal dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial. Berdasarkan tempat tinggal pada umumnya masyarakat dikelompokkan menjadi masyarakat desa dan masyarakat kota. Pada umumnya masyarakat pedesaan identik dengan masyarakat petani, karena sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani, atau dengan kata lain kehidupan masyarakatnya sebagian besar bersumber dari kegiatan pertanian Soeroso, 2008:112. Masyarakat pedesaaan tradisional pada umumnya memiliki lahan pertanian yang sempit dan sangat tergantung dengan alam. Hasil pertanian sebagian besar hanya untuk konsumsi sendiri sedangkan sisanya di jual untuk keperluan lainnya. Pada masyarakat ini, juga dikenal dengan tuan tanah, petani, Universitas Sumatera Utara dan buruh tani. Tuan tanah adalah pemilik tanah pertanian tersebut. Petani adalah mereka yang memanfaatkan tanah pertanian tersebut dan buruh tani adalah mereka yang di pekerjakan untuk mengolah pertanian tersebut Maryati dan Suryawati, 2004:83.

b. Kerangka Teori