B. Episiotomi
1. Defenisi episiotomi
Menurut Bobak 2004 Episiotomi adalah insisi perenium untuk memperbesar mulut vagina. Adapun pisiotomi dalam arti sempit adalah insisi
pudenda. Perineotomi adalah insisi perenium. Akan tetapi, dalam bahasa biasa episiotomi sering sama digunakan dengan perineotomi. Dengan kata
lain, episiotomi adalah insisi pada perenium untuk memperbesar mulut vagina. Pada persalinan, episiotomi bukan merupakan tindakan rutin Rohani,
2011. Episiotomi merupakan suatu tindakan insisi perenium yang
menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot – otot dan fasia perenium dan kulit
sebelah perenium.
2. Tujuan tindakan episiotomi
Adapun tujuan tindakan episiotomi menurut Benson 2004 yaitu unruk mempercepat persalinan dengan memperlebar jalan lahir lunak dan
mengendalikan robekan perenium untuk memudahkan menjahit, menghindari robekan spontan maupun memperlebar jalan lahir pada tindakan persalinan
pervaginam. 3. Manfaat episiotomi
a. Mencegah robekan perenium derajat tiga, terutama sekali dimana sebelumnya ada laserasi yang luas di dasar panggul. Insisi yang bersih
dan dilakukan pada posisi yang benar akan lebih cepat sembuh dari pada
robekan yang tidak teratur.
Universitas Sumatera Utara
b. Menjaga uretra dan klitoris dari trauma yang luas. Kemungkinan menggurangi regangan otot penyangga kandung kemih atau rektum yang
terlalu kuat dan berkepanjangan, yang dikemudian hari menyebabkan
inkontinensia urine dan prolaps vagina.
c. Menggurangi lama kala II yang mungkin penting terhadap kondisi ibu
atau keadaan janin fetal distress.
d. Memperbesar vagina jika diperlukan manipulasi untuk melahirkan bayi,
contohnya pada presentasi bokong atau pada persalinan dengan forcep. e. Menggurangi resiko luka intrakranial pada bayi premature.
4. Komplikasi dilakukan episiotomi
a. Dapat menyebabkan nyeri masa nifas yang tidak perlu, sering
membutuhkan penggunakan analgetik.
b. Menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri karena insisi episiotomi juga penjahitan pada saat berbaring dan duduk di tempat tidur, bisa
menyebabkan insomnia dan mengganggu kemampuan ibu untuk berinteraksi dengan bayinya pada minggu pertama dan menganggu ibu
untuk menyusui bayinya. Banyak wanita juga mengalami nyeri pada saat duduk dikursi dan pada saat berjalan , nyeri bisa menyebabkan kesulitan
pada saat BAK dan BAB. c. Nyeri dan ketidaknyamanan dapat berlangsung lama sampai beberapa
minggu atau satu bulan postpartum. d. Terjadi pendarahan.
e. Insisi dapat bertambah panjang jika persalinan tidak terkontrol atau jika insisi tidak adekuat tidak dilakukan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
f. Selalu ada resiko terjadi infeksi, terutama bila berdekatan dengan anus dispareunia dan ketakutan untuk melakukan hubungan seksual. Mungkin
berlanjut sampai beberapa bulan setelah melahirkan Rohani, 2011.
5. Indikasi tindakan episiotomi