Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Tindakan

Dengan tingginya angka kejadian episiotomi tenaga kesehatan diharapkan dapat mengetahui indikasi tindakan episiotomi. Sehingga apabila ibu hamil tersebut sudah dinyatakan episiotomi sebelumnya maka psikis dan persiapannya sudah ada. Tetapi jika ibu hamil yang dilakukan episiotomi dengan cara tiba-tiba tanpa ketidaktahuan ibu itu sendiri maka bisa saja psikologi ibu terganggu diakibatkan nyeri yang terlalu hebat atau terjadi pendarahan. Oleh karena itu penulis memandang perlu mendiskripsikan tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU. Sundari Medan Tahun 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana distribusi tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU Sundari Tahun 2012”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU Sundari Tahun 2012. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui jumlah persalinan yang dilakukan tindakan episiotomi persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU Sundari Medan Tahun 2012. b. Untuk mengetahui tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU Sundari Pada Tahun 2012 berdasarkan indikasi dilakukan episiotomi. Universitas Sumatera Utara c. Untuk mengetahui tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam pada primigravida yang dilakukan di RSU. Sundari Tahun 2012 berdasarkan yang melakukan episiotomi.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti Sebagai referensi masukan bagi peneliti dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa kebidanan dalam mengatasi tindakan episiotomi pada persalinan normal pada primigravida, dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari kepada mahasiswa kebidanan. 2. Bagi Praktek kebidanan Hasil penelitian ini menjadi sumber informasi bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan episiotomi pada persalinan normal pervaginam khususnya pada primigravida, harus dengan indikasi untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara meminimalkan jumlah tindakan episiotomi khususnya pada persalinan primigaravida. 3. Bagi institusi pendidikan Dapat digunakan sebagai perbendaharaan bacaan, masukan dan informasi bagi pihak institusi pendidikan Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tindakan

Teori tindakan adalah suatu teori prilaku manusia dan disengaja bagi perantara merupakan suatu teori kontrol, tetapi yang jika dihubungkan dengan perantara tersebut dapat berfungsi untuk menjelaskan atau memprediksi perilaku. Dilingkup praktik, aktifitas yang dipilih oleh praktisi untuk memenuhi kebutuhan khusus klien didefenisikan oleh praktisi dengan istilah yang ada dalam suatu rujukan pengetahuan khusus. Kemantapan individu melakukan suatu tindakan dalam praktek untuk tujuan khusus menjadi diri khas individu didalam melakukan tindakan dan sifat yang digunakan. Lingkup teori tindakan pada setiap praktek profesi sangat luas karena kompleksnya kebutuhan klien dan lingkungan tempat praktek berlangsung. Berdasarkan sifatnya teori tindakan dibagi menjadi 3 klasifikasi yaitu teori tindakan yang berorientasi pada manusia misalnya perhatian, komunikasi, konseling, proses kelompok, wawancara. Teori tindakan yang berhubungan dengan kesehatan misalnya intervensi penyakit, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, promosi kesehatan, intervensi teraupetik. Teori tindakan yang berhubungan dengan lingkungan praktek misalnya perubahan, kolaborasi, pengambilan keputusan, kepemimpinan, manajemen Notoatmodjo, 2010. Universitas Sumatera Utara

B. Episiotomi