d. Pelaksanaan anathesi Berikan anathesi lokal secara dini agar obat tersebut memiliki cukup
waktu untuk memberikan efek sebelum episiotomi dilakukan, sebelum dilakukan tindakan jelaskankan kepada ibu apa yang akan dilakukan tanpa
epinefrin kedalam tabung suntik steril ukuran 10 ml, jika lidokain 1 tidak ada, larutkan 1 bagian lidokain 2 dengan 1 bagian cairan garam
fisiologis atau air distilasi steril, sebagai contoh larutkan 5 ml lidokain dalam 5 ml cairan garam fisiologis atau steril.
Pastikan bahwa tabung untuk suntik memiliki jarum no 22 dan panjang 4 cm, letakkan kedua jari tangan ke dalam vagina dan diantara
kepala bayi dan perenium, masukkan jarum di tengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat yang akan dilakukan episiotomi. Aspirasi
tarik batang penghisap untuk memastikan bahwa jarum tidak berada di dalam pembuluh darah, jika ada darahnya saat dilakukan aspirasi, jangan
suntikan lidokain, tarik jarum tersebut keluar, dan ubah posisi jarum kemudian tusukkan kembali ulangi langkah seperti tadi.
Bila saat aspirasi tidak ada darah, tarik jarum secara perlahan sambil menyuntikkan maksimum 10 ml lidokain, tarik jarum bila sudah kembali
ke titik asal jarum suntik ditusukkan, kulit melembung kearah anesthesi, bila terlihat dan di palpasi pada perenium di sepanjang garis yang akan
dilakukan episiotomi Depkes RI, 2007 dalam Rukiah, 2009.
14. Prosedur pelaksanaan tindakan episiotomi
a. Tunda tindakan episotomi sampai perenium menipis dan pucat, serta 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi. Alasan melakukan
episiotomi akan menyebabkan pendarahan, jangan melakukan terlalu dini.
Universitas Sumatera Utara
b. Memasukkan dua jari ke dalam vagina diantara kepala bayi dan perenium. Kedua jari agak diregangkan dan diberikan sedikit tekanan lembut kearah
luar pada perenium. Alasan hal ini akan melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perenium sehingga membuatnya lebih mudah
diepisiotomi.
c. Gunakan gunting tajam disinfeksi tingkat tinggi atau steril. Tempatkan gunting ditangan fourchette posterior dan gunting mengarah ke sudut yang
di inginkan. Untuk melakukan episiotomi mediolateral jika penolong bukan kidal, episiotomi mediolateral yang dilakukan di sisi kiri lebih
mudah dijahit. Pastikan untuk melakukan palpasi mengidentifikasi sfingter ani eksternal dan mengarahkan gunting cukup jauh ke arah
samping menghindari sfingter.
d. Gunting perenium sekitar 3-4 dengan arah mediolateral menggunakan satu atau dua arah guntingan yang mantap. Hindari gunting sedikit demi sedikit
karena akan menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga akan menyulitkan
penjahitan dan waktu penyembuhan yang lebih lama. e. Gunakan gunting untuk memotong 2-3 cm kedalam vagina.
f. Jika kepala belum juga lahir , lakukan tekanan pada episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa disinfeksi tingkat tinggi atau steril diantara
kontraksi yang membantu menggurangi pendarahan.
g. Kendalikan kelahiran kepala, bahu, dan badan bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi.
h. Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati – hati apakah episiotomi, perenium, dan vagina mengalami perluasan dan laserasi,
Universitas Sumatera Utara
lakukan penjahitan jika terjadi perluasan episiotomi atau laserasi tambahan
Rohani, 2011. B.
Persalinan 1. Defenisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dpat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar Prawihardjo, 2007
dalam Rukiah, 2009.
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri dari dalam uterus rahim dengan presentasi belakang kepala melalui
vagna tanpa alat atau pertolongan istimewa yang terjadi pada kehamilan cukup bukan 37-42 minggu, lamanya persalinan berlangsung 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun janin Sarwono, 2000 dalam Rukiah, 2009.
2. Faktor-Faktor Dalam Persalinan