Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN 1 Setting Penelitian
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 77
Tabel 3 Kriteria Aktivitas Siswa
Skor Kategori Kriteria
4 3
2 1
Muncul 3 Deskriptor Muncul 2 Deskriptor
Muncul 1 Deskriptor Tidak
Muncul 1
Deskriptorpun Sangat Aktif
Aktif Cukup Aktif
Kurang Aktif
Setelah hasil observasi siswa dikumpulkan, persentase dekriptor diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
100 x
n d
p
i i
Purwanto, 2001 2. Teknik analisis data tes
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes dalam bentuk soal essay sebanyak 5 lima soal. Hasil tes siswa pada setiap akhir siklus diolah dengan cara memberikan skor pada masing-
masing butir soal, setiap butir soal diberi bobot berdasarkan tingkat kesukarannya. Hasil tes dinyatakan dalam rentangan skor 0-100 nilai terendah 0 dan tertinggi 100. Setelah didapat skor hasil
belajar seluruh siswa, kemudian dikategorikan ke dalam ketuntasan hasil belajar yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMP Negeri 3 Pagaralam, siswa dikategorikan telah
tuntas dalam belajar apabila siswa mendapat nilai 70.
Tabel 4 Kategori Hasil Belajar Siswa
Rata-rata nilai siswa Kategori
90 - 100 80 - 89
70 - 79 ≤ 69
Tuntas Tuntas
Tuntas Belum Tuntas
Sumber SMP Negeri 3 Pagaralam
Menentukan nilai siswa dengan rumus : 100
x n
R P
Purwanto, 2001 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII
3
di SMP Negeri 3 Pagaralam dengan jumlah siswa 30 orang, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, sebelum siklus pertama dilaksanakan, peneliti mengadakan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan yaitu metode ceramah atau
pemberian materi, tanya jawab, kemudian diberi soal latihan. Pada pokok bahasan lingkaran. Dari hasil analisis hasil belajar sebelum siklus diperoleh data seperti tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5 Data Analisis Hasil Belajar Sebelum Tindakan So
Interval Nilai Frekuensi
f Persentase
Kategori 90 - 100
0 orang Tuntas
80 - 89 10 orang
33,3 Tuntas
70 – 79
4 orang 13,3
Tuntas ≤ 69
16 orang 53,3
Belum Tuntas Jumlah
30 orang 100
78 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015
Dari tabel 5 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil tes siswa sebelum tindakan pembelajaran menunjukkan bahwa dari 30 jumlah siswa belum ada siswa yang mencapai nilai pada interval 90-100,
10 siswa 33,3 telah mencapai interval nilai antara 80 - 89, 4 siswa 13,3 mencapai interval nilai 70-
79, 16 siswa 53,3 mencapai nilai ≤ 69. Sebelum siklus ini bila ditinjau dari ketuntasan hasil belajar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 70 tuntas baru 14 siswa 46,6 yang tuntas
sedangkan 16 siswa 53,3 belum tuntas. 4.1 Hasil Penelitian Siklus Pertama S1
Hasil penelitian diuraikan dalam tahap yang berupa siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dikelas. Siklus pertama ini dilaksanakan dengan standar kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya dengan materi “Menentukan nilai phi” .
Kegiatan pembelajaran menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD. Sesuai dengan penelitian ada dua hal yang perlu dikemukakan
sebagai hasil penelitian yaitu : a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi akvitas dilakukan selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dan kegiatan dalam kelompok belajar. Ditinjau dari aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, dapat dilihat pada tabel 6 :
Tabel 6 Data Hasil Pengamatan Deskriptor Aktivitas Siswa
Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus Pertama
No Deskriptor yang diamati
Hasil Pengamatan Frekuensi
f Persentase
1 2
3 Siswa bertanya pada guru
Siswa dapat menjawab soal dari guru Siswa mempresentasikan hasil belajar
kelompok 5 Orang
15 Orang 12 Orang
17 50
40
Dari tabel 6 diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus pertama S1 dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD terdapat 5 orang 17 jumlah siswa yang bertanya pada guru, 15 orang siswa
50 dapat menjawab
soal yang diberikan guru, dan 12 orang siswa 40 sudah berani mempresentasikan hasil belajar kelompok. Dengan memperhatikan tiga macam aktivitas siswa diatas sebagai deskriptor pada siklus
pertama SI kategori aktivitas siswa dalam belajar dapat dilihat pada tabel 7 berikut :
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Tingkat Aktivitas Siswa
Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus Pertama
Tingkat Aktifitas Siswa Hasil Pengamatan
Frekuensi f Persentase
Sangat Aktif Aktif
Cukup Aktif Kurang Aktif
4 Orang 3 Orang
14 Orang 9 Orang
13,3 10
46,7 30
Dari tabel 7 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa terdapat 4 siswa 13,3 pada tingkat aktivitas sangat aktif, 3 siswa 10 pada tingkat aktifitas aktif, 14 siswa 46,7 pada tingkat
aktifitas cukup aktif , dan 9 siswa 30 pada tingkat aktifitas kurang aktif.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 79