Pengamatan a. Deskripsi Data Observasi

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 91 2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus Kedua Tindakan siklus kedua dimulai pada tanggal 28Oktober 2013 sampai dengan 11nopember 2013 hal ini tertunda karena berbagai kegiatan sekolah, dengan materi volume Kerucut. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan rincian 2 pertemuan tindakanpelaksanaan pembelajaran dan 1 pertemuan untuk tes siklus kedua. 2.1 Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus pertama yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dan observer mengadakan diskusi kecil untuk merencanakan tindakan siklus kedua dengan perbaikan pada peneliti sebagai berikut : 1. Pengelolaan waktu dari kegiatan pendahuluan, inti, penutup perlu diefektipkan. 2. Memotivasi dan mengaktifkan siswa secara menyeluruh dari satu kelompok ke kelompok yang lain saat menyelesaikan panduan kerja lks. 3. Membimbing kelompok siswa dalam menyusun rumus volum kerucut hasil percobaan dan membandingkan rumusan yang ada pada buku sumber. 4. Mengawasi jalannya tes siklus kedua dengan lebih cermat . 5. Pembahasan contoh soalsetiap sub materi di perbanyak dan lebih menekankan pada bimbingan merubah formula rumus dan operasi hitung. 2.2 Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2013 dengan materi volume kerucut. Pada kegiatan pendahuluan pada dasarnya sama dengan tindakanpembelajaran siklus pertama. Pada kegiatan inti siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengkerjakan panduan kerja lks yang sudah disediakan dan melakukan penganalisisan hasil kerja dengan teoripengetahuan yang ada buku sumber. Setelah diskusi mengkerjakan panduan kerja lks selesai dilanjutkan dengan penulisan hasil kelompok dipapan tulis dan dipresentasikan oleh anggota kelompok serta ditanggapi oleh kelompok lain. Setalah kegiatan presentasi berakhir, peneliti mengevaluasi hasil kerja kelompok serta mengapresiasinya yang dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan rangkuman hasil presentasi kelompok atau materi pelajaran. Hasil kerja kelompok yang diprensentasi sudah mencapai kesamaan hasil dan sesuai dengan harapan walaupun berbeda bentuk penyajiansusunan kalimatnya, sehingga presentasi berjalan dengan lancar tidak terjadi perdebatan yang berarti. Salah satu hasil kerja kelompok seperti pada lampiran 9. 2.3 Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama proses tindakan dilakukan pada siklus dua, proses pembagian kelompok dan penempatan diri pada kelompok berjalan dengan lancar tidak terlalu menyita waktu dan diskusi kelompok sudah berjalan dengan baik dari tindakan yang dilakukan pada siklus pertama hal ini terlihat pada melakukan percobaan dan merumuskan rumus volum kerucut dari hasil percobaan walaupun pada hasil perumusan belum seluruhnya berhasil dengan baik 2 kelompok belum sampai dengan rumus serta dalam hal mencermati buku sumber sehingga peneliti tidak perlu lagi melakukan bimbingan pada semua kelompok hanya tinggal pengawasan pada setiap kelompok agar dapat berjalan dengan lancar. Hasil Observasi dari observer dapat dilihat pada tabel berikut : indikator cara melakukan percobaan dengan nilai 82,5 dengan kategori B,Indikator cara penyajian data 67,5 dengan katagori C, indikator penjelasan perbandingan empirik dengan teoritik 70,0 dengan katogori C dan indikator kejujuran dalam percobaan 87,5 dengan indikator B. 2.4 Refleksi Berdasarkan hasil temuan observer dan hasil belajar siswa dari hasil tes siklus dua, keberhasilan siswa setiap pertemuan pada siklus dua meningkat baik pada aktivitas siswa maupun pada hasil belajar. Hal ini menunjukkan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan media sederhana dan tindakan yang dilakukan peneliti dapat diterima oleh siswa dan memberikan kemudahan dalam pemahaman materi. Hasil belajar pada siklus ke-duadari 32 orang dengan rincian sebagai berikut siswa mencapai tuntas 23 siswa dengan nilai rata-rata 75,16 dan ketuntasan klasikal 71,88 dengan rentang nilai 41- 92 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 55 sebanyak 1 siswa3,13,56-70sebanyak 13siswa40,6,71-85 sebanyak 13 siswa40,6 dan 86 -100 sebanyak 5 siswa15,63 Meskipun pada siklus kedua ini peneliti telah memperoleh keberhasilan yang signifikan tetapi tindakan siklus kedua masih dirasa perlu dicobakan untuk siklus ketiga untuk pemantapan hasil yang didapat. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus Ketiga Siklus ketiga merupakan siklus terakhir yang dilaksanakan dari 14 nopember 2013 sampai dengan 25 nopember 2013, Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus pertama dan kedua diharapkan dapat dikurangi dan dihilangkan pada siklus ketiga ini. 3.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ketiga ini tidak jauh bedanya dengan siklus kedua terutama skenerio pembelajaran seperti RPP dan Panduan kerjalks tidak ada perubahan, Hanya pada peneliti berusaha mempertahankan dan meningkatkan aktivitas siswa dalam melakukan percobaanmenjawab lks dan menganalisismemahami buku sumber dengan berbagi tugas pada siswa dengan tujuan mempersingkat waktu. 3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian siklus Ketiga tertunda di karnakan situasi sekolah mengadakan ujian tengah semestermid semester Sehingga baru terlaksana minggu ke tiga. Selama proses tindakan siklus ketiga ini berlangsung, semua tindakan yang direncanakan dan panduan kerjalks dapat dilakukan sepenuhnya lebih cepat dari siklus pertama dan siklus kedua. Pada pembelajaran siklus ke-tiga ini siswa sudah lebih respon dalam memulai pelajaran maupun dalam proses pembelajaran, siswa tanpa diperintah langsung membentuk dan menempatkan diri dalam kelompok begitu juga halnya dalam proses pembelajaran, mencermati panduan kerja LKS sudah dapat memahami perintah panduan kerja dan kesiapan untuk mempresentasikan hasil kelompok sehingga waktu tindakanpembelajaran lebih efektip dari siklus-siklus sebelumnya. 3.3 Pengamatan Hasil diskusi observer dengan peneliti sendiri, Menggambarkan proses belajar dengan model penemuan terbimbing dengan media sederhana sudah dapat diterima siswa secara keseluruhan walaupun dalam proses belajar masih terdapat siswa yang belum aktif secara maksimal hal ini faktor individual siswa. Hasil Observasi siklus ke-tiga dari observer sebagai berikut : indikator cara melakukan percobaan dengan nilai 97,5 dengan kategori A,Indikator cara penyajian data 70,0 dengan katagori C, indikator penjelasan perbandingan empirik dengan teoritik 72,5 dengan katogori C dan indikator kejujuran dalam percobaan 95,0 dengan indikator A.

3.4 Refleksi

Proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus ke-tiga meningkat lebih baik lagi dari siklus ke-satu dan siklus ke-dua, hal ini pertanda bahwa model pembelajaran penemuan terbimbing dengan media sederhana dapat diterima siswa dengan baik walaupun masih ada siswa yang belum maksimal hal ini faktor individunya masih lamban bahkan operasi hitung yang sulit seperti pada penarikan akar tiga 3 a belum mampu. Hasil belajar pada siklus ke-tigadari 32 orang dengan rincian sebagai berikut : siswa mencapai tuntas 26 siswa dengan nilai rata-rata 77,19 dan ketuntasan klasikal 81,25 dapat dilihat pada tabel berikut ini : dengan rentang nilai 56-70 sebanyak 14 siswa43,75,71-85 sebanyak 13 siswa40,6 dan 86 -100 sebanyak 5 siswa15,63

4. Pembahasan seluruh siklus

Dilihat dari analisis data hasil belajar siswa setiap siklus diperoleh hasil perubahan nilai rata-rata kelas dengan peningkatan cukup berarti begitu juga halnya dengan ketuntasan belajar siswasiklus I : 17siswa, Siklus II : 22 siswa dan siklus III 26 siswa sedangkan keaktivan siswa dalam proses belajar baik hasil pengamatan langsung peneliti dan hasil observasi dari observer hal ini Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 93 menunjukkan bahwa kelas 9.2 SMP Negeri 2 Tanjung Batu Tahun Pelajaran 20132014 dapat menerima pembelajaran model penemuan terbimbing dengan media sederhana. Untuk meningkatkan lebih maksimal hasil belajar siswa model pembelajaran penemuan terbimbing dapat terapkan dan dijadikan pembiasaan dalam pembelajaran. PENUTUP 1 Simpulan Hasil belajar siswa kelas IX.2 setelah tindakan dengan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan media sederhana, diperoleh hasil sebagai berikut : siklus I : 17 siswa tuntas dengan nilai rata-rata adalah 66,41,siklus II :23 siswa tuntas dengan nilai rata-rata adalah 75,16 dan siklus III :26 siswa tuntas dengan nilai rata-rata adalah 77,19 Sedangkan Hasil aktivitas selama tindakan dilakukan oleh peneliti adalah siklus I : 71,25 , siklus II: 76,88dansiklus III : 83,75 2 Saran 1.Bagi guru Matematika Model pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan karena dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. 2.Bagi sekolah, Dapat memfasilitasi pengguna model pembelajaran ini oleh semua guru sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas,2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanan Pembelajaran MatematikaSMP. Jakarta : BSNP. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Purrwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosda Karya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi;Suharjono;Supardi.2006Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara Trianto.2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Widdiharto,Rachmadi. 2004. Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta : PPPG Markaban,2006, Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan terbimbing, Yokyakarta: PPPG Matematika