xxx
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Psikologi Sastra
Abram dalam Jabrohim 2001 :53 membagi model pendekatan penelitian sastra menjadi empat kelompok besar. Keempat kelompok tersebut dapat dipandang sebagai
model yang telah mencakupi keseluruhan situasi dan orientasi karya sastra sebagai berikut :
1. Pendekatan Ekspresif Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam penelitian sastra yang
menonjolkan kajian terhadap peran pengarang sebagai pencipta karya sastra. 2. Pendekatan Mimetik
Pendekatan mimetik adalah pendekatan dalam karya sastra yang lebih berorientasi kepada aspek referensial dalam kaitannya dalam dunia nyata.
3. Pendekatan Pragmatik Pendekatan pragmatik adalah pendekatan dalam penelitian karya sastra yang
lebih menitikberatkan sorotannya terhadap peranan pembaca sebagai penyambut dan penghayat karya sastra.
4. Pendekatan Objektif
12
xxxi Pendekatan objektif adalah pendekatan dalam penelitian karya sastra yang
memberikan perhatian penuh terhadap karya sastra sebagai struktur yang otonom dengan koherensi intrinsik.
Pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan penelitian karya sastra objektif, karena penelitian memberikan penekanan pada unsur
intrinsik karya sastra, yaitu tokoh yang berperilaku agresif dalam roman Thérèse Raquin karya Emile Zola. Perilaku manusia dalam karya sastra dapat dikaji secara
langsung dengan pendekatan psikologi sastra. Teori yang lebih lengkap diajukan oleh Wellek dan Warren 1993 :90 yang
membagi psikologi sastra menjadi empat bagian sebagai berikut. 1. Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi.
2. Studi proses kreatif 3. Studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.
4. Penelitian dampak psikologis teks terhadap pembaca. Keempat pengertian di atas yang paling cocok dengan penelitian psikologi sastra
dalam karya sastra adalah yang ketiga yakni studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Pengertian Wellek yang ketiga ini menegaskan
analisis psikologis yang diarahkan kepada tokoh utama semata, sebab tipe dan hukum psikologis paling intens hadir di dalam tokoh utama yang banyak menerima konflik
ketimbang tokoh lain Siswantoro 2005:86.
xxxii
B. Pengertian Roman