xliv Subroto 1992:42. Apabila yang diteliti termasuk kalimat, maka data relevan yang
diambil disertakan pada kalimat yang mendahuluinya dan yang mengikuti kalimat data penelitian.
Apabila suatu karya sastra akan dianalisis, tidak cukup hanya karya itu saja yang kita jadikan objek kajian, data-data lain di luar karya sastra yang bersangkutan, yang
jumlahnya cukup banyak dan sangat penting keberadaannya, akan sangat mendukung jalannya penelitian.
Demikian juga di dalam penelitian terhadap agresivitas tokoh dalam roman Thérèse Raquin ini, data-data lain yang digunakan antara lain teori mengenai
penelitian psikologi sastra, teori mengenai agresivitas, teori aliran sastra naturalis dan biografi pengarang Emile Zola.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Nawawi dalam Siswantoro 2005:56 mendefinisikan metode deskriptif sebagai prosedur
pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau fakta yang sebagaimana adanya. Metode ini digunakan karena data yang diperoleh berwujud kata-kata, kalimat, dan wacana yang tidak
mudah di kerjakan dengan prosedur perhitungan angka statistik. Data itu kaya akan deskripsi tentang orang-orang, tempat-tempat dan konversasi-konversasi dari orang
yang diteliti. Penelitian kualitatif dirancang untuk mengkaji orang-orang atau
xlv fenomena-fenomena dalam konteks kehidupan. Fokus penelitiannya terletak pada
pemahaman tingkah laku manusia dari subjek penelitian dan cenderung mengumpulkan data melalui kontak yang terus-menerus dengan orang-orang di dalam
setting latar orang-orang itu tinggal. Penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif, sehingga peneliti melakukan analisis data untuk membuat generalisasi atau
kesimpulan umum yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambaran subjek penelitian Subroto 1992:7.
Berikut ini contoh analisis wujud agresivitas tokoh yang bernama Laurent terhadap Thérèse dalam roman Thérèse Raquin karya Emile Zola. Masing-masing
disesuaikan dengan perumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini. ‘Puis, d’un mouvement violent, il se baissa et prit la jeune femme contre sa
poitrine. Il lui renversa la tête, lui écrasant les lèvres sous les siennes. Elle eut un mouvement de revolte, sauvage, emportée, et, tout d’un coup, elle s’abandonna,
glissant par terre, sur le carreau. Ils n’échangèrent pas une seule parole. L’act fut silencieux et brutal.’ TRVI 69
‘Kemudian, sebuah gerakan kasar, dia merunduk dan mendekapkan gadis muda itu ke dadanya. Dia menarik kepalanya sendiri, melumat bibirgadis itu
dengan bibirnya. Dia melakukan gerakan pemberontakan, liar, marah, tiba-tiba, dia lemas lunglai, terkulai di lantai, di atas ubin. Mereka tidak bertukar kata. Aksi
itu berlangsung sunyi dan brutal.’ TRVI 69
Penggambaran perilaku di atas menggambarkan agresi seksual berupa pemerkosaan. Perilaku agresif ini tergolong pemerkosaan karena terjadi pemaksaan
kehendak untuk melakukan hubungan seks. Faktor yang mempengaruhi tindakan agresi seksual tersebut karena pengaruh frustasi. Laurent mengalami frustasi karena
sudah lama dia tidak dapat menyalurkan kebutuhan seksualnya. Laurent tidak mempunyai cukup uang untuk menyewa seorang wanita penghibur yang biasa dia
xlvi sewa untuk melampiaskan nafsunya. Dia memanfaatkan Thérèse saja karena dia tidak
mencintai Thérèse sama sekali. Hal ini dapat dilihat pada kutipan teks berikut ini: ‘Pour lui Thérèse, il est vrai, était laide, et il ne l’aimait pas; mais, en somme,
elle ne lui coûterait rien, les femmes qu’il achetait à bas prix étaient certes, ni plus belles ni plus aimées. L’economie lui conseillait déja de prendre la femme de
son ami. D’autre part, dépuis longtemps il n’avait pas contenté ses appétits; l’argent étant rare.’ TRVI 68
‘Untuknya, memang Thérèse itu jelek dan dia tidak menyukainya, tetapi setidak-tidaknya dia tidak perlu membayar seperti pada gadis-gadis yang pernah
dia sewa dengan murah yang tidak cantik dan tidak dicintainya. Hanya perhitungan ekonomi saja dia mengambil istri temannya itu. Di samping itu,
sudah lama dia tidak menyalurkan kebutuhannya karena tidak mempunyai uang.’ TRVI 68
Data di atas mengkaji faktor pencetus agresi seksual yaitu Laurent ingin melampiaskan nafsu seksualnya karena dia tidak mampu membayar seorang pelacur
untuk memenuhi hasrat seksualnya. Laurent menganggap bila dia bercinta dengan Thérèse, dia tidak perlu menggeluarkan uangnya.
Kutipan di atas merupakan contoh analisis data berdasarkan rumusan masalah yaitu, wujud dan faktor penyebab agresivitas tokoh dalam roman Thérèse Raquin
karya Emile Zola yang dikaji dalam penelitian ini.
F. Langkah Kerja Beberapa langkah kerja yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: