dan bahkan setiap saat seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain disekitarnya. Hubungan  yang  baik  antara  sesama  anggota  masyarakat  dapat  terjalin  dengan  proses
komunikasi yang dilakukan. Secara  umum,  komunikasi  antarpribadi  dapat  diartikan  proses  komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
49
Proses yang dimaksud adalah  mengacu  pada  perubahan  dan  tindakan  yang  berlangsung  secara  terus  menerus.
Judi C. Pearson 1983 menyebutkan enam  karakteristik komunikasi antarpribadi, yaitu: pertama,  dimulai  dari  diri  sendiri.  Kedua,  sifatnya  transaksional  karena  dalam
menyampaikan  dan  menerima  pesan  berlangsung  serentak.  Ketiga,  komunikasi  yang dilakukan  tidak  hanya  mencakup  aspek-aspek  isi  pesan  yang  dipertukarkan,  tetapi  juga
meliputi  hubungan  antarpribadi.  Keempat,  mensyaratkan  adanya  kedekatan  fisik  antara pihak-pihak  berkomunikasi.  Kelima,  memperlihatkan  adanya  saling  ketergantungan
interdependen  antara  pihak-pihak  yang  berkomunikasi.  Keenam,  tidak  dapat  diubah maupun  diulang.  Maksudnya,  jika  salah  dalam  pengucapan  mungkin  dapat  minta  maaf,
tetapi itu bukan berarti mengahapus apa yang telah diucapkan.
50
c. Sistem komunikasi kelompok small group communication system
Komunikasi kelompok disebutkan Michael Burgoon Michael Ruffner, yaitu: “The  face  to  face  interaction  of  three  or  more  individuals,  for  recognized
purpose such as information sharing, self maintenance, or problem solving, such that the members  are  able  to  recall  personal  characteristics  of  the  other  members  accurately.
49
Ibid., h. 32.
50
S. Djuarsa Sendjaja, Teori, h. 41.
Komunikasi  kelompok  adalah  komunikasi  tatap  muka  yang  dilakukan  tiga  atau  lebih individu  guna  memperoleh  maksud  atau  tujuan  yang  dikehendaki  seperti  berbagai
informasi,  pemeliharaan  diri  atau  pemecahan  masalah  sehingga  semua  anggota  dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.”
51
Definisi  diatas  menjelaskan  bahwa  komunikasi  kelompok  mencakup  empat elemen, yaitu interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi yang
dilakukan,  maksud  atau  tujuan  yang  dikehendaki  dan  kemampuan  anggota  untuk  dapat menumbuhkan  karakteristik  pribadi  anggota  lain.  Komunikasi  kelompok  banyak
berlangsung  pada  masyarakat  Indonesia,  baik  komunikasi  kelompok  keagamaan,  etnis dan lain-lain.
d. Sistem komunikasi massa mass communication system.
Dapat dipahami bahwa sistem komunikasi Indonesia juga berkembang seiring dengan  berkembangnya  komunikasi  massa  yang  melibatkan  sejumlah  khalayak  yang
tersebar  heterogen.  Perkembangan  media  massa,  seperti  televisi,  radio,  surat  kabar  di Indonesia  turut  membentuk  sistem  komunikasi  di  Indonesia.  Pesan-pesan  pembangunan
yang selama ini banyak disebarkan melalui komunikasi antar pribadi maupun komunikasi kelompok perlahan-lahan beralih kepada penyebarann melalui media massa. Hal tersebut
terjadi karena tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memperoleh informasi yang legih luas. Penggunaan media massa digambarkan dalam teori tripel M sebagaimana dijelaskan
Hamid Maulana, bahwa ketiganya merupakan unsur yang salung mempengaruhi.
51
Ibid., h. 91.
Masyarakat  massa  adalah  suatu  hubungan  atau  interaksi  individu  dengan kelompok  begitu  juga  kelompok  dengan  kelompok.  Teori  tripel  M  memandang  media
massa  merupakan  media  yang  berfungsi  sebagai  pembagi  pesan.  Pesan-pesan  tersebut mengandung nilai dan norma, ide-ide dan simbol yang mewariskan pikiran, perasaan dan
tindakan  suatu  masyarakat  tertentu.  Dalam  teori  tripel  M  dijelaskan  bahwa  masyarakat massa melahirkan budaya massa dan budaya massa melahirkan media massa.
52
3. Faktor-faktor penghambat komunikasi