4. Kendati kemajuan teknologi komunikasi dan informasi demikian pesat, namun
pembangunan keagamaan yang dilaksanakan belum berorientasi pada kecanggihan teteknologi, tetapi masih bersifat tradisional.
Berdasarkan deskripsi di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang sistem komunikasi pemerintahan melalui musrenbang dalam
pembangunan agama masyarakat di Kabupaten Aceh Utara dalam sebuah tesis yang
berjudul: Sistem Komunikasi Pemerintah Melalui Musrenbang Dalam Pembangunan Agama Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka se ara u u ya g e jadi asalah dala pe elitia i i adalah: Bagai a akah sistem
komunikasi pemerintah melalui musrenbang dalam pembangunan agama masyarakat di Kabupaten Aceh Utara
? . Untuk lebih jelas dan sistematis, maka secara rinci rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem komunikasi yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara melalui musrenbang dalam pembangunan keagamaan?. 2.
Apa saja media komunikasi yang digunakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam pembangunan keagamaan?
3. Apa saja hambatan komunikasi yang ditemui Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
dalam pembangunan keagamaan?
C. Batasan Istilah
Judul tesis ini mencakup beberapa istilah kunci yang dianggap perlu untuk di batasi sebagai landasan pembahasan lebih lanjut. Pembatasan masalah dibuat dalam
rangka menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas. Di samping itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pembaca dan penulis dalam memahami penelitian
ini. Batasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Sistem Komunikasi. Sistem komunikasi adalah suatu aktivitas di mana semua
komponen atau unsur-unsur komunikasi dapat berinteraksi dengan baik, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dengan demikian, sistem komunikasi yang
dimaksud dalam tesis ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi itu sendiri, yakni siapa komunikator, siapa komunikan, media apa yang di gunakan, jenis pesan apa
yang di sampaikan, hambatan apa yang ditemui, dan hasil atau efek apa yang terjadi.
Pemerintah. Pemerintah yang dimaksud dalam tesis ini adalah pemerintah
Kabupaten Aceh Utara.
Musrenbang. Musrenbang adalah singkatan dari Musyawarah Rencana
Pembangunan yang dalam hal ini dilaksaksanakan di tingkat kabupaten setelah melalui beberapa tahapan. Musyawarah berasal dari kata Arab yang makna asalnya ialah
mengeluarkan atau menampakkan sesuatu. Musrenbang adalah forum perencanaan program yang diselenggarakan oleh
lembaga publik
yaitu pemerintah
desakelurahan, kecamatan,
pemerintah kotakabupaten bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya.
Penyelenggaraan musrenbang merupakan salah satu tugas pemerintah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Musrenbang yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara memotret potensi dan
sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam maupun luar desa.
14
Pembangunan tidak akan bergerak maju apabila salah satu saja dari tiga komponen tata pemerintahan pemerintah, masyarakat, swasta tidak berperan
atau berfungsi. Karena itu, Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata pemerintahan dan pembangunan.
Pembangunan Keagamaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan
ahwa pe a gu a adalah, Meru ah suatu kaadaa kepada ya g le ih aik .
Pembangunan agama yang dimaksud dalam tesis ini adalah: pertama, pembangunan infra-struktur berupa sarana dan prasarana yang dapat memudahkan pelayanan bagi
umat beragama dalam penyelenggaraan ibadah, seperti masjid, madrasah dan dayah, kelompok jamaah keagamaan, majlis ta`lim, organisasi sosial keagamaan, dan organisasi
remaja mesjid. Kedua, pembangunan mental spiritual, seperti pembinaan ahklak mulia dan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
D. Tujuan Penelitian