Konsep Komunikasi Pembangunan KERANGKA TEORI DAN KONSEP

2. Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. 3. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi. 4. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. 5. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. 6. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

E. Konsep Komunikasi Pembangunan

Secara substansial, komunikasi pembangunan berbicara tentang bagaimana komunikasi harus dilakukan, sehingga berperan sebagai penunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangka menciptakan perubahan pada suatu sistem sosial, yakni perubahan sosial social changes. 91 91 Konsep-konsep komunikasi pembangunan, terutama keterkaitannya dengan peranan difusi-inovasi dalam pembangunan menjadi sorotan mendasar dalam karya Everet M. Rogers F. F. Shoemaker, Communication of Innovations: A Cross Cultural Approach New York: The Free Press, 1987. Secara teoretis, pembangunan merupakan upaya untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga program-program pembangunan yang dicanangkan senantiasa bersifat ide-ide pembaruan inovasi, baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Program pembangunan yang bersifat fisik, misalnya berupa pembangunan infrastruktur, sedangkan program pembangunan yang brsifat nonfisik misalnya pembangunan suprastruktur dan pemberdayaan manusia sumber daya manusia. Oleh karena itu, proses komunikasi pembangunan selalu ditandai dan dimulai dengan aktivitas difusi inovasi yang dilanjutkan dengan aktivitas pembangunan masyarakat community development dengan tujuan agar pelaksanaan program-program pembangunan tersebut benar-benar berdampak positif terhadap masyarakat yang menjadi sasarannya. Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti yang sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan tadi. Kedua pengertian tadi merupakan acuan dari konsep komunikasi pembangunan pada umumnya. Sedangkan konsep komunikasi pembangunan khas Indonesia dapat didefinisikan sebagi berikut: 92 Komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. Agar komunikasi pembangunan lebih berhasil mencapai sasarannya, serta dapat menghindarkan kemungkinan efek-efek yang tidak diinginkan. Kesenjangan efek ditimbulkan oleh kekeliruan cara-cara komunikasi, hal ini bisa diperkecil bila memakai strategi komunikasi pembangunan yang dirumuskan sedemikian rupa, yang mencakup prinsip-prinsip berikut: 93 a. Penggunaan pesan yang dirancang secara khusus tailored message untuk khalayak yang spesifik. b. Pendekatan “ceiling effect” yaitu dengan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bagi golongan yang dituju katakanlah golongan atas merupakan redudansi tidak lagi begitu berguna karena sudah dilampaui mereka atau kecil manfaatnya, namun tetap berfaedah bagi golongan khalayak yang hendak dicapai. c. Penggunaan pendekatan “narrow casting” atau melokalisir penyampaian pesan bagi kepentingan khalayak . 92 Effendy, Dinamika, h. 92. 93 Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya Jakarta: Rajawali Press, 2004, h. 163-164. d. Pemanfaatan saluran tradisional, yaitu berbagai bentuk pertunjukkan rakyat yang sejak lama berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat. e. Pengenalan para pemimpin opini di kalangan lapisan masyarakat yang berkekurangan disadvantage, dan meminta bantuan mereka untuk menolong mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan. f. Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubahan yang berasal dari kalangan masyarakat sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi di kalangan rekan sejawat mereka sendiri. g. Diciptakan dan dibina cara-cara atau mekanisme keikutsertaan khalayak sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri dalam proses pembangunan, yaitu sejak tahap perencanaan sampai evaluasinya. Komunikasi memiliki peran dalam pelaksanaan pembangunan. Hedebro sebagaimana dikutip Zulkarinen Nasution mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat analisanya, yaitu: 94 1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Di sini, politik dan fungsi-fungsi media massa dalam pengertian yang umum merupakan objek studi, sekaligus masalah-masalah yang menyangkut struktur organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media. Untuk studi jenis ini, sekarang digunakan istilah kebijakan komunikasi dan merupakan pendekatan yang paling luas dan bersifat general umum. 2. Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, namun lebih jauh spesifik. Persoalan utama 94 Nasution, Komunikasi, h. 95-96. dalam studi ini adalah bagaimana media dapat dipakai secara efisien, untuk mengajarkan pengetahuan tertentu bagi masyarakat suatu bangsa. 3. Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas atau masyarakat lokal atau desa. Studi jenis ini mendalami bagaimana aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk mempromosikan penerimaan yang luas akan ide-ide dan produk baru.

F. Difusi-Inovasi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 1

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 11

Teknik komunikasi pemerintah dalam membangun masyarakat Madani di Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

1 9 108

Sistem Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan- Bawahan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 1

Sistem Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan- Bawahan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Sistem Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan- Bawahan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Sistem Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan- Bawahan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 101

Sistem Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan- Bawahan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3