Siswa A13 Siswa B30
214 Peneliti
: Jadi, bagaimana cara penggunaanya dalam menyelesaikan masalah pada soal?
A13 : Bingung mbak. Tapi saya tau itu jawabannya 8√2 cm. Biasanya
ditambahkan akar 2 dibelakang panjang rusuknya kalau garisnya begitu.
Peneliti : Coba dilanjutkan ke soal berikutnya. Masalah apa yang ada pada soal
nomor 1c? A13
: Mencari jarak titik C ke garis FH mbak. Peneliti
: coba tunjukkan yang mana jaraknya. A13
: Siswa menggambar Peneliti
: Benar, kemudian bagaimana cara menetukan jarak titik C ke garis FH? A13
: Nah itu mbak, saya bingung seperti sebelumnya. Saya tahu rumusnya menggunakan Pythagoras, namun saya tidak paham menerapkannya di
soal. Peneliti
: Kita lanjutkan nomor 2a. Permasalahan apa yang ada dalam soal tersebut?
A13 : Mencari jarak P ke TUVW.
Peneliti : Coba tunjukkan yang mana jarak titik P ke bidang TUVW.
A13 : Siswa membuat ruas garis dari titik P ke pertengahan ruas garis TU.
Peneliti : Yakin dengan jawabnmu?
A13 : Enggak. Mungkin di sini mbak sambil mmbuat ruas garis dari titik P
ke pertengahan ruas garis WT. Peneliti
: Yakin? Coba diperhatikan kembali gambarnya. A13
: Emmm. Berarti 10 cm mbak jaraknya itu garis PT. Peneliti
: Kenapa? A13
: Mungkin karena tegak lurus tapi saya gak paham mbak. Contoh-contoh dari Bu In jawabannya selalu ditengah-tengah.
Peneliti : Kalau jawaban dari soal-soalnya Bu In ditengah-tengah karena
memang begitu jawabannya. Tapi kenapa dek kok bisa ditengah- tengah? Jarak tuh apa toh?
A13 : Pokoknya yang terpendek dan tegak lurus.
Peneliti : Jadi jawaban yang benar apa dari soal tersebut?
A13 : 10 mbak. Tapi, saya itu kalau ganti soal jadi bingung lagi.
Peneliti : Nanti dicoba lagi untuk soal yang lain. Kenapa jawabanmu kemarin
seperti ini dek? menunjukkan lembar jawaban A13
: Yang penting saya jawab dan jujur aja mbak gak peduli benar atau salah.
Peneliti : Kita lanjutkan nomor 2b. Permasalahan apa yang ada dalam soal
tersebut? A13
: Nomor 2b jawabnnya 8 cm, 2c 6 cm, dan 2d 10 cm karena panjangnya 10 cm.
Peneliti : Mengapa kamu sekarang bisa menjawab seperti itu dek? Saat tes kamu
menjawab dengan gambar limas. A13
: Kan tadi sudah saya jelaskan. Kemarin ketika tes itu saya masih bingung mbak. Tegak lurus itu gimana, saya kira selalu dicari titik
tengah digarisnya mbak. Soal-soal yang dikerjakan dari Bu In selalu jawabannya di titik tengah garisnya mbak. Jadi daripada tidak diisi
215 saya isi saja sembarangan yang penting jujur, kerja sendiri. Sekarang
setelah wawancara sudah sedikit lebih paham daripada kemarin. Peneliti
: Yasudah kita lanjutkan. Pertanyaan nomor 3a. Apa permasalahan yang ada?
A13 : Mencari besar sudut AH dengan bidang ABCD.
Peneliti : Bagaimana penyelesaiannya dek?
A13 : Nomor 3 dan 4 saya benar-benar tidak bisa mbak. Saya belum paham.
Saya bingung menggunakan rumus sin, cos, tan, menentukan letak sudutnya.
Peneliti : Coba digambarkan terlebih dahulu dek.
A13 : Siswa menggambar kubus dan ruas garis AH.
Peneliti : Coba perlihatkan sudutnya yang mana?
A13 : Kemarin saya tanya Bu In mbak kalau seingat saya besar sudut AH
dengan bidang ABCD itu ∠ . Tapi saya belum paham. Yang lainnya saya benar-benar gak paham mbak. Jangan disuruh ngerjain.
Peneliti : Coba gambarkan yang nomor 3b.
A13 : Kemarin saya tanya sih begini gambarnya menunjukkangambar.
Peneliti : Kita lanjutkan ngobrolnyaya dek.
A13 : Kenapa mbak? Mau tanya apa? Mau tanya kenapa aku belum bisa
menyerap geometri dan sering lupa? Peneliti
: Iya dek, Kenapa? A13
: 1. Ya gak ada dukungan juga dari temen-temen yang suka ngeremehin, jadi aku ngerjain sesuka aku karena nahan sakit hati walaupun bisa
males aja ngerjain. 2. Guru terlalu cepat menjelaskan, gak memperhatikan siswa yang otaknya pas-pasan. Maaf agak lambat
merespon. 3. Guru jarang nanyain satu-satu tentang apa yang belum bisa sama siswa. Ujug-ujug langsung soal, ulangan dadakan. 4.
Sebenernya banyak yang belum dong siswa KR 1 itu. Dari pertama masuk kelas itu ada kesepakatan harus saling contek-menconteki satu
sama lain. Jadi, siswa lain hanya nunggu siswa yang pandai. Kalau gak percaya tanya aja sendiri. Mbak amati sendiri pasti tau nanti kriteria
dan sifat orang. Yang paling menyakitkan itu aku pernah dibilang paling oon. Yah jujur aje mbak, aku mah simpel aja walaupun di hati
panas dan marah. Tapi gimana lagi? Harusnya sesama teman harus saling bantu kan? Bukannya gitu? Kenapa malah menjatuhkan?gak
ngasih motivasi. Ibaratnya misal ada tugas kelompok itu hanya dikerjain anak yang paling pinter dan anggota yang agak belom paham
gak ngerjain. Harusnya ya dikasih tahu “ ini begini, terus begini” gituuuu. Begitulah. Dan masih banyak lagi mbak unek-unekku itu.
Cuma aku jarang banget curhat sama siapa pun. mending diem dan jalani sebisanya, semampunya. Ya asal sungguh-sungguh mau
memperbaiki. Dah kan mbak? Peneliti
: Belum dek. Masih banyak yang pengen mbak tanyain. Hehehe Emang kamu diapain kok sampai sakit hati sama temanmu? Diremehinnya
gimana? A13
: ya sakit hati. Orang bicaranya keras di depanku pula. Harusnya ya ditanya “kenapa kamu gini-gini klo pas ulangan tentang hitung-
216 hitungan kenapa gak paham-paham?” eee malah dihina. Aku sih bisa
kontrol emosi. Orang masih dilingkungan sekolah. Kalo gak sudah bonyok-bonyok satu kelas tak garap. Padahal yang bilang gitu sahabat
sendiri mbak. Gimana tuh? Masak sahabat malah menjatuhkan. Ada lagi mbak. Contohnya Reza itu juga sering di hina. Makanya kadang
Reza juga Reza bicara ma aku. Tapi ya empat mata. Kan aku orangnya netral, biasa, gak mandang anak orang kaya atau miskin. Jaga mulut
aja gak bisa apalagi jaga amanat. Peneliti
: Klo menurutmu, ini terkait pembelajaran geometri. Sulit gak? A13
: Jujur aja mbak. Sebenernya gampang banget. Cuma aku itu kadang ragu menentukan ini apa itu. Contohnya pas mbak tanya letak sudut
sebagai alpha itu lho. Peneliti
: Ragu gimana dek? Tapi kamu tau kan unsur-unsur bangun kubus, yang dimaksud jarak, sudut, teorema Pythagoras, dan perbandingan
trigono? A13
: taulah kalau cuma dasar-dasarnya. Bingungnya cuma menempatkan sama rumusnya. Makluminlah. Pelan-pelan. Mau dipaksa cepet ya gak
bisa orang nalarnya belum sampe. Peneliti
: Kalau kamu seneng gak belajar geometri di kelas? A13
: Kalo aku semua ilmu suka banget mbak. Ku juga suka baca tentang kedokteran. Gurunya galak juga gak takut. Malah seneng.
Peneliti : Jadi, kesimpulannya kamu seneng diajarin Bu In?
A13 : Sama siapa saja suka mbak.
Peneliti : Kamu lebih suka belajar kelompok, diajarin guru langsung, atau
belajar sendiri? A13
: Enak belajar sendiri. Peneliti
: Kalau orang tua dirumah gimana dek? A13
: Orang tuaku lulusan SD. Gak bisa ngajarin beliau-beliau. Peneliti
: Kamu seneng gak diajarin bu in? A13
: Seneng. Peneliti
: Jelas gak ibunya kalau ngajarin? A13
: Kecepeten. Peneliti
: Kamu pengennya ibunya ngajarinnya gimana? A13
: Yoo pelan-pelanlah. Otakke we sedengane. Pengennya soal dulu terus diajarin penyelesaiannya diulang-ulang buat jenis soal yang sama.
Jangan dikasih soal terus langsung dikumpulin gak dibahas. Peneliti
: Cepet bosen gak belajar geometri? A13
: enggak. Peneliti
: Tapi kenapa kamu gak bisa, padahal gak cepet bosen belajar geometri? A13
: Gak sempet belajar mbak. Peneliti
: Kamu sehari-hari emang gak belajar di rumah? A13
: Enggak. Peneliti
: Kalau ulangan? A13
: Ulangannya aja gak tau, pasti dadakan. Waktu UTS aja gak dibilangin. Peneliti
: Ibu bilang kok. Temen-temen aja ribut di WA. Kamu kalau dapet nilai jelek belajar lagi gak?
A13 : Aku kan gakpunya HP canggih. Belajarlah.
217 Peneliti
: Kemarin geometri udah belajar lagi belum? A13
: Udah. Tapi bingung. Peneliti
: Kamu kalo belajar di kelas bisa konsentrasi full 4 jam pelajaran? A13
: Bisa full mbak. Kan ada gojeknya juga. Peneliti
: Kamu lebih seneng belajar geometri secara berkelompok apa sendiri? A13
: Sendiri. Peneliti
: Kenapa? A13
: Kalau belajar kelompok pada gak serius mbak. Yang ngerjain cuma satu orang.
Peneliti : Waktu belajar yang kamu suka kapan?
A13 : Habis tahajud mbak.
Peneliti : Kalau kesehatan ada yang terganggu tidak dek?
A13 : Sehat mbak. Alhamdulillah normal.
Peneliti : Sulit gak dek inget rumus geometri?
A13 : Pelan-pelan mbak. Harus diulangi untuk jenis soal yang sama baru bisa
hafal. Kalau satu soal terus diganti bentuknya malah jadi bingung. Peneliti
: Kalau pembelajaran matematika 4 jam keberatan gak? A13
: Enggak sih mbak. Malah kurang, harusnya gak cuma satu pertemuan. Peneliti
: Kalau alat-alat di sekolah udah mendukung kan dek? A13
: Tapi Bu In jarang pakek. Pakek komputer cuma sekali dan ditunjukkin doang.
Peneliti : Kalau lingkungan sekolah?
A13 : Gak masalah sih mbak.
Peneliti : Kalau lingkungan keluarga gitu. Kamu sering diingatkan diminta
belajar gak dek? A13
: Enggak mbak. Malah pas jam belajar pada nonton TV jadi aku maen keluar.
Peneliti : Terus kalo kamu gak bisa pas ngerjain soal materi geometri minta
tolong siapa? A13
: Tetangga mbak. Peneliti
: Ikut bimbingan belajar gak? A13
: Enggaklah mbak. Uang darimana. Peneliti
: Kamu tinggal sama orang tua apa dimana? A13
: Di rumah dan di pondok mbak. Bolak-balik. Peneliti
: Kalau kamu kesulitan selain tanya ke tetangga tanya ke temen gak? A13
: Enggak mbak. Orang sama temen Cuma didiemin. Peneliti
: Gak tanya ke Bu In? A13
: Galak banget mbak. Jadi sungkan. Peneliti
: Ya sudah, terimakasih atas waktunya. A13
: Sama-sama