135
BABBVB KESIMPULANBDANBSARANB
A. KesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada tujuan penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas X KR 1 dan X TP 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 20152016 dalam menyelesaikan
masalah geometri yang berkaitan dengan konsep dan prinsip, sebagai berikut.
a. Dalam pemahaman konsep, siswa mengalami dalam memahami konsep bangun ruang kubus dan balok, konsep segitiga siku-siku,
konsep proyeksi titik pada garis, konsep proyeksi titik pada bidang, konsep proyeksi garis pada, konsep ketegaklurusan dua garis, konsep
ketegaklurusan antara garis dan bidang, konsep jarak antara titik ke garis, konsep jarak antara titik ke bidang, konsep jarak antara dua
garis sejajar, konsep jarak antara dua bidang sejajar, konsep sudut antara garis dan bidang, dan konsep sudut antara dua bidang.
b. Dalam penguasaan prinsip, siswa mengalami kesulitan dalam mengingat langkah penyelesaian yang diperlukan, menentukan
proyeksi titik pada garis, menentukan proyeksi titik pada bidang, menentukan proyeksi garis pada bidang, menggunakan Teorema
Pythagoras, menyederhanakan bentuk akar, mengoperasikan bentuk akar, merasionalkan bentuk akar, menentukan panjang ruas garis tegak
136 lurus yang menghubungkan antara masing-masing titik pada dua
bidang yang sejajar, menentukan besar sudut lancip yang dibentuk oleh ruas garis dan proyeksinya pada bidang, menentukan sudut yang
terbentuk oleh dua bidang, dan menggunakan perbandingan trigonometri.
2. Penyebab kesulitan belajar siswa kelas X KR 1 dan kelas X KR 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 20152016 pada materi geometri berasal
dari faktor intern. Faktor intern yang paling berpengaruh adalah siswa belum memiliki kesadaran untuk belajar secara rutin.
B. KeterbatasanBPenelitianB
Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan sebagai berikut. 1. Penelitian ini hanya mendeskripsikan kesulitan siswa dalam
menyelesaikan masalah geometri yang berkaitan dengan konsep dan prinsip geometri serta penyebab kesulitan yang bersumber dari diri siswa
pada bagian ranah rasa afektif yang bersifat umum sehingga belum ada upaya tindak lanjut.
2. Tidak semua indikator diagnosis kesulitan konsep dan prinsip dapat diterapkan dalam soal tes yang dirancang karena soal dirancang sesuai
dengan kompetensi yang diajarkan di sekolah. 3. Tidak semua faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dapat
ditelusuri oleh peneliti karena waktu yang diberikan sekolah untuk penelitian terbatas.
4. Wawancara yang dilakukan peneliti cenderung menyesuaikan dengan
137 jawaban yang diberikan siswa sehingga pedoman wawancara hanya
digunakan sebagai acuan dasar. 5. Proses triangulasi yang dilakukan tidak lengkap, karena hanya
menggunakan dua sumber data saja. 6. Beberapa prosedur diagnosis kesulitan belajar tidak dilaksanakan, yakni
melakukan observasi pada siswa dalam proses belajar dan mengajar, serta menganalisis catatan mengenai proses belajar. Hal tersebut disebabkan
oleh keterbatasan pengamatan peneliti.
C. RekomendasiBPenelitianB