Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi Tikus putih betina umur ±2 bulan, berat 150-200 gr dan belum pernah bunting. 2. Sampel 16 ekor tikus putih betina yang diberi perlakuan ekstrak daun tanaman kenari.

B. Waktu dan tempat Penelitian

1. Penelitian ini ini dilakasanakan pada bulan Oktober2016- November 2016 2. Tempat penelitian a. Pembuatan ekstrak daun tanaman kenari Canarium indicum L. dilakukan di Laboratorium Farmasi Unit II UGM. b. Pemeliharaan tikus dilakukan di Unit Pengelolaan Hewan Laboratorium Biologi FMIPA UNY. c. Pembedahan tikus putih dilakukan di Unit Pengelolaan Hewan Laboratorium Biologi FMIPA UNY. d. Pembuatan preparat histologik organ dilakukan di Laboratorium Patologi FKH UGM. 26 e. Pengamatan preparat histologik endometrium dilakukan di Laboratorium Mikroskopik Jurdik Biologi FMIPA UNY.

C. Variabel

1. Variabel bebas Ekstrak tanaman daun kenari dengan dosis perlakuan : P0 : 0 mg kontrol P1 : 200 mgekorhari P2 : 300 mgekorhari P3 : 400 mgekorhari 2. Variabel tergayut a. Jumlah kelenjar endometrium tikus putih betina b. Ketebalan lapisan endometrium tikus putih

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL. Terdiri atas 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompoksebagai kontrol dengan masing-masing kelompok terdiri 4 ekor tikus putihsebagai ulangan. Pemberian esktrak dauntanaman kenari dengan volume 4 ml perhari 2 ml di pagi hari dan 2 ml di sore hari untuk 1 ekor tikus sesuai dengan dosis masing- masing perlakuan selama 21 hari secara oral, yaitu sebagai berikut : 27 1. Kontrol =Kelompok tanpa perlakuan ekstrak daun tanaman kenari Canarium indicum, L. 0 mgekorhari dan diberi perlakuan aquadesh 4 mlekorhari. 2. Perlakuan 1 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari Canarium indicum, L 200 mgekorhari 3. Perlakuan 2 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari Canarium indicum, L 300 mgekorhari. 4. Perlakuan 3 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari Canarium indicum, L 400 mgekorhari.

E. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah a. Kadang tikus n. cover glass b.Tempat pakan dan minum m. Sarung tangan c. Alat suntik 5 ml n. Okuler mikrometer d. Oven o. Cotton buds e. Botol jam p. Objektif micrometer f. Kertas label q. Alat ekstraksi g. Mikroskop r. Nampan h.Bak paraffin s. Gunting i. Cotton buds t. Gelas benda j. Botol flakon u. Pinset k. Alat bedah v. alat bedah

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR ENDOMETRIUM, JUMLAH ERITROSIT DAN LEKOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BETINA.

0 0 96

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.) TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 77

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.)TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 94

PENGARUH EKSTRAK KACANG KEDELAI HITAM (Glycine soja)TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

1 5 90

PENGARUH EKSTRAK DAUN KENARI (Canarium indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

14 82 104

PENGARUH EKSTRAK KACANG PANJANG (Vigna sinensis, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 1 4

PENGARUH EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI METE (Anacardium occidentale, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 2

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI WIJEN PUTIH (Sesamum indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

1 2 1

PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM UTERUS TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1