Alat dan Bahan Penelitian

30 d. Setiap 3 hari sekali dilakukan penggantian alas dengan mengganti serbuk gergaji lama dengan yang baru. e. Proses aklimatisasi dilakukan selama 7 hari di Unit Pengelolaan Hewan Biologi 4. Perhitungan dosis Penentuan dosis perlakuan pada penelitian didasarkan pada hasil uji pendahuluan, dimana pada uji pendahuluan terdiri dari 4 kelompok perlakuan. Satu kelompok kontrol 0 mg ekstrak daun kenari dan tiga kelompok perlakuan, masing-masing 100 mg, 200 mg, 300 mg ekstrak daun kenari. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, dosis yang berpengaruh terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan endometrium tikus putih adalah pada dosis perlakuan P2 200 mg. Berdasarkan besar dosis tersebut, pada penelitian ini ditentukan 4 kelompok perlakuan, yaitu 1 kelompok kontrol 0 mg ekstrak daun kenari dan 3 kelompok perlakuan P1200 mg, P2 300 mg dan P3 400 mg ekstrak daun kenari dengan selisih dosis perlakuan adalah 100 mg. Dari 1000 gram daun kenari dihasilkan 17,17 gram ekstrak daun kenari. 1 gram berat kering = 7, 7�� �� = 0,017 gram.Dalam 1 gram mengandung 0,017 gr ekstrak. Dalam 15 gr ekstrak daun kenari mengandung flavonoid 2,624 gr Quersetinekuivalen. a. Perlakuan 200mgekorhari 0,2 gr X 4 Tikus X 21 hari = 16,8 gr 31 b. Perlakuan 300mgekorhari 0,3 gr X 4 Tikus X 21 hari = 25,2 gr c. Perlakuan 400 mgekorhari 0,4 gr X 4 Tikus X 21 hari = 33,6 gr 5. Tahap pelaksanaan a. Pemberian ekstrak daun tanaman kenari Ekstrak daun tanaman kenari diberikan secara oral pada tikus perlakuan sesuai dosisnya masing-masing dan diberikan setiap 1 hari 2 kali selama 3 kali estrus 21 hari. b. Pemeliharaan dengan pemberian pakan pellet AD 2 secara rutin. c. Pengambilan apus vagina dilakukan pada awal sebelum pemberian ekstrak dan setelah selesai pemberian ekstrak pada hari ke-22 untuk mengetahui tikus estrusnya. Salah satu cara untuk mengetahui siklus estrus tikus putih betina dengan cara apus vagina, adapun prosedur pembuatan apus vagina adalah gelas benda dibersihkan dengan alkohol 70. Kapas dililitkan pada kayu lidi lalu dicelupkan ke dalam 1 cc NaCl fisiologis, kemudian dimasukkan ke dalam vagina tikus sedalam 1 cm kemudian diputar secara merata dan perlahan-lahan sehingga diperoleh jaringan mukosa vagina. Kapas yang mengandung mukosa vagina selanjutnya dioleskan gelas obyek kemudian dikeringkan di udara kemudian difiksasi dengan methanol 70

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR ENDOMETRIUM, JUMLAH ERITROSIT DAN LEKOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BETINA.

0 0 96

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.) TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 77

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.)TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 94

PENGARUH EKSTRAK KACANG KEDELAI HITAM (Glycine soja)TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

1 5 90

PENGARUH EKSTRAK DAUN KENARI (Canarium indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

14 82 104

PENGARUH EKSTRAK KACANG PANJANG (Vigna sinensis, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 1 4

PENGARUH EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI METE (Anacardium occidentale, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 2

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI WIJEN PUTIH (Sesamum indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

1 2 1

PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM UTERUS TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1