2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dimaksud untuk mengetahui adanya
kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta untuk menjaring data aktifitas siswa. Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawatobserver
dengan menggunakan lembar observasi. Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Hasil
observasi dapat dimasukkan dalam rumus fleksibel: Nilai rata –rata NR =
X 100 4 = Sangat baik
2 = Cukup baik 3 = Baik
1 = Kurang baik Suharsimi Arikunto, 1997
Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut: 75 NR
≤ 100 : Sangat baik, 25 NR
≤ 50 : Cukup baik 50 NR
≤ 75 : Baik, 0 NR
≤ 25 : Kurang baik
3. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan dalam Narbuko, 2003:83. Wawancara dilakukan untuk menelusuri dan menggali pemahaman siswa
tentang materi yang diberikan, yang mungkin sulit diperoleh hasil pekerjaan siswa maupun melalui observasi. Selain itu wawancara juga digunakan untuk mengetahui
pendapat siswa saat proses belajar mengajar.
4. Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Angket digunakan untuk mendeteksi sikap,
minat, respon dan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Contoh angket yang memiliki pertanyaan positif sebagai berikut:
Setiap jawaban “Ya” diberi skor 2, jawaban “Tidak” diberi skor 1 dan apabila tidak menjawab diberi skor 0. Analisis data angket dilakukan dengan mengkaji setiap
pertanyaan. Skor rata-rata =
1,75 skor rata-rata ≤ 2,00
: sangat positif 1,50 skor rata-rata
≤ 1,75 : positif
1,25 skor rata-rata ≤ 1,50
: negatif 1,00 skor rata-rata
≤ 1,25 : sangat negatif
5. Catatan Lapangan