Kosakata Surah Al-Baqarah [2] Ayat 164
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
123
Untuk mengetahui tanda kekuasaan Allah Swt. dalam ayat ini marilah kita telusuri bersama. Dalam bagian ini, Surah al-Baqarah [2] ayat 164
senada dengan Surah Yu-nus [10] ayat 101. Namun, keduanya berbeda sudut pandang dalam melihat langit dan bumi. Surah Yu-nus [10] ayat
101 lebih menyoroti benda yang ada di langit dan di bumi, sedangkan Surah al-Baqarah [2] ayat 164 lebih melihat pada proses penciptaan langit
dan bumi ini.
Bagaimanakah langit dan bumi diciptakan? Penciptaan langit dan bumi dalam hal ini identik dengan penciptaan alam semesta. Dalam Surah
al-Anbiya-’ [21] ayat 30, Allah bertanya, ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?” Pernyataan ini disampaikan Allah Swt. empat belas abad yang lalu. Pada saat itu tidak ada satu pun pengetahuan manusia yang dapat
memahami makna yang terkandung dalam ayat ini. Bahkan oleh seorang Muhammad saw. sekalipun.
Ilmu pengetahuan terkini menyebutkan adanya suatu teori yang diterima oleh hampir semua ilmuwan dunia, yaitu teori Big Bang atau
Dentuman Besar. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini pada awalnya adalah suatu materi yang sangat kecil dan dikenal sebagai sop
kosmos. Oleh karena kecilnya, lebih kecil dari ukuran atom maka dapat dianggap sebagai tidak ada. Dari materi kecil yang diciptakan Allah itulah,
alam semesta ini terbentuk. Allah Swt. memisahkan materi itu hingga terbentuk ruang dan waktu. Peristiwa ini menurut ukuran ilmu astronomi
terjadi sekitar dua belas miliar tahun yang lalu.
Materi itu terpisah dan mem- bentuk bintang-bintang, galaksi, tata
surya, dan planet-planet. Planet bumi kita diperkirakan mulai ter-
bentuk dari bagian bintang matahari yang terlepas dari induknya. Pada
mulanya, bumi berupa bola panas yang berputar. Semakin lama bola
itu semakin mendingin hingga ter- bentuk daratan dan lautan. Setelah
berproses sejak lima miliar tahun yang lalu, planet bumi ini mulai
dapat dihuni oleh makhluk hidup.
Proses penciptaan langit dan bumi merupakan sesuatu yang
sangat rumit dan agung. Satu per- tanyaan yang senantiasa menggelitik
Sumber: www.loopdreamer.files.wordpress.com
▼ Gambar 7.4
Dalam penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
124
para ilmuwan adalah apakah penciptaan alam semesta ini terjadi dengan sendirinya? Apakah keteraturan yang sedemikian hebat terbentuk tanpa
ada perancangnya? Adakah kekuatan yang mahadahsyat dan maha- pandai yang menyebabkan semua ini dapat terjadi? Inilah perenungan
yang Allah Swt. ajak kita mencari jawabnya.
Perhatikanlah apa yang ada di bumi. Seperempat dari bumi berupa daratan dan tiga perempatnya dalah lautan. Di daratan yang hanya
seperempat bumi tersebut tersimpan kekayaan alam yang melimpah dan baru sedikit yang diketahui oleh manusia. Bumi terdiri atas beberapa
lapisan dan setiap lapis memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Manusia diperintahkan untuk mempergunakan akal guna menemukan
pengetahuan-pengetahun baru yang berkaitan dengan bumi. Semua itu sungguh mengagumkan.
Di dalam lautan yang merupakan bagian terbesar bumi terdapat rahasia yang baru sedikit tersingkap. Manusia diperintahkan untuk
menggunakan akalnya guna menyingkap rahasia yang ada di balik lautan. Setiap tersingkap satu rahasia baru, ternyata masih ada berlapis-lapis
bagian yang belum terungkap.
Tanda kekuasaan Allah yang kedua adalah pergantian siang dan malam. Menurut ilmu astronomi, pergantian siang dan malam terjadi
karena peredaran bumi pada porosnya dan juga peredaran bumi mengelilingi matahari. Saat Allah Swt. menyatakan hal ini dalam salah
satu ayat-Nya tentulah menunjukkan bahwa hal ini memiliki ke- istimewaan. Salah satu keistimewaan itu bahwa pergantian siang dan
malam merupakan satu tanda kekuasaan Allah untuk menjaga kehidupan tetap berjalan di muka bumi ini. Bagaimanakah hal ini terjadi? Inilah
yang kita diajak oleh Allah Swt. untuk memperhatikannya.
Tanda ketiga adalah perjalanan laut yang memungkinkan terjadi dengan kapal. Sebagaimana disebutkan bahwa tiga perempat dari bumi
adalah air atau laut. Manusia yang pada jamaknya berada di daratan dapat mengarungi lautan. Hal ini tentu berada di luar kebiasaan manusia
dan hanya dapat terjadi jika Allah mengizinkannya. Sejak zaman Nabi Nuh a.s. kapal telah dipergunakan sebagai sarana pengangkutan.
Manusia dapat memperguna- kan kapal yang berlayar untuk mem-
bawa barang-barang yang bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, dengan
kapal yang berlayar manusia dapat mengenal sesamanya yang berada di
pulau lain. Dengan ilmu pelayaran yang dikaruniakan Allah Swt., manusia
dapat memahami sebagian kecil dari rahasia alam. Semua ini terjadi dan
sudah diatur oleh Allah Swt.
Sumber:
www.upload.wikipedia.org
▼
Gambar 7.5
Manusia memanfaatkan kapal sebagai sarana transportasi.