Kosakata Surah Yu-nus [10] Ayat 101
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
119
Seperti kita ketahui, langit adalah sebutan untuk ruang yang terletak di atas kita. Membentang dari beberapa meter di atas kepala kita hingga
jarak yang sulit kita bayangkan. Menurut pengetahuan terkini, lebar langit sama dengan lebar alam
semesta, yaitu 30 miliar tahun cahaya. Artinya, cahaya yang per detiknya mampu melaju sejauh 300 ribu kilometer membutuhkan waktu 30 miliar
tahun untuk melintasi tepi alam semesta ke tepi yang lain. Di dalamnya terdapat bermiliar bintang yang berjalan menurut rutenya sendiri-sendiri.
Ada apakah di langit yang luas itu? Inilah yang diperintahkan Allah Swt. kepada kita untuk memperhatikannya.
Sedikit lebih dekat, kita memiliki satu bintang berukuran sedang jika dibandingkan dengan bintang lainnya. Bintang itu adalah matahari.
Bintang ini merupakan pusat tata surya kita. Bersama bumi terdapat tujuh planet mengelilingi matahari. Nama Pluto yang dahulu termasuk dalam
daftar planet saat ini telah dihapus dari daftar oleh para astronom karena dianggap tidak memenuhi syarat untuk menjadi planet. Di antara sekian
planet tersebut hanya bumi yang diketahui memiliki kehidupan. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Apakah keistimewaan bumi sehingga
dapat menjadi tempat manusia berdiam? Adakah keadaan ini ber- hubungan dengan matahari? Allah Swt. menyuruh kita memperhatikan
hal ini. Dari pengamatan tentang langit muncullah berbagai cabang keilmuan seperti astronomi, astrofisika, dan ilmu quantum.
Setelah melihat ke atas menuju langit, marilah kita arahkan pandangan ke sekeliling. Kita perhatikan yang ada di bumi. Apa yang
kita lihat di bumi? Manusia dan masyarakatnya yang beraneka ragam. Manusia menjadi pemeran terpenting drama kehidupan di muka bumi.
Allah Swt. menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Allah pun menyebar manusia di seluruh penjuru muka bumi. Keadaan
ini menyebabkan setiap manusia dan kelompok masyarakat memiliki keunikan tersendiri. Dalam Surah Yu-nus [10] ayat 101 ini secara tidak
langsung Allah memerintahkan kita untuk memperhatikan makhluk bumi paling istimewa, yaitu manusia dengan segala gerak kehidupan dan
kepentingan mereka. Dari pengamatan terhadap manusia, muncullah ilmu sosiologi, ekonomi, dan berbagai ilmu sosial lain.
Tidak hanya manusia, penghuni bumi ini juga terdiri atas segala macam hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan mengisi setiap
sudut muka bumi ini, mulai puncak gunung tertinggi hingga di palung terdalam lautan. Perhatikanlah mereka Amatilah mereka dengan
saksama. Pun demikian dengan bentang alam yang sangat menakjubkan. Gunung tinggi, lautan luas, ngarai, lembah, bukit, permukiman, hutan,
bagaimanakah semua itu terbentuk? Bagaimanakah mereka semua saling mengisi dalam kehidupan yang harmonis selama jutaan tahun? Siapakah
yang merusak keindahan itu dan bagaimana pula memperbaikinya?