Menyempurnakan Ikhtiar dengan Tawakal

Pendidikan Agama Islam Kelas XII 144

3. Menumbuhkan Jiwa Pemberani

Dengan mengimani takdir Allah, kita semakin yakin bahwa masa depan hidup kita telah ditentukan oleh Allah. Bahkan, Allah juga telah menetapkan batasan umur kita. Jika kita meyakini hal demikian, rasa takut saat melakukan kebajikan, meskipun ada risiko kematian akan hilang. Akibatnya, kita akan miliki jiwa pemberani.

4. Menumbuhkan Semangat Bekerja Keras

Selain Allah menetapkan takdir mubram, Dia juga menetapkan takdir mu’allaq. Dengan demikian, ketentuan Allah sangat dipengaruhi oleh usaha dan sikap seseorang. Agar mendapatkan takdir yang baik dalam hidup, kita harus melakukan ikhtiar dengan baik dan sungguh- sungguh. Ikhtiar juga harus di- sempurnakan dengan selalu berdoa dan bertawakal kepada Allah Swt. Sumber: jiwasukses-files-worpress-com ▼ Gambar 8.4 Keimanan kepada qada dan qadar menumbuh- kan semangat kita dalam segala sesuatu.

5. Semakin Optimis dalam Menjalani Hidup

Orang yang memiliki keyakinan yang kukuh kepada qada dan qadar Allah semakin optimis dalam menjalani hidupnya. Ia cenderung berbaik sangka kepada Allah tentang apa yang akan terjadi. Ia meyakini bahwa ketetapan Allah pasti mengandung kebaikan bagi semua makhluk-Nya, termasuk manusia.

6. Menumbuhkan Soft Skill Pelajar

Untuk menggapai kesuksesan, kita sebagai pelajar tidak cukup jika hanya memiliki kemampuan teknis. Pelajar harus memiliki kemampuan mengelola dirinya dan orang lain soft skill yang diwujudkan dengan sikap tanggung jawab, kemampuan mengatur, berkomunikasi, memecahkan masalah, dan memimpin. Dengan mengimani qada dan qadar, kemampuan soft skill kita akan meningkat. Kita juga lebih siap menghadapi segala sesuatu dalam menjalani hidup sehari-hari.

7. Seimbang Antara Ikhtiar, Doa, dan Tawakal

Pemahaman terhadap qada dan qadar akan membimbing kita menjalani hidup secara benar. Dalam hidup sehari-hari kita harus menyeimbangkan antara ikhtiar, doa, dan tawakal. Ikhtiar berarti berusaha dengan segenap kemampuan, sedangkan doa berarti memohon kepada Allah Swt. agar selalu diberi kekuatan dan petunjuk. Selain dengan ikhtiar dan doa, kita juga harus menyempurnakan dengan bertawakal, yaitu dengan berpasrah diri kepada Allah Swt. terhadap hasil dari usaha dan doa kita. Pendidikan Agama Islam Kelas XII 145 1. Kata qada secara bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Qada secara istilah berarti keputusan atau ketetapan atas suatu rencana Allah Swt. yang hendak dilaksanakan. 2. Kata qadar secara bahasa berarti jangka atau ukuran. Qadar secara istilah mengandung pengertian pelaksanaan dari rencana Allah baik yang berupa ukuran atas sesuatu atau pelaksanaan ketentuan Allah terhadap segala sesuatu di dunia ini. 4. Iman kepada qada dan qadar Allah dapat juga disebut dengan iman kepada takdir Allah. 3. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an dijelaskan banyak contoh takdir Allah, baik itu berupa ketentuan yang bersifat pasti dan tidak dapat berubah mubram atau yang dapat berubah dan tergantung pada manusia mu’allaq. 4. Beriman kepada qada dan qadar ditandai dengan semakin yakin kepada sunatullah, selalu berikhtiar kepada Allah, dan bertawakal kepada-Nya. 5. Beriman kepada qada dan qadar Allah sangat penting dan memberi pengaruh yang positif dalam hidup kita. Agar Anda memiliki keimanan yang benar terhadap qada dan qadar Allah, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Meyakini keesaan Allah dengan sepenuh hati beserta sifat-sifat-Nya. 2. Meyakini adanya qada dan qadar dari Allah terhadap diri kita dan makhluk-Nya yang lain. 3. Bertawakal dalam menjalani hidup di dunia ini dengan selalu berikhtiar dan berdoa. 4. Bersabar saat tertimpa musibah dari Allah dan bersyukur saat mendapatkan nikmat. 5. Berbaik sangka kepada Allah terhadap peristiwa yang akan terjadi. 6. Selalu disiplin dalam menjalankan ibadah untuk mendapatkan rida Allah Swt. 7. Selalu memohon kepada Allah Swt. agar mendapat perlindungan dan pertolongan dari-Nya. Untuk menunjukkan penerapan iman kepada qada dan qadar, Anda perlu melakukan evaluasi diri. Dalam tugas kali ini, Anda diajak melakukan evaluasi keberhasilan dan kegagalan yang pernah Anda alami. Tuliskan satu kegagalan dan keberhasilan yang pernah Anda alami. Setelah itu, lakukan evaluasi penyebab keberhasilan dan kegagalan tersebut. Kaitkanlah evaluasi Anda dengan keimanan kepada takdir Allah Swt. Tuliskan hasil evaluasi tersebut ke dalam lembar tugas dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai. Selanjutnya, bersiaplah mempresentasikan pengalaman Anda di depan kelas.