Perkembangan Bahasa Siswa Kelas I
38
Oleh karena itu, setelah siswa masuk kelas I sekolah dasar, kemampuan berbahasa siswa harus terus dikembangkan. Dalam hal ini siswa
mengembangkan kosa kata, mengembangkan kemampuan membaca serta menulis.
Keterampilan berpikir diperlukan agar semua aspek keterampilan berbahasa
siswa dapat
berkembang. Piaget
mengemukakan teori
perkembangan kognitif dimana memiliki hubungan antara pikiran dengan bahasa. Ross dan Roe dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1997: 6
memaparkan perbandingan perkembangan kognitif menurut Piaget dan perkembangan bahasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbandingan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget dan Perkembangan Bahasa
No. Perkiraan
Umur Fase Perkembangan
Kognitif Fase Perkembangan
Kebahasaan 1.
Lahir – 2
tahun Periode Sensorimotor
Anak memanipulasi
objek dilingkungannya
dan mulai membentuk konsep.
Fase Fonologis Anak bermain dengan
bunyi-bunyi bahasa mulai mengoceh
sampai menyebutkan
kata-kata sederhana.
2. 2
– 7 tahun Periode Praoperasional Anak memahami pikiran
simbolik, tetapi belum dapat berfikir logis.
Fase Sintaktik Anak
menunjukkan kesadaran
gramatis, berbicara
menggunakan kalimat.
3. 7
– 11 tahun
Periode Operasional Anak dapat berfikir logis
mengenai benda-benda
konkrit. Fase Semantik
Anak dapat membedakan kata sebagai simbol dan
konsep yang terkandung dalam kata.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa sekolah dasar dalam perkembangan kognitif berada pada periode operasional. Pada periode ini
39
siswa kelas I sudah dapat berfikir secara logis dan siswa masih belajar menggunakan benda-benda yang bersifat konkret. Pada perkembangan bahasa
siswa berada pada fase semantik, dimana dalam fase ini artinya siswa mampu membedakan dan menyuarakan simbol-simbol huruf yang terdapat pada kata.
Dalam perkembangan membaca terdiri dari beberapa fase berdasarkan usia siswa. Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 1997: 20 menjelaskan dalam
membaca permulaan siswa kelas I sampai kelas II yang berusia 7-8 tahun, siswa memusatkan kata-kata lepas dalam cerita sederhana dimana pada usia
ini siswa telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata yang diperlukan untuk dapat membaca.
Selain itu Sandra Levey dan Susan Polirstok 2011: 163 mengatakan perkembangan siswa kelas 1 dalam membaca “may sound out unfamiliar
words when reading .” Dengan kata lain ketika membaca, siswa sudah dapat
menyuarakan kata-kata baik kata yang sudah akrab ataupun kata yang belum akrab atau belum diketahuinya. Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 108
menambahkan dalam perkembangan membaca pada usia sekolah dasar, membaca dianggap ssebagai hal yang lebih mudah dibandingkan dengan
menulis. Pada usia ini anak lebih bersemangat dalam membaca bacaan yang bersifat khayal.
Nurbiana Dhieni, dkk. 2005: 3.15 menyebutkan perkembangan membaca anak berlangsung dalam beberapa tahapan, sebagai berikut.
40
1. Tahap fantasi magical stage, pada tahap ini anak mulai belajar
menggunakan buku, melihat buku, membolak-balikan buku, dan membawa buku kesukaannya.
2. Tahap pembentukan konsep diri self concept stage, pada tahap ini anak
mulai memandang dirinya sebagai pembaca dimana terlihat keterlibatan anak dalam membaca seperti berpura-pura membaca buku dan
menggunakan bahasa baku yang tidak sesuai dengan tulisan. 3.
Tahap membaca gambar bridging reading stage, anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah
ditemui sebelumnya, sudah mengenal tulisan kata-kata puisi, lagu, dan sudah mengenal abjad.
4. Tahap pengenalan bacaan take of reader stage, pada tahap ini anak mulai
menggunakan sistem isyarat seperti graphoponik, semantik, dan sintaksis. Anak mulai tertarik pada bacaan dan dapat mengingat tulisan dalam
konteks tertentu. 5.
Tahap membaca lancar independent reader stage, pada tahap ini anak dapat membaca berbagai jenis buku.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 1 sekolah dasar dalam perkembangan kognitif berada pada periode
operasional konkret dan dalam perkembangan bahasa berada pada fase semantik. Pada perkembangan membaca siswa kelas 1, siswa sudah dapat
membedakan simbol-simbol huruf sehingga siswa dapat melafalkan huruf,
41
suku kata, dan kata. Selain itu dalam membaca permulaan, siswa kelas I sudah dapat menyuarakan kata-kata yang belum akrab.