4
2.3 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan tahapan penelitian berdasarkan Simond dan Starke 2006 meliputi tahap persiapan, inventaris, analisis, sintesis lalu tahap
perencanaan Gambar 3.
1. Tahap persiapan : pada tahap persiapan dilakukan kegiatan penentuan tujuan
studi, penyusunan rencana kerja dan rencana anggaran biaya, dan persiapan dokumen untuk menunjang berlangsungnya kegiatan studi.
2. Inventarisasi : pada tahap inventaris dilakukan kegiatan pengumpulan data
dan informasi mengenai keadaan tapak. Jenis data, bentuk dan sumbernya dijelaskan pada Tabel 1.
Penyelusuran data awal Penyusunan Usulan Penelitian
Pembuatan Perizinan Penelitian
Pengumpulan data primer, sekunder dan informasi
Kawasan Banten Lama
Fisik dan Biofisik
Topografi Aksesbilitas dan
Sirkulasi Iklim
Vegetasi Hidrologi
View Penutupan lahan
Kesejarahan
Nilai Sejarah Elemen Sejarah
Pengelolaan dan
Pelestarian
Wisata
Potensi Objek Wisata Sejarah
Preferensi Pengunjung
Rencana Blok Block Plan
Perencanaan Lanskap Konsep Pelestarian
Konsep Perencanaan
Zona Kesejarahan Zona Kesesuaian Wisata
Persiapan
Inventarisasi Analisis
Perencanaan Sintesis
Gambar 3 Kerangka penelitian
5 Tabel 1 Jenis, Bentuk dan Sumber Data
Jenis Data Bentuk Data
Sumber Data Kesejarahan
Sejarah Kota Banten Lama Elemen Lanskap Sejarah
BP3S, Studi Pustaka, Wawancara
BP3S, Studi Pustaka, Survei Lapang
Fisik Biofisik
Letak Tapak Geografis dan Administratif
Topografi Aksesbilitas dan Sirkulasi
Penutupan Lahan Utilitas dan Fasilitas
Vegetasi Iklim
Hidrologi Bappeda, Studi Pustaka
Bappeda, Studi Pustaka Bappeda, Survei Lapang
Citra Satelit, Survei Lapang
Survei Lapang BP3 Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala, Studi Pustaka, Survei
lapang BMKG Serang
Bappeda, Survei Lapang
Kepariwisataan
Objek Wisata Preferensi Pengunjung
Aspek Legal BP3 Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala, Studi Pustaka, Disbudpar
BP3 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala,
Kuesioner Studi Pustaka, Disbudpar
3. Analisis : data yang telah ada, dianalisis berdasarkan aspek kesejarahan,
aspek fisik dan biofisik dan wisata lalu diolah dengan metode kuantitatif yaitu skoring dan deskriptif. Pada analisis nilai sejarah menggunakan kriteria
berdasarkan Nurisjah dan Pramukanto 2001 Tabel 2. Hasil skoring tersebut dibagi kedalam tiga kelas dengan menggunakan rumus interval
Slamet 1983, diacu dalam Anggraeni, 2011 sebagai berikut :
Tinggi = SMi + 2IK +1 sampai SMa Sedang = SMi + IK + 1 sampai SMi + 2IK
Rendah = SMi sampai SMi +IK Analisis skoring juga dilakukan pada proses overlay peta untuk mendapatkan
peta komposit. Interval Kelas IK = Skor Maksimum SMa-Skor minimum SMi
Jumlah Kategori n