Jenis Bahan Induk Tanah

50 terlihat lebih jelas pada tanah-tanah di daerah kering atau tanah-tanah muda, hal ini relevan dengan kondisi fisik lahan Kota Bima, dimana ordo tanah yang dimiliki Kota Bima adalah ordo Entisol dan Inseptisol yang merupakan kategori tanah muda. Jenis bahan induk tanah Kota Bima disajikan dalam Tabel 9, dan sebarannya disajikan dalam Gambar 15. Tabel 9 Jenis bahan induk tanah Kota Bima Bahan Induk Tanah Luas ha Persentase Endapan liat pasir 9 0,04 Endapan pasir marin 40 0,2 Breksi andesit basal 43 0,2 Endapan liat marin 169 0,8 Aluvium dan koluvium 1.179 5,6 Batu kapur kerang 1.336 6,3 Endapan liat 1.863 8,8 Andesit dan basal 3.045 14,4 Breksi andesit 3.577 16,9 Breksi basal 9.933 46,9 Jumlah 21.194 100,0 Keterangan: Luas total tidak sama dengan luas wilayah, karena terdapat area yang tertutupi oleh lahan terbangun 669 hektar dan tidak tersurvei sehingga tidak memiliki atribut dalam peta tanah Puslittanak 1997. Gambar 15 Peta bahan induk tanah Kota Bima 51 Bahan induk tanah yang dominan adalah breksi basalt yang merupakan batuan beku. Batuan jenis ini banyak mengandung mineral kelam mineral yang banyak mengandung Fe dan Mg yang merupakan mineral mudah lapuk dan menghasilkan tanah dengan kejenuhan basa yang tinggi. Horison permukaan umumnya bertekstur lempung atau lempung liat Hardjowigeno 2003.

4.3 Kemampuan Lahan

Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan lahan adalah kemiringan lereng, tekstur, kedalaman efektif, drainase, dan kepekaan erosi. Kondisi iklim wilayah juga dapat mempengaruhi karakteristik dan kemampuan lahan. Kota Bima beriklim tropis dengan temperatur antara 19,5° - 30,8° Celcius. Curah hujan pertahunnya berkisar antara 468 hingga 1219,2 mm dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari, Februari, April, November, dan puncaknya sekitar bulan Desember. Tabel 10 Drainase tanah Kota Bima Drainase tanah Luas ha Persentase Agak cepat 6.468 30,5 Baik 846 4,0 Cepat 11.715 55,3 Sedang 206 1,0 Terhambat 1.958 9,2 Jumlah 21.193 100,0 Keterangan: Luas total tidak sama dengan luas wilayah, karena terdapat area yang tertutupi oleh lahan terbangun 669 hektar dan tidak tersurvei sehingga tidak memiliki atribut dalam peta tanah Puslittanak 1997. Tabel 11 Tekstur tanah Kota Bima Tekstur tanah Luas ha Persentase Berdebu halus dan kasar 13.552 63,9 Berlempung halus 1.179 5,6 Berliat 1.863 8,8 Lempung berpasir 4.420 20,9 Lempung liat berpasir 178 0,8 Jumlah 21.193 100,0 Keterangan: Luas total tidak sama dengan luas wilayah, karena terdapat area yang tertutupi oleh lahan terbangun 669 hektar dan tidak tersurvei sehingga tidak memiliki atribut dalam peta tanah Puslittanak 1997. 52 Tabel 12 Kedalaman efektif tanah Kota Bima Kedalaman efektif tanah Luas ha Persentase 100 cm 3.042 13,9 50 - 75 cm 5.173 23,7 50 - 90 cm 12.978 59,4 Jumlah 21.862 96,9 Keterangan: Luas total tidak sama dengan luas wilayah, karena terdapat area yang tertutupi oleh lahan terbangun 669 hektar dan tidak tersurvei sehingga tidak memiliki atribut dalam peta tanah Puslittanak 1997. Tabel 13 Erosi tanah Kota Bima Erosi tanah Luas ha Persentase Berat 4.998 22,9 Ringan 5.138 23,5 Sangat Berat 522 2,4 Sangat ringan 4.982 22,8 Sedang 6.223 28,5 Jumlah 21.862 100,0 Keterangan: Luas total tidak sama dengan luas wilayah, karena terdapat area yang tertutupi oleh lahan terbangun 669 hektar dan tidak tersurvei sehingga tidak memiliki atribut dalam peta tanah Puslittanak 1997. Drainase, tekstur, kedalaman efektif, dan erosi tanah merupakan karakteristik tanah yang dapat diinterpretasi dari jenis tanah, bahan induk, bentuk lahan, dan kemiringan lereng.