BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis memiliki dua komponen yaitu kekayaan dan sebaran keseragaman. Kekayaan jenis adalah jumlah jenis yang ada, sedangkan
keseragaman menunjukkan kelimpahan relatif dari masing-masing jenisnya Winarni 2005. Komponen lain selain kekayaan jenis dalam suatu
keanekaragaman jenis adalah kemerataan jenis dan kelimpahan jenis Odum 1993.
Keanekaragaman jenis diukur melalui dua pendekatan, yaitu jumlah jenis kekayaan jenis dan kelimpahan relatif dari individu-individu setiap jenis
Hamilton 2005. Kekayaan jenis dinyatakan dalam jumlah atau indeks keanekaragaman. Magurran 1988 menyatakan bahwa pertimbangan yang
mendasari penggunaan indeks tersebut adalah kepekaan terhadap perubahan ukuran unit contoh rendah sampai sedang, kemampuan mendeteksi perbedaan
antara unit contoh atau lokasi sedang sampai tinggi dan kemudahan dalam proses perhitungan semuanya sederhana.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Jenis Burung
Keanekaragaman jenis burung berbeda pada setiap tempat, tergantung kondisi lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Alikodra 1990
menjelaskan bahwa perbedaan keanekaragaman dapat terjadi karena terdapatnya perbedaan dalam struktur vegetasi pada masing-masing tipe habitat, sehingga
akan menyebabkan bervariasinya sumber pakan yang ada dalam suatu habitat. Menurut Zakaria 2009 keanekaragaman jenis burung sangat penting
untuk mendeskripsikan struktur komunitas pada habitat yang ditempati. Alhamid 1988 menyatakan bahwa struktur hutan dan komposisi penyusun vegetasi
mempengaruhi tingginya keanekaragaman jenis burung. Tingkat keanekaragaman jenis burung di setiap tempat berbeda-beda antara tempat yang satu dengan
tempat yang lainnya, tergantung pada kondisi habitat dan juga tingginya gangguan manusia dengan pemburuan berbagai jenis burung.
2.3 Habitat Burung
Habitat adalah suatu lingkungan dengan kondisi tertentu tempat suatu spesies atau komunitas hidup. Habitat yang baik akan mendukung
perkembangbiakan organisme yang hidup di dalamnya secara normal. Habitat memiliki kapasitas tertentu untuk mendukung pertumbuhan populasi suatu
organisme. Habitat merupakan bagian penting bagi distribusi dan jumlah burung Bibby et al. 2000.
Burung dapat menempati tipe habitat yang beranekaragam, baik habitat hutan maupun habitat bukan hutan. Bentuk habitat yang baik untuk kelangsungan
hidup burung adalah habitat yang mampu melindungi dari gangguan maupun menyediakan kebutuhan hidupnya Hernowo Prasetyo 1989. Komposisi dan
struktur vegetasi juga mempengaruhi jenis dan jumlah burung yang terdapat di suatu habitat. Jenis tanaman dan ekosistem yang beragam lebih mampu
mendukung kebutuhan burung karena mempunyai komponen yang lebih lengkap Hernowo Prasetyo 1989. Suatu habitat yang digemari oleh suatu jenis burung
belum tentu sesuai untuk kehidupan jenis burung yang lain, karena pada dasarnya setiap jenis burung memiliki preferensi habitat yang berbeda-beda Irwanto 2006.
Tipe habitat yang ada di HPGW didominasi oleh tegakan agathis Agathis loranthifolia, pinus Pinus merkusii, dan puspa Schima wallichii. Menurut
Utari 2000 struktur vegetasi pada areal hutan tanaman terbagi menjadi dua strata yaitu tumbuhan bawah dan tumbuhan penutup, tetapi Badan Eksekutif HPGW
2010 melaporkan bahwa pada tahun 2008, hutan di HPGW telah merupakan hutan rapat yang memiliki tajuk berstruktur dan tumbuhan bawah cukup rapat
sehingga menyerupai hutan alam tropis. Tipe vegetasi dengan bentuk penutupan lahan dan ketinggian suatu
wilayah kecenderungan akan memberikan pengaruh terhadap jenis dan perilaku satwa yang di jumpai MacArthur Connell 1966. Menurut Alikodra 2002
jenis-jenis pohon pada hutan tanaman lebih terbatas sehingga jenis satwaliarnya terbatas. Hadiprayitno 2004 dalam penelitiannya mengenai penggunaan habitat
oleh berbagai jenis burung di kawasan hutan pinus dengan umur tegakan yang berbeda-beda dan hutan campuran di Gunung Tangkuban Parahu-Jawa Barat,
pada musim hujan dan musim kemarau tahun 1998, menyatakan bahwa kekayaan
jenis dan indeks keanekaragaman jenis burung pada hutan pinus cenderung meningkat dengan meningkatnya umur tegakan dan cenderung menurun pada
tegakan yang telah mengalami gangguan kebakaran. Jumlah jenis burung yang menggunakan hutan campuran sebagai habitatnya lebih banyak dibandingkan
dengan hutan pinus.
2.4 Profil Vegetasi