Indeks kesamaan komunitas burung Keanekaragaman guild di lokasi penelitian

Banyaknya jenis Cuculidae ditemukan diduga karena serangga yang merupakan pakan dari Cuculidae tersedia banyak dan banyaknya ditemukan jenis burung kecil yang dimanfaatkan sarangnya.

5.2.2 Indeks kesamaan komunitas burung

Terdapat kesamaan jenis burung yang ditemukan pada setiap habitat di lokasi penelitian. Indeks kesamaan jenis dapat digunakan untuk melihat kesamaan antar komunitas burung di setiap tipe vegetasi. Indeks kesamaan jenis burung yang paling tinggi ditemukan pada tegakan pinus dengan tegakan campuran IS J =0.63. Sedangkan indeks kesamaan yang terendah adalah antara tipe tegakan agathis dengan tegakan pinus yaitu IS J =0.48. Banyaknya jenis-jenis burung yang sama pada tegakan pinus dan tegakan campuran dikarenakan jenis tumbuhan yang mendominasi pada tegakan campuran adalah pohon pinus. Selain itu diduga letak antara kedua habitat yang saling berbatasan menyebabkan tingginya perpindahan burung antara kedua tegakan.

5.2.3 Keanekaragaman guild di lokasi penelitian

Setiap jenis burung mengkonsumsi jenis pakan yang berbeda-beda karena burung memiliki tingkat kesukaan terhadap jenis pakan tertentu, sehingga dalam memenuhi kebutuhan pakan burung akan mencari habitat yang mampu menyediakan jenis pakan yang sesuai Darmawan 2006. Vegetasi merupakan penghasil pakan bagi burung baik berupa bunga, buah, daun, nektar dan lainnya. Selain jenis pakan utama tersebut, burung dapat mengkonsumsi jenis pakan secara tunggal satu jenis pakan saja ataupun kombinasi dari beberapa jenis pakan. Secara keseluruhan kelompok guild pemakan serangga, merupakan kelompok yang mendominasi pada empat tipe tegakan, baik dari segi jumlah jenis maupun jumlah kelimpahan individu. Jenis burung pemakan serangga biasanya merupakan jenis burung yang dominan terdapat di hutan tropis Wunderle et al. 2005. Jenis pemakan serangga merupakan jenis terbanyak dikarenakan serangga merupakan jenis pakan yang melimpah di alam sehingga mudah didapatkan oleh semua jenis burung Darmawan 2006. Serangga yang dimakan oleh burung dapat berupa serangga air, serangga yang hidup pada vegetasi, ulat maupun larva. oleh karena itu serangga dapat dijadikan sebagai makanan utama atau makanan alternatif dari burung. Kelompok pemakan serangga memiliki fungsi yang sangat penting bagi keseimbangan lingkungan yaitu sebagai pengendali populasi hama serangga di alam. Serangga dapat dijumpai di berbagai lapisan vegetasi maupun bagian dari tumbuhan seperti di bunga, daun, ranting, dan batang. Dominansi pemakan serangga juga tercatat pada komunitas burung Sumatra Novarino et al. 2006, Kalimantan Darmawan 2006, Jawa Prawiradilaga et al. 2002, Pulau Karimun Jawa Rahayuningsih 2009, dan Sulawesi Sayogo 2010. Jumlah individu di dalam sebuah guild mengambarkan ketersediaan sumberdaya yang mendukung, sedangkan jumlah jenis menggambarkan sejauh mana sumberdaya dapat dibagi dengan baik Wong 1986. Secara alami, sumber makanan berupa serangga merupakan sumber makanan yang tersedia sepanjang waktu, berbeda halnya dengan sumber makanan berupa buah dan nektar yang dipengaruhi oleh musim waktu berbuah. Menurut Wong 1986 kelimpahan serangga lebih stabil dibandingkan dengan kelimpahan buah dan nektar, sehingga populasi burung pemakan serangga relatif lebih stabil dibandingkan dengan pemakan buah dan nektar. Sembilan dari 16 jenis burung yang terdapat pada semua tipe habitat dilokasi penelitian merupakan burung-burung pemakan serangga yaitu Kedasi Hitam, Munguk Beledu, Wiwik Lurik, Paok Pancawarna, Pelanduk Topi-hitam, Cinenen Pisang, Pelanduk Semak, dan Walet Linci. Empat jenis diantaranya merupakan burung yang menghuni lantai hutan yaitu Paok Pancawarna, Pelanduk Topi-hitam, Pelanduk Semak, dan Pijantung Kecil. Jenis burung pemakan serangga yang hidup di semak merupakan jenis yang sensitif terhadap gangguan dan fragmentasi habitat Johnson Mighell 1999.

5.2.4 Pemanfaatan strata vegetasi