Kebutuhan Pendingin pada Ruangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kebutuhan Pendingin pada Ruangan

Pengukuran kebutuhan pendinginan ruangan dilakukan pada delapan ruangan yang ada di kampus IPB Darmaga. Berdasarkan pengukuran dengan metode Room Air Conditioner dapat diketahui kebutuhan masing-masing ruangan terhadap pendinginan Tabel 4. Table 4 Kebutuhan pendinginan ruangan No. Nama Ruangan Deskripsi ruangan Kebutuhan pendinginan KJjam 1. Ruang Auditorium 1, Fakultas kehutanan Ruangan berukuran 12,28 m x 8,14 m; mempunyai 2 jendela 1 m x 0, 8 m, kapasitas 91 orang, terpasang lampu 6 x 36 watt, dan kipas angin 2 buah x 80 watt. Terdapat 2 buah AC 1,5 PK 18.990 KJjam. 86.648 2. Ruang Sidang Silva, Fakultas Kehutanan Ruangan berukuran 17,5 m x 10 m; mempunyai 20 jendela 1 m x 0, 75 m dan 16 buah jendela ukuran 1,5 m x 0, 75 m, kapasitas 105 orang, terpasang lampu 32 x 36 watt, dan kipas angin 1 buah x 80 watt. Terdapat 6 buah AC 1,5 PK. 106.881 3. Ruang Departemen Tanah, Fakultas Pertanian Ruangan berukuran 9 m x 4,5 m; mempunyai 3 jendela 2 m x 1m dan 6 jendela ukuran 2 m x 0,5 m, kapasitas 16 orang, terpasang lampu 12 x 36 watt, dan kipas angin 1 x 450 watt. Terdapat 2 buah AC 1,5 PK. 22.771 4. Ruang perpustakaan Fakultas Pertanian Ruangan berukuran 36 m x 9 m; mempunyai 14 jendela 2 m x 1m, 16 jendela ukuran 2 m x 0,5 m, dan 16 jendela gelas tunggal ukuran 1 x 0,5 m, kapasitas 67 orang, terpasang lampu 72 x 36 watt, dan komputer 2 x 450 watt. Terdapat 4 buah AC 2 PK Kapasitas 28485 KJjam. 141.059 5. Gedung Kuliah B1, Fakultas Teknologi Pertanian Ruangan berbentuk limas dengan sisi alas berukuran 17,5 m, sisi atas ukuran 2,5, dan jarak antara sisi tersebut 20 m; mempunyai 4 jendela 1 m x 1m dan 8 buah jendela ukuran 1m x 0,5m, kapasitas 120 orang, dan lampu 64 x 36 watt. Terdapat 4 buah AC 1,5 PK. 133.050 6. Ruang Kuliah H101, Fakultas Teknologi Pertanian Ruangan berukuran 13,55 m x 9 m; mempunyai 36 jendela 1 m x 0,5 m, kapasitas 114 orang, terpasang lampu 6 x 36 watt, kipas angin 2 x 270 watt, dan proyektor 1 x 36 watt. Terdapat 4 buah AC 1,5 PK. 103.771 7. RK OFAK B11, Fakultas Pertanian Ruangan berbentuk limas dengan sisi alas berukuran 17,5 m, sisi atas ukuran 2,5, dan jarak atra sisi tersebut 20 m; mempunyai 4 jendela 1 m x 1m dan 8 buah jendela ukuran 1m x 0,5m, kapasitas 120 orang, dan lampu 64 x 36 watt. Terdapat 4 buah AC 1,5 PK. 133.050 8. RK OFAK B12, Fakultas Pertanian Ruangan berbentuk limas dengan sisi alas berukuran 17,5 m, sisi atas ukuran 2,5, dan jarak atra sisi tersebut 20 m; mempunyai 4 jendela 1 m x 1m dan 8 buah jendela ukuran 1m x 0,5m, kapasitas 120 orang, dan lampu 64 x 36 watt. Terdapat 4 buah AC 1,5 PK. 133.050 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ruang perpustakaan Fakultas Pertanian memerlukan pendinginan yang paling besar yaitu 141.059 KJjam. Sedangkan ruangan yang memerlukan pendinginan paling kecil adalah Ruang Departemen Tanah Fakultas Pertanian yaitu 22.771 KJjam. Hal ini memperlihatkan bahwa besar kecilnya kebutuhan pendinginan suatu ruangan ditentukan oleh ukuran ruangan, dinding, jumlah dan luas jendela, kapasitas ruangan, dan peralatan listrik yang digunakan. Besarnya ukuran ruangan akan mendukung besarnya kebutuhan pendinginan pada suatu ruangan karena pada ukuran ruangan yang semakin besar maka semakin besar volume udara dan semakin banyaknya jumlah bagian lain seperti jendela yang menerima panas matahari dari luar ruangan. Adapun jendela itu sendiri merupakan bagian yang berperan besar tehadap suhu udara ruangan, karena bagian ini merupakan penghubung kondisi di dalam ruangan dengan luar ruangan. Apabila jendela mendapatkan radiasi cahaya matahari secara langsung maka secara otomatis jendela akan menjadi konduktor panas dari radiasi tersebut. Jendela berkaca dapat menjadi perangkap panas karena frekuensi panas gelombang pendek 700-3.000 nm dapat menembus kaca dan memanasi bagian dalam gedung, sedangkan bahan yang dipanasi akan berfrekuensi gelombang panjang 3.000-100.000 nm yang tidak dapat menembus kaca lagi Frick et al. 2008. Winarto 2007 juga membenarkan bahwa jendela dapat membawa panas thermal dari luar ruangan. Demikian pula halnya dengan dinding ruangan, bagian ini akan meningkatkan kebutuhan pendinginan suatu ruangan. Sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi mengalami proses refleksi, transmisi dan absorbsi. Pulau panas pada umumnya terdapat pada bagian wilayah kota yang tidak bervegetasi, karena ketiga proses tersebut saling bersinergi dalam meningkatkan suhu udara Grey dan Deneke 1986 dalam Fandeli et al. 2004. Jalan aspal, paving, tembok dan atap gedung, merupakan sebagian contoh dari permukaan kota yang berpotensi menaikan suhu udara melalui refleksi, transmisi dan absorbsi radiasi matahari. Dinding ruangan memiliki tingkat kejenuhan saat terkena radiasi secara langsung dan akan memancarkan panas ke segala arah Grey dan Deneke 1986 dalam Fandeli et al. 2004, Frick et al. 2008, termasuk ke dalam ruangan. Kapasitas ruangan memiliki peranan paling besar terhadap suhu udara ruangan. Hal ini disebabkan karena kapasitas ruangan yang semakin besar akan mampu menampung jumlah orang yang semakin banyak pula. Proses metabolisme pada tubuh manusia akan menghasilkan panas yang akan ditransfer ke lingkungannya. Syamsuri 2007 mengungkapkan bahwa panas tubuh akan dikeluarkan bersamaan dengan keringat manusia. Panas yang terakumulasi di dalam ruangan akibat mekanisme tersebut akan meningkatkan suhu udara di dalam ruangan. Bagian kelengkapan ruangan yang juga mempengaruhi suhu udara suatu ruangan yaitu peralatan listrik yang digunakan. Peralatan listrik seperti lampu akan menghasilkan efek samping berupa panas yang dipancarkan ke udara lingkungannya Frick et al. 2008. Sebagai akibatnya suhu udara ruangan akan meningkat, sehingga tingkat kebutuhan akan pendinginan ruangan menjadi besar.

5.2 Kemampuan Pohon dalam Menyerap Panas