Rasionalitas Pembangunan Hutan Kota

Biaya pembangunan dan pemeliharaan hingga pohon mampu memberikan manfaat secara ekologis, diasumsikan membutuhkan waktu 10 tahun. Selama 10 tahun tersebut mengeluarkan biaya dari Tahun ke-0 hingga Tahun ke-10. Berdasarkan perhitungan biaya pengadaan pohon di atas maka dapat diketahui biaya yang dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan suatu ruangan. Ruang Auditorium 1 Fakultas Kehutanan yang membutuhkan 27 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 27.562.410,-, Ruang Sidang Silva Fakultas Kehutanan yang membutuhkan 34 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 34.708.220,-, Ruang Departemen Tanah Fakultas Pertanian yang membutuhkan 7 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 7.145.810,-, Ruang perpustakaan Fakultas Pertanian yang membutuhkan 44 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 44.916.520,- Gedung Kuliah B1 Fakultas Teknologi Pertanian, RK OFAK B11, RK OFAK B12 yang membutuhkan 42 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 42.874.860,- dan Ruang Kuliah H101 Fakultas Teknologi Pertanian yang membutuhkan 33 pohon menghabiskan biaya sebesar Rp 33.687.390,-.

5.4.3 Rasionalitas Pembangunan Hutan Kota

Efisiensi pengeluaran dengan pengembangan hutan kota dapat diketahui dengan membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan AC dan biaya pengadaan pohon sebagai komponen hutan kota Tabel 9. Dengan demikian maka dapat diketahui selisih biaya yang digunakan, sehingga dapat terlihat efisiensinya. Tabel 9 Perbandingan biaya penggunaan AC dengan biaya pengadaan pohon No. Ruangan Biaya AC A Biaya Pohon P Selisih A – P 1. Ruang Auditorium 1, Fakultas kehutanan Rp 56.656.240,- Rp 27.562.410,- Rp 29.093.830,- 2. Ruang Sidang Silva, Fakultas Kehutanan Rp 169.820.160,- Rp 34.708.220,- Rp 135.111.940,- 3. Ruang Departemen Tanah, Fakultas Pertanian Rp 64.333.120,- Rp 7.145.810,- Rp 57.187.310,- 4. Ruang perpustakaan Fakultas Pertanian Rp 157.092.800,- Rp 44.916.520,- Rp 112.176.280,- 5. Gedung Kuliah B1, Fakultas Teknologi Pertanian Rp 56.656.240,- Rp 42.874.860,- Rp 13.781.380,- 6. Ruang Kuliah H101, Fakultas Teknologi Pertanian Rp 106.426.480,- Rp 33.687.390,- Rp 72.739.090,- 7. RK OFAK B11, Fakultas Pertanian Rp 56.656.240,- Rp 42.874.860,- Rp 13.781.380,- 8. RK OFAK B12, Fakultas Pertanian Rp 56.656.240,- Rp 42.874.860,- Rp 13.781.380,- Total Biaya Rp724.297.520 Rp 276.644.930,- Rp. 447.652.590,- Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa biaya pembangunan hutan kota lebih kecil dibandingkan dengan biaya penggunaa AC, sehingga pembangunan hutan kota sebagai alternatif pengganti AC sangat rasional. Penggunaan pohon untuk pendinginan suatu ruangan lebih efisien dalam menekan tingkat pengeluaran dibandingkan penggunaan AC. Pemilik ruangan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp 447.652.590,- dalam waktu 10 tahun atau Rp 44.765.259,-tahun apabila tidak menggunakan AC dan menggantinya dengan pohon. Ruang Auditorium 1 Fakultas Kehutanan, Gedung Kuliah B1 Fakultas Teknologi Pertanian, Ruang Kuliah H101 Fakultas Teknologi Pertanian, RK OFAK B11 Fakultas Pertanian, dan RK OFAK B12 Fakultas Pertanian jumlah AC-nya ternyata masih kurang sesuai untuk memenuhi kebutuhan ruangan tersebut. Keuntungan penggunaan pohon seharusnya lebih besar apabila perhitungan didasarkan pada kebutuhan AC secara tepat sesuai metode RAC, karena jumlah AC yang dipakai seharusnya lebih banyak.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN