11
2. Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan berupa uji kadar air, perhitungan rendemen jahe, dan uji kadar gingerol dan shogaol jahe. Uji gingerol dan shogaol dilakukan di Laboratorium Biofarmaka-
Bogor menggunakan metode yang diacu dalam AOAC Lee et al., 2007. Senyawa-senyawa homolog gingerol yang diujikan yaitu 6-, 8-, dan 10-gingerol, sementara senyawa
shogaol jahe yang diujikan yaitu homolog 6-shogaol. Kadar gingerol dan shogaol yang telah diketahui kemudian diteliti pengaruhnya
terhadap kepedasan dengan uji intensitas kepedasan. Selain itu juga, diteliti kesukaan panelis diantara ketiga jenis jahe dengan uji hedonik. Kedua uji sensori ini menggunakan oleoresin
jahe yang diaplikasikan dalam minuman jahe.
Gambar 5. Diagram alir penelitian secara umum
D. METODE ANALISIS
1. Rendemen Jahe
Rendemen jahe kering dan bubuk jahe Rendemen jahe kering diperoleh dari menimbang jahe kering yang telah
dikeringkan dari oven vakum dan dibandingkan dengan bobot jahe segar yang dimasukkan ke dalam oven. Rendemen bubuk jahe diperoleh dari menimbang jahe kering
yang telah dihaluskan jahe bubuk dan dibandingkan dengan jahe segar yang dimasukkan ke dalam oven vakum.
Pembuatan bubuk jahe Lampiran 1
Pembuatan oleoresin jahe Lampiran 2
Pembuatan minuman jahe Lampiran 3
Jahe segar
Bubuk jahe
simplisia
Oleoresin jahe
-uji kadar air -uji gingerol dan shogaol
-uji kadar air
-uji intensitas kepedasan -uji hedonik
Minuman jahe
12 Rendemen jahe kering =
x 100 Rendemen bubuk jahe =
x 100
2. Rendemen Oleoresin Jahe
Rendemen dihitung berdasarkan bobot oleoresin yang dihasilkan dibandingkan dengan bobot bubuk jahe yang digunakan untuk ekstraksi oleoresin basis kering.
Kadarnya dihitung sebagai berikut: Rendemen oleoresin jahe =
x 100
3. Analisis Kadar Air Metode Destilasi Azeotropik SNI 01-3181-1992
yang dimodifikasi
Labu didih dan tabung Bidwell-Sterling dikeringkan dalam oven bersuhu 105
o
C sebelum digunakan dan didinginkan dalam desikator. Bubuk jahe ditimbang sebanyak 3
gram dan dimasukkan ke dalam labu didih yang telah dikeringkan dan ditambahkan 60-80 ml toluena. Setelah alat dirangkai, refluks pada suhu rendah skala hot plate 4-5 selama
45 menit kemudian suhunya dinaikkan skala 8 dan dipanaskan selama 60-90 menit. Volume air yang terdestilasi dibaca. Penetapan faktor destilasi diperoleh dengan
mengganti sampel ekstrak jahe dengan air 4 gram. Kadar air jahe segar juga diukur menggunakan metode yang sama, hanya bubuk jahe diganti dengan jahe segar. Kadar air
bahan dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar air =
Keterangan: Ws = berat contoh g
Vs = volume air yang didestilasi dari contoh ml FD = faktor destilasi gml
Faktor destilasi dihitung dengan rumus sebagai berikut: FD =
Keterangan: W = berat air yang akan didestilasi w
V = volume air yang terdestilasi ml
4. Analisis Gingerol dan Shogaol Lee et al., 2007