2.5. Pendekatan metode hidroakustik terhadap dasar perairan
Informasi  tentang  jenis  lapisan  dasar  perairan  dan  vegetasi  bawah  air disandikan  dalam  sinyal  echo.    Sinyal  tersebut  dapat  disimpan  dan  diperoleh
secara  bersamaan  dengan  data  GPS.    Sinyal  yang  disandikan  dan  informasi tentang dasar perairan dapat diproyeksikan ke dalam bentuk grafik digital.
Untuk proses verifikasi hasil, sampling fisik dasar perairan harus ada dan pengamatan  dilakukan  oleh  penyelam  atau  kamera  bawah  air  dan  data  yang
diperoleh  harus  dicatat  sebagai  data  akustik.  Setelah  diverifikasi,  hasil  disimpan sehingga jenis dasar perairan dapat diketahui dan dapat dibandingkan dengan data
dari sinyal echo Burczynski, 2002. Parameter  sinyal  echo  selain  tergantung  pada  jenis  dasar  perairan
khususnya  kekasaran  roughness  dan  kekerasan  hardness  juga  dipengaruhi oleh  parameter  dari  alat  frekuensi  seperti  beamwidth  transducer  dan  lain-lain.
Oleh  karena  itu,  hasil  verifikasi  akan  sah  hanya  untuk  sistem  akustik  yang digunakan untuk verifikasi Burczynski, 2002.
Suatu  perkiraan  bahwa  bagian  dasar  perairan  keras  akan  menghasilkan echo  yang  tajam  dengan  amplitudo  yang  tinggi  sementara  bagian  dasar  perairan
lunak akan menghasilkan echo yang panjang dengan amplitudo yang lebih rendah. Fenomena  ini  dapat  diamati  pada  osiloskop  yang  ada  pada  echogram  di
echosounder selama survei Gambar 7.
Gambar 7. Contoh jejak dasar perairan kasar dan lunak pada perekaman hitam putih Burczynski, 2002
Gambar 8 memperlihatkan contoh echo dari dasar perairan yang keras dan lunak. Nilai amplitudo dari echo dikuadratkan, melalui pengintegrasian  echo dan
kemudian kurva kumulatif dari  echo dasar perairan.  Perbedaan  yang nyata akan terlihat  dari  bentuk  yang  berbeda  antara  energi  kumulatif  dari  sinyal  dasar
perairan  yang  keras  dan  lunak.    Dasar  perairan  yang  keras  akan  menghasilkan kurva dengan peningkatan yang tajam sementara bagian dasar perairan yang lunak
akan menghasilkan kurva yang meningkat dengan kemiringan yang relatif rendah. Echo  yang  berasal  dari  dasar  perairan  yang  ditampilkan  dalam  bentuk  energi
kumulatif  dapat  disimpan  dalam  database.    Kemudian  untuk  jenis  yang  tidak diketahui  dapat  diimplementasikan  sebagai  “curve  fitness  algorithm”  dan
mengenali jenis dasar perairan sesuai dengan bentuk kurva energi kumulatif.
Gambar 8. Bentuk kurva dasar perairan dari dasar perairan yang keras dan lunak; a Amplitudo sinyal echo dan b Kurva energi kumulatif Burczynski, 2002
Amplitudo  dan  bentuk  sinyal  akustik  yang  dipantulkan  dari  dasar  laut ditentukan oleh kekasaran dasar laut, perbedaan densitas antara air dan dasar laut,
dan  reverberasi  di  dalam  substrat.    Klasifikasi  dasar  laut  memerlukan  sistem akuisisi  data  akustik  dan  suatu  algoritma  yang  menganalisis  data,  menentukan
jenis dasar laut dan menghubungkannya dengan hasil klasifikasi akustik terhadap sifat fisik sedimen laut Tsemahman et al. 1997.
Penggunaan  sistem  klasifikasi  dasar  laut  telah  terintegrasi  dengan kombinasi  perangkat  keras  dan  perangkat  lunak.    Pengolahan  data  biasanya
tergantung  pada  ekstraksi  fitur  karakteristik  dari  echo  dasar  laut  Gambar  9.
Klasifikasi  memasukkan  semacam  teknik  penyaringan  untuk  kelompok  echo dengan fitur yang serupa.
Gambar 9. Echo yang menunjukkan jejak dari pulsa yang dikirim dan dipantulkan dari dasar laut Collins dan McConnaughey, 1998
Durasi  echo  mempengaruhi  berbagai  macam  fitur  yang  selain  tergantung pada  bentuk  echo,  juga  tergantung  pada  jenis  sedimen  dan  kedalaman.    Nilai
amplitudo  backscatter  tergantung  pada  jenis  sedimen,  grazing  angle  dan  jarak. Ketergantungan  pada  grazing  angle  dan  jarak  harus  dikurangi  untuk  klasifikasi
dasar perairan Preston et al. 2004.
3. METODOLOGI