3.6.3. Analisis sedimen
Contoh sedimen yang diambil dengan menggunakan pipa paralon berdiameter 7,6 cm dengan panjang 10 cm selanjutnya dianalisis sifat fisiknya
seperti tekstur sedimen, densitas dan porositas dari sedimen tersebut Ruang Pori Total yang nantinya digunakan sebagai data insitu sekaligus sebagai data
pembanding dari hasil hidroakustik. Tekstur sedimen adalah susunan relatif dari besar butir sedimen, terdiri
dari pasir berukuran 2 mm – 50 , lumpur berukuran 50 – 2 dan liat berukuran kurang dari 2
. Klasifikasi metode analisis tekstur dilakukan dengan menggunakan metode ayakan bertingkat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Contoh substrat diambil dari lapangan dan diperkirakan beratnya pada waktu kering minimal 100 gram basah.
2. Substrat tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 C sampai benar-
benar kering ± 24 jam. 3. Contoh diayak dengan Shieve shaker berukuran 2 mm.
4. Berat asal kering contoh ditimbang dengan berat 10 gram. 5. Selanjutnya ditambahkan H
2
O
2
30 sebanyak 100 ml dan didiamkan selama semalam, setelah itu contoh substrat dimasak untuk menghilangkan bahan
organik. 6. Contoh substrat kemudian diayak dengan ayakan berukuran 325 mesh mesh =
banyaknya lubang hole dalam 1 mm
2
. 7. Hasil ayakan ini kemudian dimasukkan ke dalam Shieve shaker 5 ukuran mata
ayakan untuk kemudian diayak sehingga menghasilkan 5 ukuran besar butir sedimen yang nantinya akan digolongkan ke dalam substrat pasir.
8. Hasil lain dari ayakan berukuran 325 mesh yang dalam keadaan cair ditambahkan larutan Na
2
P
2
O
7
. 10H
2
O untuk selanjutnya dianalisis untuk mengetahui substrat lumpur dan liat yang dilakukan dengan cara pemipetan
dengan ukuran pipet 20 cc. 9. Untuk menentukan fraksi lumpur, larutan didiamkan selama 1 – 15 menit.
Selanjutnya untuk fraksi liat dimana ukurannya sangat kecil, maka larutan tersebut didiamkan selama 3,5 sampai 24 jam untuk selanjutnya ditentukan
persentasenya.
Proses pengukuran sediment properties selain untuk melihat tekstur, sedimen juga digunakan untuk melihat ruang pori total dan densitas yang
terkandung dalam sedimen. Densitas sedimen merupakan berat suatu volume sedimen dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam gcc. Pengukuran densitas
dari sedimen dilakukan dengan menggunakan ring berukuran tinggi 5 cm dengan diameter 5 cm. Jika densitas berat isi telah diketahui, maka ruang pori total
dihitung dengan menggunakan persamaan: Ruang pori total =
1 −
x 100 ………. 12 Untuk klasifikasi tipe substrat di lokasi penelitian, maka dilakukan
pengklasifikasian dengan menggunakan diagram segitiga tekstur USDA.
3.6.4. Principal Component Analysis
Principal Component Analysis PCA adalah cara untuk mengidentifikasi pola-pola dalam data dan mengungkapkan data sedemikian rupa untuk melihat
persamaan dan perbedaan dari data Smith, 2002. Prosedur PCA pada dasarnya adalah bertujuan untuk menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara
menyusutkan mereduksi dimensinya. Hal ini dilakukan dengan cara menghilangkan korelasi diantara variabel bebas melalui transformasi variabel
bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama sekali atau yang biasa disebut dengan principal component Soemartini, 2008.
Principal Component Analysis PCA diterapkan pada data untuk menghilang redundansi. Jumlah Principal Component yang dipilih ditentukan
oleh banyaknya variasi yang ada. Principal Component Analysis PCA ini
bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi peubah baru yang mendasari data peubah ganda.
2. Mengurangi banyaknya dimensi himpunan peubah yang biasanya terdiri
dari peubah yang banyak dan saling berkorelasi menjadi peubah baru yang tidak berkorelasi dengan mempertahankan sebanyak mungkin keragaman
dalam data. 3.
Menghilangkan peubah-peubah asal yang mempunyai sumbangan informasi yang kecil.