Latar Belakang analisis pendekatan kontekstual dalam buku teks biologi tingkat smp/mts kelas VII

1 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan standarisasi buku teks pelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran bagi Peserta Didik. Buku teks pelajaran diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih terjamin dan akurat pada peserta didik, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 1 Buku merupakan salah satu faktor penentu suatu program pengajaran. Buku ajar adalah bentuk dari uraian dan rincian dalam kurikulum dan silabus. Proses perencanaan kurikulum yang bermutu, tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya buku-buku teks yang bermutu sehingga tujuan pembelajaran tidak akan pernah tercapai dengan baik. 2 Buku teks merupakan komponen penting dari perangkat kurikulum di sekolah. Pentingnya buku teks sebagai sarana belajar mengajar sehingga UNESCO mencanangkan semboyan book for all yang tertuang dalam semboyan seperti buku adalah guru yang tidak pernah jemu, buku adalah jendela informasi dunia, dan buku menjadi sarana pokok untuk menyimpan dan menyebarluaskan khazanah ilmu pengetahun, teknologi, informasi, dan seni. 3 Buku teks berperan sebagai media instruksional yang dominan di kelas dalam penyampaian materi di dalam kurikulum. 4 Buku teks juga berperan sebagai sumber informasi yang keakuratannya lebih terjamin. 5 Buku teks juga berperan sebagai acuan bagi para guru untuk memberikan materi kepada peserta didik. 1 Pudji Muljono, “Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah”, Naskah Akademik Penilaian Buku Teks Pelajaran, h. 1. 2 Widiasih, “Kajian Terhadap Penyajian Konsep Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada Buku Ajar IPA Kelas VI Sekolah Dasar SD ”, Jurnal Pendidikan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2002, h. 2. 3 Aim Abdulkarim, “Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam Memberdayakan Keterampilan Berpikir Peserta didik SMA”, Jurnal Forum Kependidikan, Volume 26, Nomor 2, Maret 2007, h. 71. 4 Pudji Muljono. loc. cit. 5 Ibid., h.1 2 Kita bisa menarik kesimpulan dari uraian buku di atas bahwa buku teks adalah segala bahan tulisan yang memuat materi dalam pembelajaran selama proses belajar. Buku teks membantu peserta didik untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Buku teks membuat sarana dalam belajar dikelas menjadi efisien karena guru tidak perlu mencatat materi, guru hanya menerangkan catatan penting, selebihnya peserta didik yang harus membaca dan guru hanya sebagai fasilitator. Pentingnya peranan buku teks dalam pembelajaran mengharuskan buku teks berkualitas baik. Buku teks pelajaran memiliki kualitas yang baik jika memenuhi standar tertentu. 6 Di antaranya buku teks harus : 1. Memperhatikan karakteristik siswa dengan lingkungannya, 2. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dipelajari untuk kehidupan sehari-hari, 3. Merangkum berita-berita terbaru sekitar kehidupan, 4. Membangkitkan motivasi yang positif bagi para pembaca. 7 Pengaitan pengalaman belajar dengan kehidupan sehari-hari disebut kontekstual. Unsur kontekstual suatu buku teks dinilai melalui butir-butir instrumen penilaian buku teks. 8 Buku teks IPA penting disajikan dengan pendekatan kontekstual. Buku teks kontekstual menghubungkan teori, fenomena dan permasalahan yang ditemui sehingga siswa dapat mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip yang sudah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. 9 Akibat peserta didik mempelajari buku teks pelajaran yang kontekstual, maka tercipta pembelajaran yang menyenangkan, sehingga konsep biologi lebih mudah dipahami dan peserta didik dapat mengaitkan ilmu yang telah dimilikinya dengan kehidupan nyata sehari-hari. 10 6 Ibid. 7 Indriyati Ibrahim, “Representasi Konsep Biologi kontekstual pada Buku Pelajaran IPA Kelas VIII”, Journal of Research and Educational Research Evaluation, Juni 2012, h. 83. 8 Mohamad Waluyo, “Analisis Buku Sekolah Elektronik BSE Kelas VII SMP Pelajaran Matematika Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Kontekstual”, Skripsi pada Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2010, h. 5. 9 Indriyati Ibrahim, op. cit., h. 83 10 Ibid. 3 Pendekatan kontekstual juga menjadi syarat dalam penilaian buku di Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP pada instrumen 2 penilaian buku butir 10 mengenai masalah kontekstual, dijelaskan: Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi. 11 Fakta yang terjadi di lapangan bahwa banyak buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah, telah menimbulkan banyak perbedaan antara satu buku dengan buku lainnya. Sebagai contoh, buku teks IPA kelas VII yang telah diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP sebanyak 40 buku teks. 12 Dalam hal ini, pemerintah tidak memberikan pengarahan buku-buku mana saja yang harus digunakan sebagai bahan ajar. Persoalan seleksi mutu buku teks menjadi sangat penting karena banyaknya buku teks yang telah diterbitkan. Oleh karena itu, pemakaian buku teks secara serampangan tanpa seleksi yang memadai dapat menimbulkan kerugian khususnya bagi peserta didik. 13 Buku-buku yang umumnya banyak digunakan di SD adalah buku –buku yang banyak mencantumkan soal-soal latihan. Dengan banyaknya berlatih soal- soal tersebut, guru beranggapan bahwa peserta didik akan memahami IPA melalui proses bagaimana menemukan konsep tersebut. Padahal, untuk menemukan konsep-konsep IPA diperlukan buku teks yang mengarahkan kepada IPA sebagai inkuiri. 14 Penelitian lain menunjukkan bahwa kurangnya memenuhi kriteria kontekstual dalam standar isi buku IPA Biologi kelas VII di Kota Semarang pada suatu buku tertentu. 15 Penelitian dari Aim Abdulkarim menunjukkan bahwa buku teks yang digunakan pada tingkat SMA di Kota Bandung kurang membangkitkan 11 Mohammad Waluyo, op. cit., h. 5. 12 Tim Penyusun. Daftar Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran SMPMTs, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011, h. 36. 13 Aim Abdulkarim, op. cit., h. 72. 14 Widiasih, op. cit., h. 2. 15 Indriyati ibrahim, op. cit., h. 83 4 minat siswa, buku teks kurang mudah dipahami, belum memiliki muatan materi yang dapat memotivasi, merangsang, dan melatih kemampuan berpikir siswa kadar tinggi. 16 Peran buku teks yang dominan dalam pembelajaran menjadikan penggunaan buku teks harus dipilih secara kritis. 17 Salah satu cara kritis untuk menilai buku teks pelajaran adalah melalui indikator kontekstual yang meliputi constructivism konstruktivisme, membangun, membentuk, questioning bertanya, inquiry menyelidiki, menemukan, learning community masyarakat belajar, modelling pemodelan, reflection refleksi atau umpan balik, authentic assessment penilaian autentik. Untuk mengetahui perbedaan variasi buku teks antara penerbit satu dengan penerbit lainnya berdasarkan analisis indikator kontekstual maka penulis melakukan penelitian dengan judul, “Pendekatan Kontekstual dalam Buku Teks Biologi Tingkat SMPMTs Kelas VII ”.

B. Identifikasi Masalah