Literasi Sains analisis pendekatan kontekstual dalam buku teks biologi tingkat smp/mts kelas VII

17 error, Menggunakan modelling contoh. Memperhatikan karakteristik individu siswa. 44 Biologi sebagai salah satu mata pelajaran kelompok sains mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Biologi memiliki struktur keilmuan dan metode pembelajaran tersendiri serta terdapatnya produk- produk keilmuan seperti konsep, teori,dan lain-lain. 45 Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam. Bisa dikatakan bahwa IPA atau sains biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup yang dipelajari dengan mengembangkan keterampilan proses peserta didik dalam belajar dan didasari oleh sikap ilmiah. Selain buku teks, pembelajaran di sekolah juga dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Dalam hal ini adalah guru biologi tersebut. Guru biologi hendaknya mampu mengaplikasikan proses pembelajaran dan prosedur penilaian dalam bidang sains. Permasalahan kontekstual yang digunakan adalah permasalahan yang nyata atau dekat dengan lingkungan dan kehidupan peserta didik sehingga dapat dibayangkan dan disaksikan langsung oleh peserta didik.

D. Literasi Sains

PISA mendefinisikan bahwa literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami karakteristik sains sebagai penyelidikan ilmiah, kesadaran akan betapa sains dan teknologi membentuk lingkungan material, intelektual dan budaya, serta keinginan untuk terlibat dalam isi-isu terkait sains sebagai manusia yang reflektif. Literasi 44 Erwan Sutarno, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah “Open-Ended” untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Dasar I Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus Th XXXVIII Desember 2005. 45 Rini Prisma Gusti. loc. cit. 18 sains juga didefinisikan sebagai pengetahuan, nilai-nilai dan kemampuan siswa saat ini yang dihubungkan dengan kebutuhan masa yang akan datang. 46 Secara harfiah literasi berasal dari “Literacy” dari bahasa inggris yang berarti melek huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Kata sains berasal dari “Science” dari bahasa inggris yang berarti ilmu pengetahuan. 47 Salah satu indikator keberhasilan siswa menguasai berpikir logis, berpikir kreatif, dan teknologi dapat dilihat dari penguasaan literasi sains siswa dari Program PISA. PISA Programme for International Student Assesment mendefinisikan literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan alam. 48 PISA 2006 menetapkan lima komponen proses sains. Penilaian literasi sains meliputi mengenal pertanyaan ilmiah, mengidentifikasi masalah, menarik dan mengevaluasi kesimpulan, mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. 49 Komponen pertama yaitu mengenal pertanyaan ilmiah. Pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah, yaitu pertanyaan yang dihadapkan dalam kehidupannya yang memerlukan informasi ilmiah. Bisa diidentifasi secara proses sains. Mengidentifikasi masalah yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses ini melibatkan identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dalam suatu penyelidikan sains, atau prosedur yang diperlukan untuk memperoleh bukti itu. 46 PISA 2006, p.23, http:www.oecd.org. diakses pada 12 mei 2012 47 Elsy Zuriyani, Literasi Sains Dan Pendidikan. http:contohmakalah.blogspot.com201106literasi-sains-dengan.html Diakses pada 14 juni 2014 48 PISA 2003, p.134, http:www.oecd.org . Diakses pada 12 mei 2012 49 PISA 2006, op. cit., p 20. 19 Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau seharusnya mendasari kesimpulan itu. Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid. Cara peserta didik mengungkapkan secara tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia. Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. Kemampuan peserta didik menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari apa yang telah dipelajarinya. PISA menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains. Proses sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah, seperti mengidenifikasi dan menginterpretasi bukti serta menerangkan kesimpulan. Termasuk di dalamnya mengenal jenis pertanyaan yang dapat dan tidak dapat dijawab oleh sains, mengenal bukti apa yang diperlukan dalam suatu penyelidikan sains, serta mengenal kesimpulan yang sesuai dengan bukti yang ada. Secara garis besar penilaian PISA, maka PISA menilai dari empat aspek meliputi konteks, konten, kompetensi dan proses serta sikap. 50 Penilaian konteks mengenali situasi kehidupan yang melibatkan sains dan teknologi. Konten yaitu mengetahui gejala alam berdasarkan pengetahuan ilmiah yang meliputi pengetahuan tentang alam. Kompetensi atau proses yaitu mengemukakan kompetensi ilmu yang mencakup isu ilmiah, mengidentifikasi, menjelaskan fenomena alam dan menggambarkan berdasarkan bukti yang ada. Sikap yaitu menunjukkan minat dalam ilmu pengetahuan sains, mendukung penyelidikan ilmiah, motivasi untuk bertindak dengan tanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci yang diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui 50 PISA 2009, op. cit., p 130. 20 akitivitas manusia. Dalam kaitan ini PISA tidak secara khusus membatasi cakupan konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains sekolah, namun termasuk pula pengetahuan yang dapat diperoleh melalui sumber- sumber lain. Konsep-konsep tersebut diambil dari bidang-bidang studi biologi, fisika, kimia, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa, yang terkait pada tema-tema utama berikut: struktur dan sifat materi, perubahan atmosfer, perubahan fisis dan perubahan kimia, transformasi energi, gerak dan gaya, bentuk dan fungsi, biologi manusia, perubahan fisiologis, keragaman mahluk hidup, pengendalian genetik, ekosistem, bumi dan kedudukannya di alam semesta serta perubahan geologis.

E. Situasi dan Konteks pada PISA