adalah sebagai penunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi yang biasa disebut
tri dharma perguruan tinggi, melalui beberapa aspek berikut ini: a.
Pengumpulan informasi b.
Pengolahan c.
Pemanfaatan d.
Penyebarluasan e.
pemeliharaan
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan memiliki beberapa fungsi yang berbeda jika di tinjau dari beberapa segi yakni:
a. Dari segi layanan, yakni:
1 Pengumpulan informasi
2 Pengolahan informasi
3 Penelusuran informasi
4 Pemanfaatan informasi
5 Penyebarluasan informasi, dan
6 Pemeliharaan serta pelestarian informasi
b. Segi program kegiatan:
1 Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan
pengajaran 2
Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan
3 Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada
masyarakat.
4. Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sebagai sebuah lembaga yang bernaung pada lembaga induk, perpustakaan memiliki peran sebagai salah satu unit sarana kelengkapan
pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
16
.
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Ada beberapa definisi yang menjelaskan mengenai sikap ini, pertama definisi yang diungkapkan oleh Alport dalam buku lain
menyatakan bahwa “sikap adalah suatu keadaan bersedia secara mental
atau fizikal yang dibentuk melalui pengalaman yang membentuk sesuatu pengaruh secara langsung atau dinamik ke atas tindakan seseorang
terhadap semua objek atau situasi yang berkaitan dengannya”, selanjutnya
Mueller dalam buku yang sama dengan Alport berpendapat bahwa “sikap
adalah elemen penting dalam diri seseorang karena ia mempengaruhi in
dividu berkenaan dalam membuat keputusan”
17
. Menurut beliau bahwa sikap ini merupakan sesuatu yang telah ada pada diri seseorang dan
merupakan elemen yang penting karena suatu keputusan tindakan akan
16
Abdul Rahman Saleh, 1995 h. 17
17
Kamil MD. Idris, Peranan Sikap dalam Gelagat Kepatuhan Zakat Pendapatan Gaji, ANALISIS 9 12 tahun 2002, Artikel Online University Utara Malaysia h. 175
dipengaruhi oleh sikap seseorang itu sendiri. Hal ini menyatakan bahwa sikap bukanlah sesuatu yang baru dikenali atau dibentuk oleh seseorang,
namun sikap ini telah ada pada diri seseorang seiring dengan pengalaman yang telah ia rasakan selama perjalanan hidupnya.
Kemudian Sarwono juga berpendapat bahwa sikap attitude adalah “istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang atau perasaan
biasa-biasa saja netral dari seseorang terhadap sesuatu
18
”. Yang dimaksudkan sesuatu disini ialah dapat berupa benda hidup ataupun benda
mati, baik berupa barang, layanan, jasa, manusia dan lain sebagainya yang nantinya dapat menimbulkan persepsi dari seseorang.
Menurut Schifman dan Kanuk “sikap adalah ekspresi perasaan inner feeling, yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak
senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu object
19
”. Ekspresi yang kita ketahui bahwa ketika seseorang menangis, berarti ia sedang sedih dan jika seseorang tersenyum, maka ia bahagia.
Namun ekspresi yang dimaksudkan disini ialah ekspresi perasaan, bukan ekspresi wajah yang dapat dimanipulasi. Jadi pada intinya ekspresi
perasaan ini ialah suatu keadaan dimana seseorang merasa senang atau tidak senang terhadap sesuatu yang nantinya akan berpengaruh pada sikap
orang tersebut terhadap suatu objek.
18
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum Jakarta: Rajawali Pers, 2013 h. 201
19
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000 h. 152