BAHAN DAN ALAT METODE PENELITIAN
11
Mulai Pemanasan dan
Pengadukan, 80°C, 3 jam
Pemisahan HCl
Bentonit
Pencucian bentonit ± 5 kali,
pH = 3,5-4,0
Pengeringan dengan oven,
110°C, 2 jam
Selesai 100-200 g
400 ml HCl 16 Proses produksi GTBE eterifikasi dilakukan dengan mereaksikan gliserol
dengan Tert-butyl Alkohol TBA dengan perbandingan molar sebesar 1:6 dalam labu leher 3 yang dihubungkan dengan kondensor. Bentonit yang telah diaktivasi
digunakan sebagai katalis. Zeolit 3
Å
ditambahkan sebagai pengikat air hasil samping reaksi eterifikasi. Kondisi reaksi diatur pada suhu 60-80°C selama 6-8 jam
dengan pengadukan sebesar 400 rpm. Diagram alir proses sintesis GTBE disajikan dalam Gambar 7. Selanjutnya GTBE dianalisis menuggunakan Gas
Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS. Spesifikasi GC-MS dan metode
yang digunakan disajikan pada Lampiran 1.
Gambar 6. Diagram alir aktivasi katalis bentonit
12
Gambar 7. Diagram alir sintesis GTBE 2. Optimasi Sintesis GTBE
Pada penelitian ini digunakan central composite rotatable design CCRD tiga faktor. Variabel berubah yang dipilih dalam penelitian ini adalah
perbandingan waktu reaksi, suhu reaksi dan konsentrasi katalis. Parameter uji untuk optimasi ini adalah konsentrasi GTBE yang dihasilkan. Kondisi optimum
yang diperoleh kemudian diverifikasi dengan menggunakan analisis GC-MS. 3. Uji efektivitas GTBE
GTBE yang dihasilkan dari pada penelitian ini kemudian diuji efektivitasnya dalam menurunkan titik kabut dan titik tuang biodiesel CPO dan
jarak. Uji ini dilakukan dengan mencampurkan GTBE ke dalam biodiesel CPO dan jarak dengan perbandingan volume 1:10. Prosedur uji titik kabut dan titik
tuang disajikan pada Lampiran 2.
Gliserol : TBA 1:6
Eterifikasi 60-80°C, 6-8 jam, 400
rpm Zeolit 3Å
5 bb
Bentonit 2,5-7,5 bb
Analisis kandungan GTBE dengan GC-MS
13
Gambar 8. Diagram pengujian efektivitas GTBE