F. Hama dan Penyakit Phalaenopsis amabilis
Tanaman anggrek juga kerap terserang hama dan penyakit tanaman, hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar anggrek tersebut
tumbuh atau bahkan dari pot bekas anggrek lain yang telah digunakan sebelumnya. Macam hama dan penyakit anggrek dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis, diantaranya yakni :
1. Hama
a. Tungau Kutu Perisai
Hama ini sangat kecil, sehingga kadang-kadang harus dilihat dengan kaca pembesar. Hama ini berwarna merah, sering
menempel dan merusak pelepah daun dan menyerang tanaman dalam jumlah banyak. Bekas serangan berupa bercak kehitaman.
Pada tahap awal serangan, pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis, yaitu dengan cara menggosok dengan kapas atau
sikat dan air sabun. Tapi, pada tingkat serangan lebih lanjut perlu dikendalikan dengan insektisida Supracide 40 EC dengan dosis 2
cc liter air.
b. Semut
Jenis semut yang menyerang anggrek pada umumnya adalah semut hitam, biasanya bersarang di dalam atau di balik
pot. Semut hitam ini merusak akar dan tunas muda. Kehadirannya menyebabkan munculnya penyakit sekunder, misalnya jamur
yang dapat menyebabkan penyakit. Pengendaliannya dengan cara merendam pot dalam air dan menjaga kondisi rak tempat pot tetap
bersih atau dengan cara menggantungkan pot.
c. Belalang
Jenis belalang yang menyerang anggrek adalah belalang yang berukuran kecil yang menyukai daun dan pucuk daun.
Beberapa jenis belalang bahkan perlu diamati dengan cermat, karena ukurannya sangat kecil. Daya merusak hama ini cukup
besar, karena mampu berpindah dari bagian tanaman yang satu ke bagian tanaman lainnya, atau berpindah antar tanaman anggrek.
Gejala yang ditimbulkan yakni berupa pinggiran daun yang rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Pengendaliannya jika masih
dalam jumlah kecil cukup dengan dikumpulkan dan dibuang. Namun, pada serangan lebih lanjut dapat menggunakan
insektisida yang bersifat racun kontak atau sistemik yang disemprotkan ke seluruh daun dan pucuk daun.
d. Thrips
Hama ini berukuran kecil sekali, sekitar 1-1,5 mm, berwarna abu-abu atau cokelat. Biasanya menempel di buku-buku
batang pada daun muda. Gejala yang ditimbulkan yakni berupa bercak berwarna abu-abu di permukaan daun. Hama ini bisa juga
menyerang bunga. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida secara rutin, yakni sebulan sekali pada
tingakat serangan awal preventif atau dua minggu sekali pada tingkat serangan lebih lanjut.
e. Kepik