Sirkulasi Udara Kelembaban Udara

2. Ketinggian Tempat

Pada umumnya tanaman anggrek tumbuh di daerah tropis. Meskipun demikian, ketinggian tempat ikut menentukan pertumbuhannya. Berdasarkan ketinggian tempatnya, anggrek dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut : 1. Anggrek yang tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian 1.001 m dpl dari permukaan laut dengan suhu pada siang hari C dan pada malam hari C. Anggrek yang tumbuh baik di dataran tinggi adalah Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum. 2. Anggrek yang tumbuh baik di dataran sedang dengan ketinggian 501-1.000 m dpl dengan suhu pada siang hari C dan pada malam hari C. Contoh anggrek ini yaitu Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, dan Oncidium. 3. Anggrek yang tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian sampai 500 m dpl dengan suhu pada siang hari C dan malam hari C. Anggrek jenis ini antara lain Arachnis, Renanthera, dan Vanda.

3. Sirkulasi Udara

Anggrek Phalaenopsis amabilis memerlukan sirkulasi udara yang baik, yakni udara yang berhembus lembut secara terus menerus sepanjang kehidupan anggrek. Sirkulasi atau aliran udara yang terus-menerus ini berguna untuk pergantian udara di permukaan daun dan akar. Sirkulasi udara yang terlalu kencang dapat menyebabkan anggrek mengalami dehidrasi karena air di permukaan daun dan akar mudah terbawa hembusan angin. Sebaliknya jika udara tidak berhembus, maka proses respirasi dan fotosintesis tidak akan berjalan dengan baik. Hasil fotosintesis berupa oksigen jika tidak tertiup hembusan angin maka akan tertumpuk di permukaan daun dan terserap kembali oleh daun, sehingga proses fotosintesis akan terganggu dan tanaman menjadi tidak sehat. Pada malam hari, saat anggrek menyerap dan mengeluarkan akan terjadi proses yang sama, jika yang dikeluarkan tidak tertiup oleh angin, maka akan tertumpuk di permukaan daun dan akar, sehingga akan terserap kembali oleh tanaman dan tanaman menjadi tidak sehat. Ketidakadaan hembusan udara juga dapat membuat anggrek mudah terserang berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Hembusan angin pada siang hari dapat membantu menurunkan suhu udara, sehingga memudahkan dalam proses pembuatan cadangan makanan dan pembentukan unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agar dapat berjalan dengan optimal. Tapi udara yang terlalu kencang juga dapat menyebabkan kuncup bunga mudah rontok.

4. Kelembaban Udara

Kelembaban udara paling baik untuk tanaman anggrek yakni tidak kurang dari 70 . Pada kelembaban udara sekitar 50 , anggrek dapat tumbuh dengan cukup baik, tetapi tidak sebaik pada kelembaban 70 . Kelembaban tinggi bukan berarti anggrek akan tumbuh dengan baik jika akarnya terendam air. Pada kondisi seperti ini anggrek akan mudah terserang penyakit busuk daun dan busuk tunas. Di alam, saat terjadi hujan deras maka tanaman akan menjadi basah, tetapi dua jam kemudian kering kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa anggrek tidak menyukai keadaan becek dan banyak air. Jika pada kondisi kering, maka kebutuhan tanaman anggrek terhadap air akan sulit terpenuhi dan juga rentan pada serangan penyakit dan dehidrasi.

5. Fotoperioditas